Mohon tunggu...
Devendra Krisna Mahadipta
Devendra Krisna Mahadipta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya baru belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Book

Asa di Tanah Bangka, Resensi Novel Laskar Pelangi

23 Januari 2024   19:35 Diperbarui: 23 Januari 2024   19:42 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Judul Novel : Laskar Pelangi 

Penulis : Andrea Hirata 

Genre : Roman, Drama 

Halaman : 529 Halaman 

Penerbit : Bentang Pustaka 

Tahun Terbit : 2005

Novel Laskar Pelangi adalah novel karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada tahun 2005. Novel Laskar Pelangi merupakan karya novel pertama dari Andrea Hirata. Novel ini meraih banyak kesuksesan dan menjadi sebuah kesuksesan besar di dunia sastra Indonesia. Novel yang dikarang oleh Andrea Hirata ini merupakan salah satu buku terlaris internasional, novel ini diterjemahkan ke dalam 40 bahasa asing, diterbitkan dalam 22 bahasa dan didistribusikan di lebih dari 130 negara. 

Novel Laskar Pelangi menceritakan kisah tentang kehidupan 10 anak di pulau Bangka yang berjuang untuk bersekolah di desa Gantung, Kepulauan Bangka Belitung. Sepuluh anak tersebut diberi julukan nama Laskar Pelangi, anak anak itu bernama Ikal, Lintang, Sahara Aulia Fadillah, Mahar Ahlan, Syahdan Noor Aziz, Muhammad Jundullah Gufron Nur Zaman alias A kiong, Samson alias Borek, Mukharam Kudai Khairani, Trapani Ihsan Jamari dan Harun. Ardhili Ramadhan. 

Mereka semua bersekolah di SD Muhammadiyah Gantung dan dibimbing oleh Ibu Muslimah dan Pak Harfan. Saat berada di sekolah, mereka juga mendapat teman baru yang merupakan anak pindahan dari SD PN Timah bernama Flo. Cerita bermula dari penerimaan siswa baru di SD Muhammadiyah Gantung yang terdaftar hanya 9 siswa. 

Hal ini membuat Bu Muslimah, Pak Harfan dan seluruh orang tua menjadi khawatir. Memang pemerintah setempat telah mengumumkan bahwa sekolah dasar ini harus menerima minimal 10 siswa baru agar kegiatannya dapat terus berjalan. Karena murid ke 10 yang ia tunggu tidak kunjung datang. Dengan rasa kecewa yang mendalam, Pak Harfan harus mengambil keputusan yang sulit. Namun di tengah situasi tersebut, muncullah seorang siswa baru yang menjadi penyelamat bagi sekolah, siswa baru tersebut, serta orang tua atau walinya. 

Siswa tersebut bernama Harun Ardhli Ramadhan, seorang anak tunagrahita namun sangat antusias dalam belajar. Keterlibatan mereka dimulai sejak saat itu. Berkat Harun, sekolah Muhammadyah yang tua, bobrok, dan bocor yang digunakan sebagai kandang ternak pada malam hari akhirnya terselamatkan. Berbeda dengan sekolah PN sebelah sekolah Muhammadyah yang saat itu ramai dan mempunyai kelebihan fasilitas. Selama proses pembelajaran Ibu Muslimah dan Pak Harfan mengajar dan membimbing para siswa dengan antusias dan teliti. Para siswa pun belajar dengan antusias. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun