Mohon tunggu...
Devandra Aulia
Devandra Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya

Hobi menonton film dan series, mengumpulkan koin shopee, dan beragam hobi receh lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Krisis Sistem Demokrasi: Rakyat Dilaporkan karena Memperjuangkan Haknya

22 Oktober 2024   08:00 Diperbarui: 22 Oktober 2024   08:07 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Depresi, Pria, Kecemasan. Sumber: Pixabay 

           Apalagi dengan identitasnya sebagai 'Penguasa', karena penguasa semestinya memberikan pengaruh yang baik, sebab merekalah yang memberi contoh kepada warganya. Seandainya mereka tidak melakukan hal-hal yang melanggar etika dan moral serta menegakkan aturan dengan ketat, boleh jadi kita memiliki harapan yang sangat tinggi kepada pemerintah. Lantaran pihak tertinggilah yang mampu mengambil keputusan peraturan yang dibentuk pemerintah yang akan memengaruhi pada seluruh aspek.

           Jadi, sudah sepantasnya para pemangku kebijakan mempertimbangkan dengan sebaik-baiknya sebelum mengubah, menghilangkan, atau menambahkan peraturan, karena dampaknya bisa dirasakan semua masyarakat.

Apa yang Harus Dibenahi?

           Pemerintah pun merupakan bentuk cerminan dari tingkah laku masyarakat, ada beberapa aspek yang sebaiknya dibenahi agar mencapai tujuan yang sesungguhnya. Seperti pendidikan untuk seluruh masyarakat, pentingnya untuk menanamkan pendidikan yang terstruktur, rapi, konsisten, berwawasan luas, beretika, dan nasionalis kepada seluruh warga negara Indonesia sejak usia dini. Diharapkan, dampak yang mampu diberikan adalah melahirkan generasi baru yang kritis, bertanggung jawab, bermoral, dan memiliki jiwa nasionalisme yang mencintai tanah airnya.

           Pemikiran yang kritis, dapat membuka pikiran individu dengan lebih luas terhadap isu-isu nasional atau global. Hingga mampu mempertimbangkan setiap permasalahan dan menilai serta mengkritisi informasi yang didapatkan. Lalu memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap bangsa dan negara untuk menghadirkan kehidupan yang harmonis bagi setiap warganya.

Kurang Dukungan

           Tak terhitung berapa banyak kasus yang sudah mendapatkan keadilan; ironisnya, banyak pihak terlapor yang justru melaporkan kembali kasusnya karena merasa bahwa kasus tersebut mencemarkan nama baiknya. Karena pihak yang terlapor merasa memiliki perlindungan yang lebih kuat karena perlu menjaga nama baiknya. Seperti itulah hukum yang terjadi di Indonesia saat ini.

           Dengan berbagai keputusan resmi yang melemahkan hukum di Indonesia, sangat menyayat perasaaan orang-orang yang dilaporkan karena memperjuangkan haknya. Dapat dikatakan, hukum di sini tak jarang diubah tanpa persetujuan masyarakat luas atau tiba-tiba muncul berita telah terjadi perubahan peraturan atau undang-undang. Meskipun sudah banyak aksi yang dilakukan agar perubahan undang-undang tidak disahkan, pasti ada cara untuk merubahnya. Tentu perubahan UU memiliki tujuan. Namun, kebanyakan tujuan tersebut justru tidak memperkuat, melainkan memperlemahkan hukum.

            Bagaimana mampu mendapatkan dukungan yang cukup kuat jika penguasanya pun berjalan di jalan yang gelap? yang mereka lakukan hanyalah memelihara perilaku buruk yang tak beretika.

Kurang Kepercayaan 

            Makna lainnya yaitu 'tumpul keatas, tajam kebawah'. UU ITE seringkali digunakan pada kasus-kasus yang pelakunya teridentifikasi melakukan pelanggaran atau memiliki citra yang buruk. Secara naluriah, manusia akan menghindari reputasi yang buruk pada namanya, jika hal tersebut terjadi maka akan menurunkan kepercayaan dari orang-orang sekitarnya. Kurangnya kepercayaan berpengaruh terhadap kehidupan sosial kedepannya, seperti contoh hilangnya pekerjaan, hingga kesulitan ekonomi dalam menopang kehidupan sehari-hari. Maka yang dapat dilakukan adalah mempertahankan reputasinya demi menjaga kehidupan agar tidak sengsara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun