Mohon tunggu...
Deva Lazuardi Prabantoro
Deva Lazuardi Prabantoro Mohon Tunggu... Lainnya - siswa SMAN 28 Jakarta

Manusia yang mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Fenomena Alam: Petir Vulkanik

29 Agustus 2020   21:51 Diperbarui: 29 Agustus 2020   21:50 2017
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Petir vulkanik adalah fenomena terbentuknya petir/kilat pada proses erupsi gunung berapi. Fenomena ini terjadi pada beberapa erupsi gunung berapi yang memiliki awan vulkanik (kumpulan gas dan abu vulkanik) yang tebal.

Bagaimana hal tersebut dapat terjadi ? Proses terbentuknya petir vulkanik sebagian kecil berasal dari aktivitas tektonik, namun bukan terbentuk dari aktivitas di dalam perut bumi melainkan pada awan vulkanik atau volcanic plume. Proses terbentuknya petir vulkanik dapat dibagi menjadi 3 tahapan.

Tahapan pertama adalah tahap pembentukan ion atau atom bermuatan. Suhu tinggi gunung berapi dan beragamnya komposisi yang ada di dalam gunung berapi menyebabkan partikel yang keluar tidak netral atau bermuatan. Muatan tersebut dapat berupa muatan postif dan negatif yang terdapat pada awan vulkanis.

Tahap kedua adalah pemisahan muatan postif dan negatif pada jarak tertentu. Setiap atom memiliki perbedaan massa dengan atom lainnya, begitu juga dengan molekul, hal ini penting karena menjadi perbedaan karakteristik dalam atom, seperti contoh jika suatu atom yang massanya kecil diberi energi yang sama untuk partikel yang lebih besar maka partikel tersebut dapat bergerak lebih cepat.

Dan faktor kedua adalah perbedaan temperatur atau suhu, jika suatu partikel yang baru keluar dari gunung berapi pastinya memiliki suhu yang lebih tinggi dari pada partikel yang sudah lama berada di atmosfir.

Kedua faktor tersebut menyebabkan ion memiliki kecepatan yang berbeda satu sama lain, ion yang kecil pastinya memiliki kecepatan yang tinggi sehingga dengan mudah membentuk jarak dengan ion yang lain.

Tahap akhir adalah terjadinya petir karena perbedaan tegangan. Ion-ion yang terpisah pada jarak tertentu menyebabkan terjadinya perbedaan tegangan pada awan vulkanik, ketika perbedaan tegangan sudah mencapai jumlah yang besar, maka yang akan terjadi adalah petir vulkanik.

Demikian itu proses terjadinya fenomena petir vulkanik, beberapa contoh fenomena petir vulkanik adalah erupsi gunung sinabung di Indonesia, erupsi gunung taal di filipina, dan erupsi gunung sakurajima di Jepang.

Fenomena petir vulkanik sangat berpotensi apabila awan vulkanik ketika gunung erupsi dalam jumlah yang besar/tebal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun