Mohon tunggu...
Devani Ira Putri
Devani Ira Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - IPB University

Hobi saya menonton film/drama, membaca novel, dan mendengarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Membangun Komunikasi dan Kesejahteraan Keluarga Single Father di Pedesaan

11 Mei 2023   15:09 Diperbarui: 12 Mei 2023   01:13 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam sebuah keluarga, orang tua merupakan sosok panutan bagi anak-anaknya dalam menjalankan masa pertumbuhan dan perkembangan. 

Keluarga yang lengkap dengan komunikasi yang baik akan menciptakan keharmonisan dalam keluarga. Namun, masih ada sebagian keluarga yang tidak mengalami hal tersebut karena suatu keadaan seperti perceraian ataupun perpisahan karena kematian. 

Pada keluarga dengan orang tua utuh tentunya cara menerapkan pola asuh pada anak lebih mudah dilaksanakan, karena pembagian peran terstruktur dan jelas. Berbeda dengan keluarga single parent yang mewajibkan salah satu orang tua menjalankan peran secara ganda. 

Single father merupakan suatu kondisi di mana seorang ayah menjalankan perannya dalam mengasuh anak secara mandiri tanpa adanya bantuan dari ibu, kondisi lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan keluarga single father dalam menjaga keharmonisan. 

Lingkungan perkotaan dan pedesaan tentunya berbeda, menjadi seorang single father di pedesaan tentunya sebuah tantangan yang tidak mudah, seperti penyesuaian terhadap tekanan, kondisi psikis dari dalam diri maupun anak, keterbatasan kemampuan dan sumber daya yang ada. 

Keluarga harus mampu mengelola dan mengatur kehidupan keluarga dengan dasar asumsi tersebut untuk memenuhi baik kebutuhan secara fisik maupun kebutuhan mental dan sosial psikologis atau kebutuhan materil dan non materil. 

Dalam hal tersebut, masing-masing anggota harus melaksanakan fungsinya dalam keluarga, sebagaimana manajemen keluarga juga mengatur sumberdaya manusia dan pembagian pekerjaannya dalam sistem keluarga. 

Berikut cara membangun komunikasi yang erat dan efektif dalam keluarga untuk mencapai kesejahteraan keluarga single father di pedesaan. 

Cara membangun komunikasi erat dan efektif keluarga single father dapat dilakukan melalui pemberian perhatian lebih kepada anak, komunikasi secara rutin, dan saling terbuka. 

Melalui komunikasi yang terbuka, ayah dapat mengetahui perkembangan dan kebutuhan anak-anak mereka serta keterbukaan ayah kepada anak akan memotivasi anak untuk berlaku sama sehingga anak akan belajar terbuka kepada sang ayah. 

Ada banyak faktor yang akan memengaruhi ayah dalam melakukan peran tersebut, baik faktor internal maupun eksternal, seperti kondisi psikologis ayah, kondisi psikologis anak, dan penerimaan keluarga terhadap kondisi keluarga. 

Manajemen komunikasi yang dilakukan oleh single father dalam keluarga dengan kesejahteraan anak memiliki hubungan yang erat, termasuk keterlibatan, tanggung jawab, dan aksesibilitas. 

Keterlibatan ayah dalam kehidupan anak dapat berupa kontak langsung, terbuka, dan saling menghargai. Tanggung jawab ayah pada anak meliputi persiapan kebutuhan anak dan pemberian uang saku anak ketika ayah akan pergi untuk waktu yang lama. Aksesibilitas ayah tunggal terhadap anak dapat berupa kehadiran ayah, waktu, dan komunikasi pribadi antara ayah dan anak. 

Keterlibatan ayah dalam pengasuhan anaknya diharapkan dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga kesejahteraan anak dapat tercapai. Hilangnya peran dan kehadiran salah satu orang tua dapat menghambat perkembangan anak, baik dalam aspek sosial maupun emosional. 

Keluarga single parent dapat dibedakan oleh adanya peran pengasuhan dan orientasi percakapan atau manajemen komunikasi yang dilakukan oleh keluarga. Pola komunikasi yang baik antara anggota keluarga dapat menjadi salah satu upaya pemenuhan kesejahteraan keluarga single father.

Pola komunikasi antara orang tua single parent terhadap anak sangat berpengaruh terhadap perkembangan karakter anak di kemudian hari. 

Ayah sebagai single father dapat memenuhi kesejahteraannya dan anaknya jika ayah dan anak sama-sama memprioritaskan keluarga dalam hidupnya. Ayah sebagai orang tua tunggal dapat menyempatkan waktu untuk berbincang dengan anaknya. Dan anak dapat menyempatkan waktunya untuk bermain dan berbincang dengan ayahnya. 

Namun, hal tersebut memerlukan proses yang panjang agar ayah dan anak dapat beradaptasi dengan perubahan struktur dalam keluarga dengan semua kendala yang dihadapinya.

Pola asuh yang diterapkan oleh single father dengan alasan status cerai hidup dominan menggunakan pola asuh demokratis, setiap anak diberikan hak dan kebebasan untuk mengambil dan mengungkapkan pendapat agar terlatih mandiri. 

Sementara itu, single father dengan alasan status cerai mati dominan menggunakan pola asuh permissive melalui pemenuhan semua keinginan anak dengan alasan agar anak tidak berlarut dalam duka kesedihan. 

Pola asuh permissive mempengaruhi pembentukan mental dan ketahanan jiwa anak sehingga kurang dapat berkompetisi dalam menghadapi masalah di kehidupan yang akan mendatang.

Perceraian berdampak pada penurunan kesejahteraan anak. Kesejahteraan anak menyangkut pemenuhan akan kebutuhan fisik dan emosional. Ibu yang dikenal sebagai pemenuh kebutuhan emosional anak tidak ada dalam keluarga single father. 

Oleh karenanya, dapat terjadi keterlambatan dalam perkembangan sosial-emosional anak pada keluarga single father, jika ayah sebagai pemeran pengganti ibu tidak dapat memenuhi kebutuhan emosional anak. Ayah memiliki peran ganda sebagai pendidik karakter anak dalam hal 1) pemecahan masalah; 2) teman bermain; 3) penuntun; 4) pemberi nafkah; 5) persiapan. 

Kendala yang dihadapi ayah ketika menjalankan peran menjadi orang tua tunggal diantaranya, merawat anak usia kecil sampai remaja yang harus dipantau terus-menerus. Ayah juga merasa kesulitan karena tidak memiliki pasangan untuk berdiskusi dan melakukan pembagian tugas. Ayah juga kerap merasa malu karena harus hadir diacara yang dipandang tidak sesuai dengan gendernya. 

Kemudian, terkait dengan masalah hambatan dan kesulitan menjadi orang tua tunggal dalam aspek komunikasi, komunikasi interpersonal keluarga menjadi hal yang harus diprioritaskan berdasarkan latar belakang sebuah keluarga yang sudah tidak lagi ideal. 

Fungsi komunikasi interpersonal dalam keluarga akan mengacu pada fungsi komunikasi sosial dalam hal keterlibatan pengasuhan ayah sebagai orang tua tunggal. 

Salah satu hal yang dapat mengganggu kesejahteraan keluarga khususnya orang tua single parent adalah orang tua tunggal cenderung mengalami stres yang tinggi, utamanya berkaitan dengan posisi dan tanggung jawab mereka serta merasakan adanya kekhawatiran akan kondisi keuangan keluarga, sehingga dibutuhkan dukungan sosial dari lingkungan disekitarnya karena semakin tinggi dukungan sosial maka semakin besar pula kesejahteraan subjektif keluarga.

Setiap keluarga harus mampu mengelola dan mengatur sumber daya nya dengan cara menjalan tugas dan fungsinya masing-masing dalam keluarga. Akan tetapi, terdapat beberapa hal yang menyebabkan keluarga tidak mampu mengelola sumber dayanya yang menyebabkan sebuah keluarga tidak lengkap sehingga peran yang hilang harus dilakukan oleh salah satunya seperti single father. 

Pengalihan peran ganda dalam pengasuhan membutuhkan komunikasi yang baik antara single father dengan anaknya untuk mengatasi permasalahan dan kendala yang ada. Maka dari itu, komunikasi yang baik diharapkan dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga kesejahteraan anak dapat tercapai.

Pola komunikasi yang baik antara anggota keluarga dapat menjadi salah satu upaya pemenuhan kesejahteraan keluarga single father. 

Berdasarkan wawancara beberapa single father di pedesaan didapatkan kesimpulan bahwa cara menjaga komunikasi agar tetap baik dengan keluarganya ialah melalui pemberian perhatian lebih kepada anak, komunikasi secara rutin, dan saling terbuka. 

Selain itu, diperlukan pula dukungan dan hubungan sosial yang baik antara single father dengan keluarga pihak istri ataupun pihak lain sebab pola komunikasi antara orang tua single parent terhadap anak sangat berpengaruh terhadap perkembangan karakter anak di kemudian hari.

Zahrin Dina Nafisa, Devani Ira Putri, Tsalfadilla Yaritsha, Nayla Putri Hafizhah, Fathiya Basyasyah. Membangun Komunikasi dan Kesejahteraan Keluarga Single Father Di Pedesaan. Dibimbing oleh Dr. Ir. Istiqlaliyah Muflikhati, MSi. dan Irni Rahmayani Johan, SP., MM., PhD. Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen. IPB University.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun