Mohon tunggu...
Devi Natania
Devi Natania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca, dan menulis karangan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Telaah Makna Memberi (Giving) dalam Perspektif Islam: Keikhlasan dan Kemanfaatan

16 Maret 2024   19:31 Diperbarui: 16 Maret 2024   19:37 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pengertian memberi dalam Islam memiliki dimensi yang sangat dalam dan luas. Menurut ajaran Islam, memberi tidak hanya sekedar tentang memberikan materi atau harta, tetapi juga melibatkan aspek keikhlasan dan niat yang tulus. Rasulullah SAW sendiri memberikan teladan yang kuat tentang arti memberi, baik dalam bentuk harta, waktu, maupun kasih sayang kepada sesama. Hadis-hadis yang mengajarkan pentingnya memberi dengan ikhlas dan tanpa mengharapkan balasan telah menjadi pedoman bagi umat Islam dalam beramal.

Selain itu, konsep memberi dalam Islam juga mencakup aspek keadilan sosial dan solidaritas antar sesama. Memberi dalam Islam tidak hanya ditujukan kepada individu-individu tertentu, tetapi juga kepada masyarakat secara keseluruhan. Hal ini tercermin dalam praktik zakat, yang merupakan salah satu dari lima rukun Islam, di mana umat Muslim diwajibkan untuk memberikan sebagian dari hartanya kepada yang membutuhkan.

Selain memberikan harta, memberi dalam Islam juga mencakup memberikan waktu, tenaga, dan keahlian untuk kepentingan umum atau kemaslahatan bersama. Rasulullah SAW menekankan pentingnya berbuat kebaikan dan membantu sesama dalam segala hal, baik dalam masalah duniawi maupun spiritual. Dengan memberi dari segala aspek kehidupan, umat Islam diharapkan dapat menciptakan masyarakat yang saling peduli dan berempati satu sama lain.

Sebagai sebuah nilai universal, memberi juga memiliki dampak positif dalam mempererat hubungan antar sesama manusia. Ketika seseorang memberi dengan tulus, hal itu tidak hanya bermanfaat bagi penerima, tetapi juga memberikan kebahagiaan dan kepuasan tersendiri bagi pemberi. Dalam Islam, pemberian yang dilakukan dengan ikhlas dianggap sebagai amal yang paling mulia di sisi Allah SWT.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa memberi dalam Islam bukanlah sekadar tindakan untuk memenuhi kewajiban agama, tetapi juga merupakan sebuah sikap hidup yang tercermin dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari. Melalui praktik memberi yang dilandasi oleh keikhlasan dan niat yang tulus, umat Islam diharapkan dapat menjadi contoh yang baik dalam menciptakan masyarakat yang berkeadilan, berempati, dan penuh kasih sayang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun