Mohon tunggu...
Devanda Paksi
Devanda Paksi Mohon Tunggu... Desainer - Desainer Grafis

Saya seorang Desainer Grafis, yang sedang melakukan studi S2 Manajemen Pemasaran.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ajakan Penggunaan Praktik Jasa Psikolog Sebagai Upaya Menghindari Perilaku Self-Diagnose

31 Agustus 2024   10:30 Diperbarui: 31 Agustus 2024   10:35 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Hal tersebut tidak salah namun beberapa gejala tidak dapat diatasi hanya diberikan nasihat seperti tersebut, dikarenakan psikolog professional memiliki kaidah ilmu yang lebih terstruktur untuk memahami penyakit. Sehingga kebanyakan dari mereka membuat komunitas atau aktivitas sosial sebagai perkumpulan dari orang-orang yang merasa satu penderitaan, dan merasa saling memahami. Padahal penyakit mental tersebut jika tidak segera diatasi memunculkan berbagai dampak negatif.

Menurut Jurnal yang ditulis oleh Ulul Albab Annury, Fitria Yuliana, Ve. Aufara Zuhra Suhadi, Cindy Sekar Ayu Karlina (2022) ada beberapa dampak dari self-diagnosis yaitu:

  • Dampak Kognitif

Dampak kognitif merupakan dampak yang terjadi ketika seseorang bimbang atau tidak yakin dengan dirinya sendiri, apakah ia mengalami gangguan mental atau tidak. Ini dapat menimbulkan persepsi yang bisa dibilang tidak normal dan membuat seseorang kehilangan kepercayaan diri bahkan putus asa. Beberapa dampak kognitif yang sering dijumpai yaitu :

  • a. Salah Diagnosis: Diagnosis didasarkan pada analisis menyeluruh terhadap gejala, riwayat medis, faktor lingkungan, dan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang. Beberapa memerlukan berbagai tes tindak lanjut dan pengamatan lebih lanjut untuk menentukan apakah ada masalah fisik atau psikologis. Tanpa penyelidikan lebih lanjut, tidak mungkin untuk menarik kesimpulan tentang gejala yang dirasakan hanya dengan membandingkannya dengan gejala yang terdaftar.
  • b. Salah Penanganan: Diagnosis yang salah cenderung mengarah pada perawatan yang salah. Membeli obat setelah selfdiagnosis atau pengobatan setelah self-diagnosis dapat berakibat fatal. Diagnosis sendiri dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya karena penyakit yang berbeda memerlukan perawatan, jenis, dan dosis yang berbeda.
  • c. Menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius: Self-diagnosis dapat memperburuk penyakit dan menambah masalah baru (komplikasi). Obat yang salah tidak menyembuhkan rasa sakit, itu menyebabkan penyakit lain. Selain itu, mencari dan menerima informasi tentang kondisi medis di internet dan media sosial secara berlebihan dapat menyebabkan diagnosis diri dan menderita cyberchondria, yang menyebabkan kecemasan dan kepanikan. Seperti dijelaskan di atas, penilaian diri kesehatan mental memiliki beberapa efek negative yang dapat terjadi pada pelaku.

2. Dampak efektif

Dampak efektif adalah dampak yang terlihat jelas berdasarkan dengan data dari kesulitan fisik danemosional seseorang yang selanjutnya bisa mengalami self-diagnose. Selain itu dampak efektif yangterlihat lainnya adalah penderita self-diagnose itu sendiri akan mempengaruhi orientasi di masa depan.

3. Dampak perilaku

Dampak perilaku ini menjadikan kita sebagai seseorang yang selalu khawatir dan beranggapan negative kepada orang lain. Itu akan menjadikan kita sebagai seseorang dengan "optimis yang dipaksakan" dimana kita terpaksa untuk berbuat baik dan berperilaku baik di depan orang lain sehingga membuat diri kita menjadi orang yang tidak sebenarnya.

4. Dampak positif

Self diagnogse itu sendiri sebenarnya juga mengandung dampak positif. Ada beberapa manfaat yang didapat karena self-diagnose. Seseorang bisa mengevaluasi gelaja-gejala yang dialaminya dalam mempelajari ilmu tentang self-diagnose. Namun self-diagnose juga bukan berarti dibenarkan dengan adanya dampak positif ini, karena dampak negatif yang didapat dari self-diagnose jauh lebih besar dan banyak sehingga dapat merugikan diri sendiri.

Sesuai dengan dr. Elvine Gunawan, Sp. KJ, ketika menjadi Narasumber di podcast kanal youtube Raditya Dika, ada beberapa hal yang dapat mengatasi self-diagnosis, yaitu menormalisasikan ajakan untuk pengobatan praktik ke Psikolog, yang tentunya dengan pendekatan yang baik dan nyaman, tanpa menyudutkan atau menghakimi orang yang butuh pengobatan. Lalu kitapun tidak perlu takut akan stigma masyarakat akan kesehatan mental. Setiap orang sebenarnya memiliki tingkatan ketahanan tekanan mental masing-masing, dan apabila merasa sudah tidak cukup kuat lagi untuk menanggung dari beban tersebut, alangkah lebih baiknya dikonsultasikan dengan psikolog professional untuk penanganan yang tepat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun