Dalam istilah agama islam, perbuatan syirik semacam melakukan tindakan yang mengacu pada kegiatan menyekutukan Allah atau menyamakan Allah terhadap sesuatu yang diwujudkan melalui sebuah ibadah atau pengabdian terhadap sesuatu tersebut. Syirik merupakan dosa yang sangat besar bahkan sangat sulit untuk di ampuni dikarenakan sangat bertetntangan dengan prinsip dasar tauhid. Dalam ajaran tauhid, tidak boleh adanya penyekutuan atau menyamakan Allah SWT dengan apapun. Banyak sekali bentuk bentuk syirik, mulai dari syirik dalam ibadah, syirik kecil, syirik dalam niat, syirik dalam asma dan sifat, syirik dalam pengabdian, sampai syirik dalam tawassul.Â
Sama hal nya dengan syirik, musyrik juga merupakan golongan orang orang yang sangat dibenci Allah SWT. Musyrik juga merupakan dosa besar yang sangat sulit di ampuni sehingga balasannya adalah neraka. Dosa lain dalam Islam termasuk berbohong, mencuri, menipu, memfitnah, perzinahan, dan pembunuhan, antara lain. Dosa-dosa ini dianggap sebagai dosa besar dan juga diyakini memiliki konsekuensi serius di akhirat. Namun, dosa Musyrik dianggap sebagai dosa terbesar dalam Islam dan tidak dapat diampuni kecuali seseorang dengan tulus bertobat dan kembali menyembah Tuhan saja. Musyrik menjadikan sesuatu sebagai Tuhan lain sebagai sekutu Allah SWT. Mengabdi dan menyembah sesuatu yang bukan Allah SWT. Secara singkat, musyrik adalah sebutan untuk orang yang menyekutukan Allah, sedangkan syirik merupakan perbuatan yang menyekutukan Allah. Ciri ciri orang musyrik diantara nya adalah orang yang memiliki tujuan ibadah selain kepada Allah, melakukan kemaksiatan, percaya pada takhayul atau kekuatan gaib yang dikaitkan dengan orang atau benda, menganggap Tuhan beranak dan diperanakan, serta bersumpah dengan menggunakan nama Allah SWT.
Al-Qur'an memuat beberapa ayat yang mengutuk Musyrik dan menekankan pentingnya tauhid. Umat Islam dianjurkan untuk mempelajari dan merenungkan ayat-ayat ini untuk memperkuat iman mereka dan menghindari segala bentuk Musyrik dalam keyakinan dan tindakan mereka. Jadi Musyrik adalah dosa yang dianggap umat Islam sangat serius dan penting untuk dihindari. Dalam Al Quran, ada beberapa ayat yang mengutuk syirik dan memperingatkan konsekuensinya. Berikut ini adalah beberapa ayat dalam Al Quran yang berbicara tentang syirik atau musyrik.
Surat Al-Ma'idah Ayat 72
Artinya: Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Almasih putra Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya adalah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.
Surat Al-Baqarah Ayat 165
Artinya: Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).
Contoh lain syirik dalam Islam adalah mencari pertolongan atau perlindungan dari makhluk atau benda lain, seperti mencari pertolongan dari orang suci yang telah meninggal, roh halus, atau bahkan astrologi. Islam mengajarkan bahwa hanya Tuhan yang memiliki kekuatan untuk membantu atau melindungi, dan mencari bantuan atau perlindungan dari siapa pun atau apa pun dianggap sebagai bentuk syirik. Bahkan ada beberapa orang yang menyembah kuburan orang yang dianggap sakti dengan tujuan meminta suatu imbalan. Biasanya orang orang yang melakukan syirik atau musyrik ini merupakan orang orang yang mengharapkan kekayaan, panjang umur, kebahagiaan dunia bahkan kekebalan tubuh. Orang tersebut bersekutu dengan jin dengan melakukan berbagai ritual yang akan ditukar dengan nyawa seseorang atau biasa disebut tumbal. Tumbal bisa berupa orang orang terdekat atau bahkan keluarga.
- Syirik dalam Ibadah (Syirik Akbar)
- Bentuk syirik ini terjadi ketika seseorang menyekutukan Allah dalam ibadah langsung, yaitu beribadah kepada selain Allah atau menganggap ada tuhan selain Allah. Contohnya adalah menyembah berhala, berdoa kepada makhluk lain seperti jin atau orang-orang suci, atau menganggap bahwa Nabi, wali, atau tokoh agama tertentu memiliki kekuatan ilahi.
- Syirik Kecil (Syirik Asghar)
- Syirik kecil merupakan penyekutuan dalam hal-hal yang lebih kecil atau tidak langsung dalam ibadah. Contohnya adalah riya' (beribadah untuk pamer kepada orang lain), takabbur (sombong atas amal ibadah), dan khawarij (kelompok yang mengkafirkan Muslim lainnya karena dosa-dosa tertentu).
- Syirik dalam Niat (Syirik dalam Hati)
- Bentuk syirik ini terjadi ketika seseorang menyekutukan Allah dalam niat atau motivasi dalam beribadah.Misalnya beribadah atau beramal shaleh hanya bertujuan untuk mendapat pujian atau pengakuan dari orang lain dan bukan sekedar mendekatkan diri kepada Allah.
- Penghindaran Atribut dan Atribut (Syirik Fi Asma wa Properti)
- Bentuk penghindaran ini terjadi ketika seseorang memberikan sifat-sifat atau sifat-sifat yang hanya dimiliki Allah kepada selain-Nya.Salah satu contohnya adalah mengklaim bahwa makhluk memiliki pengetahuan absolut, kekuasaan absolut, atau pengawasan sempurna yang hanya dimiliki oleh Tuhan.
- Syirik dalam Kebaktian (Syirik Fi Al-'Ibadah)
- Bentuk syirik ini terjadi apabila seseorang mengabdikan dirinya kepada selain Allah atau menganggap selain Allah mempunyai kekuasaan yang setara atau lebih besar dalam mengatur urusan kehidupan.Contohnya seperti beribadah, meminta pertolongan, atau berkorban kepada selain Allah dengan keyakinan dapat membawa manfaat atau mencegah bencana.
- Syirik dalam Tawassul
- Bentuk syirik ini terjadi ketika seseorang mencari perantara atau perantara untuk beribadah kepada Allah dengan keyakinan bahwa perantara tersebut mempunyai kekuatan atau pengaruh yang mandiri untuk mencapai keridhaan Allah.Sedangkan tawassul sendiri boleh jika dilakukan dengan benar, namun jika disalahpahami dan menyebabkan seseorang menyekutukan Allah maka menjadi syirik.
Contoh -- contoh syirik adalah ;Penyembahan berhala Penghindaran dengan menyembah atau mempersembahkan persembahan kepada berhala atau patung sebagai tuhan atau dengan menyembah selain Allah.Berdoa selain Allah Menghindari dengan menganggap makhluk lain seperti jin, wali atau orang tertentu mempunyai kesaktian dan mendoakan kepada mereka memohon kemaslahatan atau pertolongan .Mengklaim kesaktian atau kesaktian Syirik dengan menyatakan bahwa ada orang yang mempunyai kesaktian atau kesaktian yang dapat membawa manfaat atau menangkal bencana tanpa bergantung pada Allah.Berkorban atau berkurban kepada selain Allah Syirik dengan mengorbankan hewan atau benda tertentu kepada selain Allah dengan keyakinan berhak mendapat manfaat atau memberi perlindungan.Beribadah untuk mencari ketenaran atau pengakuan.Menghindari dengan melakukan ibadah atau perbuatan semata-mata untuk mendapatkan pujian, pengakuan, atau ketenaran dari orang lain dan bukan semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah.Menegaskan atau meyakini bahwa seseorang mempunyai pengetahuan mutlak.Syirik berpendapat bahwa seseorang mempunyai ilmu yang mutlak dan dapat mengetahui hal-hal yang hanya diketahui oleh Allah.Misalkan ada orang yang mempunyai kekuasaan yang setara atau lebih besar dari Allah dalam mengatur urusan kehidupan.Menyekutukan Allah dengan tujuan atau maksud ibadah.Syirik adalah ibadah yang tujuan atau niatnya tidak murni, seperti beribadah semata-mata untuk memperoleh kekayaan, kekuasaan, atau keuntungan materi dan bukan sekadar untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Banyak sekali kasus seseorang melakukan pemujaan setan atau pesugihan demi ingin mendapatkan kekayaan secara instan, kebahagiaan dunia hingga kekebalan tubuh. Biasanya orang yang melakukan pesugihan ini membutuhkan bantuan seperti entitas makhluk gaib atau jin.dan orang orang tersebut melakukan sebuah perjanjian pada makhluk gaib tersebut. Sebagai imbalannya, makhluk gaib tersebut membutuhkan mahar atau tumbal sebagai timbal balik dari kekayaan yang sudah diberikan. Dan mahar atau tumbal tersebut harus sesuai dengan keinginan sang makhluk gaib dan orang tersebut harus bisa memenuhinya. Menurut Prof. Wasino, seorang Guru Besar Sejarah Unnes, konsep pesugihan merupakan gejala baru. Konsep pesugihan baru muncul pada abad akhir 19 dan awal abad 20. Kecemburuan sosial dan ketimpangan yang terjadi di masyarakat pada saat itu menjadikan orang yang kaya secara tiba-tiba dianggap melakukan praktik pesugihan.