Mohon tunggu...
Devi EkaVerawati
Devi EkaVerawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - .

.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

KKN Matching Fund Untag Surabaya Membantu Mewujudkan Desa Minggirsari Menjadi Desa Wisata Pendidikan

6 Januari 2022   20:50 Diperbarui: 6 Januari 2022   21:29 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Blitar -- Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Tahun 2021,  Devi Eka Verawati melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Matching Fund di desa Minggirsari, kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Pada tanggal 20 November 2021, Devi Eka Verawati Mahasiswi dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya melaksanakan kegiatan KKN Matching Fund bersama dosen pembimbing Dr. Tomy Michael S.H., M.H dengan mengunjungi Desa Minggirsari, maksud dan tujuan dari kunjungan ini adalah untuk menjalankan salah satu program  yakni penyusunan Blue Print pengembangan Minggirsari menjadi Desa Wisata Pendidikan. 

Melalui program ini, Untag Surabaya akan membantu pemerintahan desa mewujudkan Minggirsari menjadi Desa Wisata yang tidak kalah dengan wisata-wisata daerah lain. Kegiatan ini dilakukan secara berkelompok antar prodi lain mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

Blitar merupakan salah satu daerah yang memiliki sumber daya alam untuk dijadikan sumber ekonomi. Beberapa daerah dianugrahi sumber daya alam yang eksotis diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam memberikan devisa bagi daerahnya, khususnya di Desa Minggirsari. Indonesia negara kaya yang memiliki sumber daya alam di daratan maupun lautan. 

Pengelolaan sumber daya alam dengan benar dapat memberikan keuntungan besar bagi daerah tersebut. Salah satu pendayagunaannya adalah dengan menciptakan daerah tersebut menjadi tempat sarana destinasi wisata. Daerah-daerah yang dianugrahi sumber daya alam yang eksotis diharapkan dapat memberikan kontribusi besar dalam memberikan sumber pendapatan.

Namun, di masa pandemi covid-19 saat ini membuat para pengelola wisata mengalami banyak kerugian, akibat sepinya pengunjung. Dan pada tempat wisata yang baru mau memulai keinginan mengalami keterlambatan dalam perwujudan tempat wisatanya, mulai dari perencanaan dan  pembangunan infrastruktur tempat wisatanya. 

Banyak sekali potensi wisata alam yang ada di desa Minggirsari yakni terdapat wisata Ngeliban yang dalam bahasa Indonesia artinya "Ngeli" menghanyutkan "Ban" alat yang digunakan sebagai pelampung, Ngeliban yakni wisata air menyusuri sungai Brantas  secara beramai-ramai dengan menggunakan pelampung ban, tidak hanya Ngeliban, di Minggirsari juga terdapat River Tubing, Wisata Arca Duarapala yang ditemukan di tengah persawahan, dan ada juga wisata Tirtowening yakni sumber mata air  yang sangat jernih.

Pelaksanaan program KKN di desa Minggirsari ini, saya dan rekan-rekan tim mahasiswa hukum Untag Surabaya menemui bapak Kepala Desa Minggirsari yakni bapak Eko Hariadi untuk mengusulkan beberapa rencana untuk mewujudkan keinginan agar desa Minggirsari menjadi desa wisata pendidikan yang menjual dalam pariwisata. 

Salah satu rencana kami yakni seperti melakukan koordinasi dengan Badan Arkeologi atau Balai Pelestarian Cagar Budaya Kabupaten Blitar untuk mengetahui informasi sejarah dari arca duarapala yang ditemukan di persawahan warga tersebut. 

Foto diatas adalah foto tim fakultas hukum dengan pengamat arca atau peninggalan sejarah di Candi Simping, barangkali ini dapat menjadi sebuah temuan yang kedepannya menjadi petunjuk mengenai fakta sejarah yang belum terungkap, memperbaiki infrasruktur jalan serta plang penunjuk jalan untuk ke tempat wisata, menyediakan fasilitas yag memadai di tempat wisata, serta pembimbingan melakukan pemasaran di sosial media.

Pariwisata dapat menambah peluang bagi masyarakat desa Minggirsari untuk menambah pendapatan dengan berbagai cara yakni memanfaatkan untuk menawarkan jasa dan berdagang atau yang disebut UMKM. UMKM yang ada di desa Minggirsari ini sangat beragam mulai dari BRONSU (Brownis Sugar) yakni brownis yang terbuat dari coklat khas Kabupaten Blitar, lalu terdapat pula sambel pecel khas Blitar yang dibuat oleh ibu-ibu desa Minggirsari.

Dari artikel ini diharapkan dapat membantu agar masyarakat lebih mengenal tentang desa Minggirsari dan berbagai macam yang ada di desa Minggirsari, mulai dari potensi wisata alamnya yang eksotis dan masih asri hingga makanan khas dan berbagai UMKM yang ada di Desa Minggirsari kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar ini.

#UntagSurabaya #KitaUntagSurabaya #UntukIndonesia #UntagSurabayaKeren #EcoCampus #Kampuskompeten

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun