Era industri 4.0 merupakan fase keempat dari perjalanan sejarah revolusi industri yang dimulai pada abad ke -18. Menurut Prof Schwab. Era industry 4.0 adalah industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber. Ini merupakan tren otomatisasi dan pertukaran data dalam teknologi manufaktur. Ini termasuk sistem cyber-fisik, Internet of Things (IoT), komputasi awan dan komputasi kognitif.
Bukan hanya yang mencapai masa industry 4.0, E-Comerce kini telah memasuki era 4.0. Pada awal kemunculannya disebut era E-Comerce 1.0, penjual hanya menawarkan katalog-katalog produk di website berupa tampilan gambar dan deskripsi atau keterangan, tanpa ada tools proses jual beli. Proses jual beli masih dilakukan secara manual. Menginjak era E-comerce 2.0, website jual beli sudah mengarah ke otomatis. Bukan hanya katalog yang ditampilkan, tetapi juga tools untuk proses jual beli.Â
Pada saat ini E-comerce mulai memperhitungkan proses transaksi baik barang maupun jasa. Pada era E-comerce 3.0, proses transaksi semakin canggih dengan terhubungnya atau terintegrasi dengan sistem pengiriman barang serta meningkatnya kualitas dan kuantitas layanan kurir. Sekarang ini sudah masuk ke era E-comerce 4.0, di mana akan semakin banyak penjual dan pembeli.Â
Terjadi kolaborasi toko online dan offline. Perdagangan melalui website tidak lagi dikuasai oleh peprusahaan besar, tetapi perorangan bahkan orang awam bisa berjualan di internet menggunalan market place dan media social. Revolusi industri mengalami puncaknya saat ini dengan lahirnya teknologi digital yang berdampak masif terhadap hidup manusia di seluruh dunia. Revolusi industri terkini atau generasi keempat mendorong sistem otomatisasi di dalam semua proses aktivitas. Teknologi internet yang semakin masif tidak hanya menghubungkan jutaan manusia di seluruh dunia tetapi juga telah menjadi basis bagi transaksi perdagangan dan transportasi secara online.
Munculnya model-model bisnis baru seperti transportasi online seperti Gojek, Uber dan Grab, aplikasi travel, ecourse, gofood dan marketpalce menunjukkan integrasi aktivitas manusia dengan teknologi informasi dan ekonomi menjadi semakin meningkat tidak lepas dari kemampuan para inovator untuk merancang strategi lewat aplikasi/platform digital.Â
Di Indonesia sendiri, inovasi digital yang terjadi tidak hanya di dunia ritel, tapi juga di bidang pendidikan, makanan, kesehatan sehingga akan tercipta persaingan sehat yang berdasarkan inovasi, sehingga memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Lewat platform digital, segala macam layanan dapat dengan mudah menjangkau banyak orang di berbagai daerah.Â
Hasilnya, terjadi inklusivitas yang menguntungkan orang-orang yang bertempat tinggal jauh dari daerah metropolitan, sehingga mereka turut menikmati layanan digital. Tentu dengan berkembangnya inovasi platform digital, otomatis akan ada efisiensi, baik dari segi manufaktur maupun pemasaran. Hal ini tentunya memerlukan kecerdasan dari pebisnis untuk mengoptimalkan strategi mereka di dunia digital.
Untuk bisa terlibat di dunia E-Commerce dan mendapatkan keuntungan, kita dapat mencoba menjalankan bisnis online dengan memanfaatkan kemajuan tekonologi internet dan menggunakan pemasaran marketing (digital Marketing), adapaun bisnis online yang dapat kita jalankan antara lain:
 1. Bisnis Afiliasi
Afiliasi merupakan salah satu bisang bisnis internet yang berkembang pesat seiring bermumculannya E-Commerce yang mengandalkan affiliate sebagai partner berpromosi. Affiliasi merupakan konsep penjualan online yang melibatkan pemilik barang, perantara dan pembeli untuk menjual barang di dunia maya.
 2. Digital
Produk digital adalah produk yang berbentuk digital yang dibuat oleh creator produk digital. Produk tersebut seperti perangkat lunak atau software, template desain, e course, hingga e-book. Tidak hanya produk, melainkan juga jasa dapat dikategorikan dalam bentuk digital.
 3. Digital Agency
Digital agency adalah agensi yang membantu mengelola atau memasarkan produk dengan strategis melalui jalur digital seperti menggunakan sosial media untuk pemasarannya, lalu Creative Agency adalah agensi yang lebih terfokus kan kepada desain pemasaran maupun desain produk, sedangkan digital marketing adalah suatu aktivitas melalukan penawaran atau iklan dengan flatform media sosial.