Panjat sosial merupakan kata gaul bahasa Indonesia yang sering diakronimkan "pansos", yang digunakan untuk menggambarkan perilaku atau sikap seseorang terhadap tingkat sosial yang lebih tinggi dalam kehidupan bermasyarakat dengan cara yang tidak selalu jujur atau tida mengenakan. Ini bisa mencakup berbagai perilaku seperti memanfaatkan hubungan personal, memanipulasi situasi, atau menggunakan kekayaan atau kekuasaan untuk memperoleh keuntungan sosial atau ekonomi yang lebih tinggi. Dalam konteks yang lebih luas, "panjat sosial" sering kali dikaitkan dengan individu atau kelompok untuk menggapai posisi yang lebih tinggi dalam hierarki sosial tanpa memperhatikan etikanya. Ini sering kali terdapat dalam penyalahgunaan kekuasaan atau pemanfaatan orang lain untuk kepentingan diri sendiri. Banyak orang bekerja keras serta berusaha untuk meningkatkan dan mengangkat derajat kehidupan mereka melalui pendidikan, pekerjaan, dan usaha yang menunjukan etika dan moral. Jadi, "panjat sosial" lebih condong pada perilaku atau sikap yang tidak etis untuk mencapai peningkatan status sosial. Faktor-faktor yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan perilaku "panjat sosial" diantaranya:Â
- ambis yang berlebihan,Â
- budaya lingkungan sekitar,Â
- tekanan lingkungan sosial,Â
- ketidakpuasan yang didapat dan yang lainnya.
Namun, pemahaman terkait faktor-faktor di atas dapat membantu dalam mencegah dan mengatasi perilaku panjat sosial di lingkungan sekitar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H