Mohon tunggu...
DEVI FITRIANA SARI
DEVI FITRIANA SARI Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Unusa 2020

Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Resume Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia

28 Oktober 2020   17:08 Diperbarui: 24 Mei 2021   10:15 25301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sejarah, kedudukan, dan fungsi bahasa Indonesia. | Kompas

Sejarah, Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia

Hai para pembaca, apa kabar nih? Semoga kita selalu diberi kesehatan oleh Tuhan Yang Maha Esa, aamiin. Oh ya, disini penulis akan membahas sekilas tentang Sejarah Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia. Kedududukan dan fungsi Bahasa Indonesia dapat menjadi dasar menumbuhkan jiwa nasionalisme bagi generasi muda. 

Dalam hal ini Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan sebagai Bahasa Nasional dan Bahasa Negara. Mengingat pentingnya kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia, disini penulis akan mengajak generasi muda untuk menjaga dan mengembangkan agar Bahasa Indonesia terus bertahan dan berkembang dalam masa yang akan datang. 

Baca juga: Bahasa Indonesia Pemersatu Bangsa

Bagaimana sih Perkembangan Bahasa Indonesia pada waktu itu? Dan apa saja Fungsi-fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional? Untuk lebih lanjut yuk kita simak pembahasan yang ada dibawah ini.

Perkembangan Bahasa Indonesia

Pada dasarnya Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu di pakai sebagai bahasa penghubung antar suku di Nusantara dan sebagai bahasa yang di gunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam Nusantara dan dari luar Nusantara. Pada saat itu Bahasa Melayu telah berfungsi sebagai:

  1.  Bahasa kebudayaan yaitu bahasa buku-buku yang berisia aturan-aturan hidup dan sastra.
  2. Bahasa perhubungan (Lingua Franca) antar suku di indonesia
  3. Bahasa perdagangan baik bagi suku yang ada di Indonesia maupun pedagang yang berasal dari luar indonesia.

Bahasa melayu menyebar ke pelosok Nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama Islam di wilayah Nusantara, serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya karena bahasa Melayu mudah di terima oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan. 

Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia, oleh karena itu para pemuda indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa indonesia menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia.

Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam kerapatan Pemuda dan berikrar (1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda. 

Unsur yang ketiga dari Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 itulah bahasa Indonesia dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa nasional. 

Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945 karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa Bahasa negara ialah bahasa Indonesia (Bab XV, Pasal 36).

Baca juga: Peranan Bahasa Indonesia dalam Mempersatukan Keberagaman dan Memperkuat Rasa Nasionalisme

Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak makin jelas dari peninggalan kerajaan Islam, baik yang berupa batu bertulis, seperti tulisan pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh, berangka tahun 1380 M, maupun hasil susastra (abad ke-16 dan ke-17), seperti Syair Hamzah Fansuri, Hikayat Raja-Raja Pasai, Sejarah Melayu, Tajussalatin, dan Bustanussalatin. 

Bahasa Melayu menyebar ke pelosok Nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama Islam di wilayah Nusantara. Bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa perhubungan antarpulau, antarsuku, antarpedagang, antarbangsa, dan antarkerajaan karena bahasa Melayu tidak mengenal tingkat tutur.

Fungsi-fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional :

  • Bahasa Indonesia sebagai Identitas Nasional.

Kedudukan pertama dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan dengan digunakan nya bahasa indonesia dalam bulir-bilir Sumpah Pemuda

  • Bahasa Indonesia sebagai Kebanggaan Bangsa.

Kedudukan kedua dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan dengan masih digunakannya Bahasa Indonesia sampai sekarang ini. Berbeda dengan negara-negara lain yang terjajah, mereka harus belajar dan menggunakan bahasa negara persemakmurannya.

  • Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi.

Bahasa Indonesia dalam berbagai macam media komunikasi. Misalnya saja Buku, Koran, Acara pertelevisian, Siaran Radio, Website, dll. Karena Indonesia adalah negara yang memiliki beragam bahasa dan budaya, maka harus ada bahasa pemersatu diantara semua itu. Hal ini juga berkaitan dengan Kedudukan keempat dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional sebagai Alat pemersatu Bangsa yang berbeda Suku, Agama, ras, adat istiadat dan Budaya.

  • Bahasa Indonesia sebagai Pemersatu Bangsa yang berbeda Suku, Agama, ras, adat istiadat dan Budaya.

Agar semua bangsa indonesia memiliki bahasa pemersatu dalam berkomunikasi walaupun berbeda -- beda asal,suku,ras dan adat

Baca juga: Dua Puluh Tahun Merdeka, Rakyat Timor Leste Bisa Bicara dan Paham Bahasa Indonesia karena Ini

Sekian, terima kasih itu saja yang dapat penulis sampaikan. Kurang lebihnya penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Jumpa lagi di bacaan selanjutnya. Dan Semoga bermanfaat :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun