Mohon tunggu...
Ardieansyah
Ardieansyah Mohon Tunggu... Administrasi - Dosen IPDN

Seorang pemerhati politik,pemerintahan dan pembangunan yang perihatin terhadap pembangunan yang terjadi pada dunia ketiga. Dosen STIA Lancang Kuning Dumai, Dosen IPDN

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kenapa Ragu Memberikan Gelar Pahlawan kepada Suharto

25 Oktober 2010   10:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:07 2362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

sebentar lagi kita akan memperingati hari pahlawan 10 nopember. wacana yang muncul sekarang adalah muncul polemik mengenai penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada beliau. padahal ada 2 mantan presiden RI yang akan mendapatkan gelar tersebut, iaitu Suharto dan Abdurahman wahid. Kalau dihitung dari lamanya  memerintah Soharto selama 32 tahun sedangkan Gusdur sekitar 3 tahun. Kalau kita bandingkan dengan lamanya memerintah negeri ini dan kerja-kerja yang telah dibuat tentu kita tidak pantas menyandingkannya. Tetapi yang terpenting adalah pahlawan telah memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi negeri ini terlepas dari kekurangan yang dimilikinya. kenapa kita terus berpolemik mengenai pemberian gelar tersebut tanpa melihat secara riil apa yang telah kita rasakan selama kepemimpinannya. Kita tidak perlu munafik, bahawa banyak hasil pembangunan yang dicapai selama pak harto, tapi pada sisi lain juga mungkin ada kelemahan beliau.  namun perlu kita ingat bahawa pahlawan itu mengikut zamannya. Pahlawan itu muncul ketika dia berbuat pada zamannya dan pada keadaan yang terjadi di zamannya. Apa yang dikerjakan adalah merupakan karyanya bagi bangsa ini. pahlawan tetaplah pahlawan.  Maka mari kita hargai jasa dan pengorbanan pahlawan kita. siapun dia bung karno, pak harto, gusdur serta lainnya. Jangan berpolemik lagi, tapi hargai pahlawan kita, karena kita adalah anak bangsa yang menghargai jasa para leluhurnya. Merdeka.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun