Mohon tunggu...
devanurlitamariyamah
devanurlitamariyamah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Trunojoyo Madura

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Krisis Integritas: Kasus Suap Hakim Guncang Sistem Peradilan di Indonesia

23 Desember 2024   11:20 Diperbarui: 23 Desember 2024   11:16 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Proses yang terbuka memungkinkan publik untuk mengikuti jalannya kasus, mengurangi spekulasi, dan menambah kepercayaan masyarakat terhadap sistem hukum yang ada. Penegakan hukum yang konsisten juga akan memberikan efek jera bagi para penegak hukum lainnya agar tidak terlibat dalam praktik korupsi. Kasus suap ini lebih dari sekadar masalah individu atau sekelompok orang yang terlibat dalam praktik korupsi. Krisis integritas ini harus diatasi dengan langkah-langkah konkret, seperti memperbaiki sistem seleksi hakim, meningkatkan pelatihan etika profesi hukum, serta memperkuat lembaga pengawasan agar bisa memantau dan menindak tegas jika terjadi pelanggaran.

Peranan Masyarakat dalam Memperbaiki Sistem Hukum

Dalam konteks ini, masyarakat juga memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan bahwa sistem peradilan Indonesia berjalan dengan adil dan transparan. Masyarakat harus berani untuk mengawasi dan melaporkan apabila terjadi indikasi praktik korupsi atau pelanggaran etik di lembaga peradilan. Keberanian masyarakat untuk bersuara akan memperkuat gerakan reformasi hukum yang diinginkan.

Selain itu, pendidikan hukum yang lebih baik bagi masyarakat juga perlu dilakukan. Dengan pengetahuan hukum yang memadai, masyarakat dapat lebih memahami hak-haknya dan cara untuk memperjuangkan keadilan melalui jalur hukum. Oleh karena itu, pendidikan hukum yang tidak hanya ditekankan pada para praktisi hukum, tetapi juga kepada masyarakat luas agar mereka bisa lebih sadar akan pentingnya integritas dalam sistem hukum.

Kasus suap yang melibatkan hakim Pengadilan Negeri Surabaya dalam vonis bebas Ronald Tannur mengingatkan kita akan pentingnya menjaga integritas dalam sistem peradilan. Kepercayaan masyarakat terhadap hukum sangat bergantung pada seberapa jujur dan transparan para penegak hukum, terutama hakim. Ketika hakim yang seharusnya menjadi pelindung keadilan malah terlibat dalam praktik korupsi, itu bukan hanya merusak individu yang terlibat, tetapi juga merusak kepercayaan publik terhadap seluruh sistem peradilan.

Namun, keputusan Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial untuk menindak tegas para hakim yang terlibat menunjukkan bahwa masih ada harapan. Ini adalah langkah positif untuk memperbaiki citra sistem peradilan dan mengembalikan kepercayaan masyarakat. Masyarakat juga berperan besar dalam mengawasi dan melaporkan jika terjadi pelanggaran, serta mendukung langkah-langkah reformasi yang bertujuan memastikan keadilan tetap berjalan dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun