Mohon tunggu...
DEVA SEPTANA
DEVA SEPTANA Mohon Tunggu... Penulis - Journalist

Kompas In Aja!

Selanjutnya

Tutup

Diary

Ada - Ada Saja Kepercayaan Kaum "Starseeds" Ini

31 Januari 2025   14:54 Diperbarui: 31 Januari 2025   14:54 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Starseeds adalah individu yang percaya bahwa mereka bukan berasal dari Bumi melainkan dari dimensi lain atau planet lain. Mereka meyakini bahwa tugas mereka adalah membantu menyembuhkan planet ini dan membimbing umat manusia menuju era "zaman keemasan". Dalam pandangan mereka, starseeds adalah penghubung antara alam ilahi dan dunia manusia. Ide ini pertama kali diperkenalkan oleh Brad Steiger, seorang penulis buku bertema misteri, dalam karyanya Gods of Aquarius yang dirilis pada tahun 1976.

Kelompok ini memiliki ciri-ciri tertentu yang membedakan mereka. Mereka sering merasa tidak terhubung dengan lingkungan sekitar, memiliki spiritualitas tinggi, intuisi yang tajam, dan sering merasa kewalahan dengan kehidupan di Bumi. Banyak dari mereka juga percaya mampu berkomunikasi melalui "bahasa cahaya," sebuah bentuk komunikasi non-verbal yang konon melewati batasan bahasa manusia.
Fenomena ini mulai mencuat pada tahun 1970-an bersamaan dengan berkembangnya berbagai kepercayaan zaman baru (new age belief). Kini, gagasan tentang starseeds semakin populer, terutama dengan adanya platform media sosial seperti TikTok, Instagram, dan Facebook. Tagar #starseed bahkan telah dilihat lebih dari 1 miliar kali di TikTok.

Meskipun konsep ini memiliki akar sejarah di negara-negara Barat, pengikutnya kini tersebar di seluruh dunia. Mereka berinteraksi secara global melalui komunitas daring, membentuk jaringan yang saling mendukung.

Kepercayaan tentang starseeds sebagian besar muncul dari rasa ketidakpuasan terhadap realitas modern. Banyak penganutnya merasa kehilangan makna hidup atau terasing dari masyarakat. Mereka mencari sesuatu yang lebih besar dari diri mereka sendiri, yang tidak dapat dijelaskan oleh ilmu pengetahuan konvensional.

Efek Forer, sebuah fenomena psikologis di mana orang cenderung mengaitkan deskripsi umum yang kabur dengan diri mereka sendiri, turut berperan dalam mendukung gagasan ini. Penelitian juga menunjukkan bahwa orang dengan kecenderungan gangguan skizotipal atau kesalahan dalam membedakan kenyataan dan khayalan cenderung lebih mudah percaya pada teori seperti ini.

Para penganut starseeds biasanya mendalami spiritualitas melalui meditasi, penyembuhan energi, atau penggunaan kristal. Mereka percaya bahwa praktik-praktik ini membantu mereka menyelaraskan energi mereka dengan alam semesta. Banyak dari mereka berbagi pengalaman dan pandangan mereka di media sosial, menciptakan komunitas di mana mereka merasa diterima.

Namun, kepercayaan ini juga sering menuai kritik. Para ahli psikologi berpendapat bahwa gagasan seperti ini bisa jadi merupakan respons terhadap perasaan keterasingan, rasa sinisme terhadap masyarakat modern, atau kebutuhan untuk menemukan identitas yang unik.

Dalam perspektif yang lebih luas, fenomena starseeds adalah refleksi dari bagaimana manusia terus mencari makna dan pemahaman tentang eksistensi mereka. Walaupun bukti ilmiah tentang kehidupan alien belum ditemukan, gagasan ini menunjukkan betapa kompleksnya jiwa manusia dalam mencari jawaban atas misteri kehidupan.

Disadur oleh: Dseptana

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun