Mohon tunggu...
Devi Novianti Fernanda
Devi Novianti Fernanda Mohon Tunggu... Operator - Writer • Motivator • Content Creator • Muslimah Preneur

Seorang muslimah yang sedang jatuh cinta dengan dunia kepenulisan. Menjadikan tulisan sebagai caranya untuk menebar manfaat, menasihati diri, dan berdakwah. Buku pertamanya yang berjudul "Sayap Hijrah" akan segera terbit. Instagram: @denov_fer. Facebook: Devi Novianti Fernanda

Selanjutnya

Tutup

Love

Menikah, Solusi atau Masalah?

2 September 2021   06:20 Diperbarui: 2 September 2021   20:30 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Jadi, mengapa kamu menikah? Atau alasan apa yang membuatmu ingin menikah? Hal ini harus kita pikirkan dengan baik. Karena ini adalah awal dari setiap pilihan kita ke depannya. 

Tidak sedikit dari kita yang berpikir bahwa menikah adalah salah satu cara menyelesaikan permasalahan hidupnya. Entah itu karena permasalahan materi atau hal lainnya. Sehingga seringkali kita mendengar--biasanya kaum wanita--keluhan orang-orang yang pada akhirnya menginginkan pernikahan. 

"Aku mau nikah aja, deh."

Begitulah kira-kira kita mendengarnya. Terkadang ucapan itu hanya sebagai gurauan, tetapi tidak jarang juga yang serius mengatakannya. Ya, begitulah. Mereka merasa dengan menikah, permasalahannya akan hilang, atau setidaknya dia dapat berbagi masalah kepada pasangannya. Apa kita salah satunya?

Lalu, apakah menurutmu pemikiran seperti ini benar? Apakah menikah memang bisa menyelesaikan masalah? Apakah menikah untuk berbagi masalah? Sayang sekali, jawabannya tidak.

Menikah itu ibadah terpanjang. Dalam perjalanannya, setiap pasangan pasti akan diuji atau mendapat masalah-masalah baru yang bisa jadi lebih berat. Menuntut kita bersikap lebih bijak karena ada dua kepala yang harus menyelesaikannya bersama. 

Bisa jadi ketika kita malah membawa masalah kita yang sebelumnya dalam pernikahan, malah membawa kerunyaman. Meskipun tidak menutup kemungkinan bisa di selesaikan.

Namun, terlalu sempit pemikiran seperti itu untuk kita simpan. Nyatanya menikah bukan hal yang sesederhana itu. Banyak hal yang harus kita persiapkan untuk menyambutnya. Kita pun harus mampu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. Mengapa kita menikah? Untuk apa pernikahan kita? Pernikahan seperti apa yang kita inginkan?

Bagaimana? Sudahkah kamu mendapatkan jawaban terbaik dan paling pasti?

Jika pertanyaan itu saja kamu masih ragu jawabannya. Mungkin kamu harus cek kembali dirimu sendiri, tentang seberapa siap kamu menjalaninya. Sebab pernikahan bukan sekadar tentang dua manusia yang saling mencintai. Lebih dari itu, pernikahan adalah tentang dua manusia yang bersama dalam ketaatan dan ridho Allah.

Untuk apa menikah? Pertanyaan ini harus kamu jawab. Ketika kamu sadar bahwa surga adalah tujuan kita, tentunya kita harus mengambil langkah menuju ke arahnya. Kita membutuhkan visi dan misi dalam menjalankan ikatan tersebut. Dengan begitu kita juga akan bisa menjawab tentang pernikahan seperti apa yang kita inginkan.

Komitmen dalam sebuah pernikahan, menuntut kita untuk saling terhadap pasangan. Alih-alih ingin berbagi masalah dengannya, bukankah lebih baik jika kita berusaha untuk saling membantu menyelesaikan masalah yang ada? Dengan begitu, dia pun akan selalu bersama kita saat kita merasa kesulitan.

Tidak ada manusia yang mau mendapatkan beban yang berat, tetapi kebanyakan manusia selalu memberikan beban yang berat terhadap orang lain. Seperti halnya kita adalah makhluk yang zalim ketika kita banyak menuntut daripada memberi. Terus meminta hak, tetapi lalai dalam kewajiban. 

Maka, daripada kita sibuk mencari sedangkan kita sendiri masih perlu memperbaiki. Ada baiknya kita berusaha memantaskan diri, membentuk pasangan dengan memperbaiki diri.

Pertemuan itu akan datang, meskipun kita tidak pernah tahu dimana tempatnya dan kapan waktunya. Jika tidak di dunia, pasti di akhirat. Sungguh, jodoh itu sudah ditetapkan. Kita tidak perlu risau.

Apakah menikah akan menjadi solusi atau malah masalah, itu tergantung bagaimana sikap kita serta niat kita dalam menjalaninya atau ketika akan berjalan ke arahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun