Barang publik adalah barang yang dapat dimanfaatkan atau digunakan oleh semua orang tanpa terkecuali. Dalam ilmu ekonomi, barang publik memiliki sifat tanpa persaingan ekonomi dan tanpa kekhususan konsumen, sehingga konsumsi atas barang publik oleh suatu individu tidak akan mengurangi jumlah barang yang tersedia untuk orang lain. Barang publik memiliki dua sifat khusus, yaitu tak dapat berburu (non-excludability) dan tak dapat disaingi (non-rivalry). Contoh barang publik yang paling umum adalah jalan raya, udara, dan pengetahuan publik.Â
Penyediaan barang publik dapat dilakukan oleh instansi pemerintah dan badan usaha, dan pengadaan dan penyaluran barang publik merupakan salah satu bentuk pelayanan publik. Beberapa contoh barang publik yang digunakan di Indonesia meliputi jalan raya, udara, sinar matahari, lampu jalan, sistem pengontrol banjir, mercusuar, dan pemeliharaan nasional. Barang-barang ini dapat dinikmati atau dibutuhkan oleh semua orang tanpa kecuali, dan penggunaan oleh individu tertentu tidak akan mengurangi manfaatnya bagi orang lain.
Pemerintah mengelola barang publik yang digunakan di Indonesia melalui berbagai cara, termasuk penyediaan, pemeliharaan, dan pengawasan. Pemerintah bertanggung jawab untuk memastikan ketersediaan barang publik seperti jalan raya, sistem pengendali banjir, dan lampu jalan. Mereka juga harus memastikan bahwa barang-barang ini dapat dinikmati oleh masyarakat secara adil dan merata. Selain itu, pemerintah juga perlu memastikan bahwa pengelolaan barang publik dilakukan secara efisien dan transparan, serta memperhatikan kebutuhan dan kepentingan masyarakat secara keseluruhan.
Pemerintah di Indonesia menghadapi beberapa kendala dalam penyediaan barang publik, antara lain:
* Efisien dan akuntabilitas: Pemerintah menahan tantangan dalam menyediakan barang publik secara efisien dan memastikan penggunaan akuntabilitas. Hal ini mencakup pemanfaatan sumber daya dan penyaluran barang publik secara berkelanjutan.
* Kualitas dan ketersediaan: Pemerintah harus memastikan kualitas dan ketersediaan barang publik yang diberikan kepada masyarakat. Hal ini mencakup pencapaian infrastruktur, layanan, dan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
* Pengelolaan dan penyediaan oleh swasta: Pemerintah juga harus memastikan pengelolaan dan penyediaan barang publik oleh swasta secara seimbang dan tidak mengurangi kualitas dan pelayanan yang dimiliki oleh barang publik. Hal ini mencakup hubungan antara pemerintah dan swasta, serta mewujudkan kemitraan yang bermanfaat.
* Keterbatasan sumber daya: Pemerintah memiliki keterbatasan sumber daya dalam menyediakan barang publik, sehingga memerlukan pendekatan pengelolaan dan penyaluran yang efisien dan transparan. Hal ini mencakup penggunaan anggaran belanja negara, pengadaan dan penyaluran barang publik oleh badan usaha, dan pengambilan dana dari pemberlakuan undang-undang.
* Kesadaran: Pemerintah harus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya barang publik dan menyatakan peran aktifnya dalam pelayanan publik
Hal ini mencakup kebersamaan dan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dan pelayanan publik.
Dampak kerusakan barang publik terhadap perekonomian dapat sangat signifikan. Barang-barang publik seperti jalan raya, sistem pengendali banjir, dan lampu jalan memiliki peran penting dalam mendukung aktivitas ekonomi masyarakat. Kerusakan atau ketidaktersediaan barang publik dapat menghambat mobilitas dan aksesibilitas, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi produktivitas dan efisiensi perekonomian. Selain itu, kerusakan lingkungan akibat eksternalitas negatif juga dapat berdampak pada kesehatan masyarakat dan biaya kesehatan, yang pada akhirnya dapat membebani perekonomian secara keseluruhan.