Mohon tunggu...
Devani Perdiliansyah
Devani Perdiliansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - bingung mau nulis apa dan mulai darimana.

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia'21 Universitas Kuningan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Melankolis

21 Oktober 2023   21:40 Diperbarui: 21 Oktober 2023   21:49 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sembab, sendu nampak terlihat 

"Aku melankolis" Ucapku sembari merapihkan rambut.

Ramai menjulang pusat kesendirian

"Aku melankolis" Ucapku sembari memakai sepatu.

Pantulan cahaya menerpa muka seakan tak peduli alam tertawa

"Aku melankolis" Teriakku sembari menyalakan rokok.

Gemerlap suara maya menjelma seakan saling bersahut.

"Aku melankolis" Teriakku sembari menatap layar gawai.

Terjebak menahan akan dentuman revolusi

"Aku melankolis?"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun