Abstrak
Menganalisis masalah serta memberi upaya mengenai maraknya kasus hamil di luar nikah yang diakibatkan oleh hubungan seks. Tujuuan dari kasus ini adalah memberikan kesadaran serta upaya bagi para remaja agar tidak melakukan hubungan seks bebas. Terjadinya hubungan seks diluar nikah sendiri biasanya sering terjadi pada remaja di rentang umur 11-24 tahun. Dampak yang terjadi adalah hilangnya harga diri, prestasi menurun, resiko hamil di luar nikah, aborsi, bunuh diri, tercorengnya nama baik keluarga, tekanan batin, terjangkit penyakit.. Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan cara seperti memberikan arahan dan juga informasi mengenai seks bebas, serta faktor-faktor dan dampak yang ditimbulkan akibat dari seks bebas.
Kata kunci: Remaja, seks bebas, hamil di luar nikah
Abstract
Analyze the problem and provide efforts regarding the increasing number of cases of pregnancy out of wedlock caused by sexual relations. The aim of this case is to provide awareness and efforts for teenagers not to have casual sex. The occurrence of sexual relations outside of marriage usually occurs frequently in teenagers in the age range of 11-24 years. The impacts that occur are loss of self-esteem, decreased performance, risk of pregnancy out of wedlock, abortion, suicide, tarnished family reputation, mental stress, contracting disease. as well as the factors and impacts caused by free sex.
Keywords: Teenagers,free sex, pregnancy out of wedlock
PENDAHULUAN
Masalah seks merupakan salah satu masalah yang menarik dan tidak ada habisnya untuk dibahas. Seksologi selalu menarik perhatian untuk dibicarakan karena menyangkut tata kehidupan yang lebih tinggi. Selain itu masalah seks bebas bahkan hingga menyebabkan hamil di luar nikah ini kasusnya sangat marak, apalagi dikalangan remaja. Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenisnya maupun sesama jenisnya. Perilaku seksual adalah perbuatan zina karena seks bebas merupakan hubungan seks yang dilakukan antara laki-laki dan perempuan bukan melalui hubungan yang sah. Kebanyakan orang yang melakukan hubungan seks bebas tidak pernah memperhatikan resiko yang akan ditanggung, orang-orang itu hanya memikirkan kesenangan semata  (Afri, dkk, 2020).
Seksual pranikah adalah segala cara mengekspresikan dan melepaskan dorongan seksual yang berasal dari kematangan organ seksual seperti sentuhan, bercumbu, berkencan sampai melakukan kontak seksual yang dilakukan diluar hubungan pernikahan. Terjadi peningkatan hubungan seks pranikah biasanya pada remaja usia 11-24 tahun. Rentang usia anak remaja yang melakukan seks bebas di umur 11-24 sudah banyak terjadi di Indonesia. Kasus ini sudah tidak bisa dianggap sepele mengingat kasus ini sangat sering dilakukan oleh remaja. Terutama di 2023, di generasi Z ini kasus ini sangat banyak mengingat sudah banyak masuknya budaya-budaya asing yang berbau negative masuk ke Indonesia, seperti salah satunya memakai pakaian yang terbuka berkedok trend di tahun 2023. Padahal memakai pakaian yang terbuka tidak semua masyarakat dapat menerima itu, juga karena pakaian terbuka banyak laki-laki yang tergoda sehingga terjadinya seks bebas. Masalah lain seperti tempat-tempat untuk melakukan seks bebas seperti tempat dugem, dengan adanya tempat seperti dugem mempermudah seseorang melakukan hubungan seks bebas. Hal ini dapat terjadi karena berkembangnya zaman yang sudah modern (Endang, dkk, 2022).
Pendidikan kesehatan seksual dan reproduksi remaja yang ada di Indonesia belum sepenuhnya diterima oleh masyarakat. Hal ini dipengaruhi oleh lingkungan yang kompleks dari kehidupan soial, budaya, dan agama. Banyak masyarakat menganggap bahwa pendidikan kesehatan seksual dan reproduksi adalah suatu hal yang tabu untuk didiskusikan pada remaja. Oleh karena itu, remaja harus diberi kesadaran tentang bahaya dari seks bebas. Jika para remaja tidak diberi kesadaran masalah ini tidak akan kunjung usai bahkan tidak akan menemui titik tengah. Oleh karena itu, kesadaran untuk para remaja itu sangatlah penting  (kadar, dkk, 2019).
Masa remaja adalah masa dengan rentang usia berkisar 10 sampai 24 tahun yang merupakan fase peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Perilaku seks bebas merupakan aktivitas seksual yang dilakukan individidu dengan orang lain sebelum menikah. Perilaku seks bebas dapat terjadi karena kurangnya perhatian dari orang sekitar sehingga terjerumus ke dalam lingkungan yang gelap. Oleh karena itu, perhatian merupakan salah satu point penting agar para remaja tidak melakukan hubungan gelap seperti melakukan seks bebas yang bisa mengakibatkan hamil di luar nikah. Â (Suherni,2020).
Faktor penyebab terjadinya seks bebsas di kalangan remaja
Keluarga broken home
Keluarga  broken home menjadi salah satu faktor remaja menjadi orang yang kehilangan arah yang hingga menyebabkan melakukan hubungan seks bebas yang hingga menyebabkan hamil di luar nikah. Faktor keluarga broken home terjadi biasanya karena ada kekerasan dalam rumah tangga, keluarga tidak cemara, anak kurang mendapatkan kasih sayang, perceraian antara kedua orang tua, meninggalnya kedua orang tua atau salah satu orang tua.
Semua masalah yang mengenai keluarga broken home dapat menyebabkan anak jauh dari orang tua, merasa hilang arah, dan terkadang mental dari anak juga bisa terganggu.
Tingkat pendidikan keluarga yang rendah
Faktor pendidikan yang rendah juga salah satu faktor yang menyebabkan anak melakukan hubungan seks bebas karena kurang dan lemahnya tingkat pendidikan serta ilmu yang dimiliki. Ilmu dan pengetahuan merupakan salah satu  aspek penting untuk membentuk seseorang menjadi memiliki pendirian serta dapat berfikir dengan matang. Jika seseorang tidak mempunyai pendidikan yang cukup tentu itu akan membuat seseorang tidak memiliki pendirian yang kuat serta tidak dapat berfikir secara matang.
Faktor pendidikan yang rendah sudah seharusnya segera dihilangkan baik di kalangan remaja ataupun orang dewasa. Jika masalah ini tidak segera dihilangkan maka permasalah seks bebas tidak akan pernah selesai,serta kasus hamil di luar nikah akan menjadi sangat banyak dan semakin marak terjadi di Indonesia.
Faktor lingkungan
Faktor lingkungan merupakan salah satu faktor atau masalah yang sering terjadi sehingga menyebabkan remaja melakukann seks bebas. Faktor lingkungan juga sangat mudah untuk mempengaruhi remaja untuk melakukan hubungan seks bebas. Karena jika lingkungan tidak buruk itu juga tidak akan dapat membuat seseorang untuk mendorong atau menjerumus seseorang melakukan hubungan seks bebas.
Kebanyakan faktor lingkungan yang buruk banyak terjadi di daerah perkotaan. Karena lingkungan di kota sangatlah luas sehingga banyak juga lingkungan kotor. Remaja dengan sangat mudah dipengaruhi atau dijerumuskan ke dalam permasalahan yang lebih serius seperti seks bebas. Di kota juga sering dijumpai remaja wanita yang bisa dikatakan belum cukup umur untuk menikah sudah memiliki anak dan juga hamil. Para remaja ini bisa terjadi juga karena faktor lingkungan salah satunya juga.
Faktor lingkungan yang buruk di pedesaan juga tidak sedikit. Faktor lingkungan ini biasanya bermula karena pendidikan yang rendah sehingga membuat para remaja mudah terjerumus ke dalam lingkungan yang buruk.
Faktor pergaulan
Faktor pergaulan sering sekali menjadi masalah yang mempengaruhi remaja untuk melakukan sebuah masalah salah satunya seks bebas. Awal mula faktor pergaulan menjadi buruk karena ajakan teman untuk melakukan perbuatan yang tidak seharusnya dilakukan dan terbiasanya untuk tidak bisa menolak keinginan teman atau rasa tidak enakan membuat remaja semakin mudah untuk melakukan hubungan seks bebas. Padahal sejatinya teman yang baik adalah teman yang tidak menjerumuskan temannya untuk melakukan perbuatan yang tidak seharusnya dilakukan.
PEMBAHASAN
Pemahaman Mengenai Pengertian Perilaku Seks Bebas
Seks bebas juga dapat diartikan sebagai kebiasaan melakukan seksual secara bebas dilakukan oleh mereka yang menentang atau orang yang merasa enggan terhadap pernikahan suci. Orang yang telah mempertaruhkan hawa dan nafsunya sendiri, akan merasa sangat tidak puas jika menyalurkan nafsu biologinya kepada istri atau suami sahnya saja. Orang-orang seperti ini tidak pernah memikirkan bahaya dari seks bebas. Orang-orang ini hanya memikirkan kesenangan semata sehingga hal-hal yang tidak diinginkan seperti seks bebas dapat terjadi (Made, dkk, 2021).
Pengertian seks merupakan perbedaan badani atau biologis perempuan dan laki-laki  yang sering disebut jenis kelamin. Sedangkan seksualitas menyangkut berbagai dimensi yang sangat luas yaitu dimensi biologis, sosial, psikologi, dan kultural. Sedangkan perilaku seksual ditanggapi sebagai suatu hal seksual dapat dikatakan hal yang negatif jika belum menjadi suami-istri. Namun jika sudah menikah dan menjadi suami istri maka seksual tidak dapat dikatakan kegiatan yang negatif.  Perilaku seksual merupakan perilaku yang disadari oleh dorongan seksual tersebut sangat luas sifatnya, mulai dari berdandan, merayu, hingga menggoda (Agung, 2018).
Dampak dari Bahaya Seks Bebas di Luar Nikah.
Dampak negatif dari seks bebas menjadi sebuah masalah yang tidak boleh di perpanjang dan tidak bisa dipungkiri akan menimbulkan dampak negatif seperti
Hilangnya harga diri
Hilangnya harga diri merupakan salah satu dampak yang tidak akan pernah bisa hilang. Karena harga diri itu sudah diambil dan direnggut saat melakukan hubungann seks bebas. Disaat harga diri sudah hilang yang dimana seharusnya belum waktunya untuk hilang sudah tidak ada cara untuk dapat mengembalikan itu seperti semula.
Dampak hilangnya harga diri ini sering dijumpai pada wanita remaja yang berusia 11-24 tahun. Para remaja wanita ini menghilangkan harga dirinya untuk seks bebas yang hanya merupakan kesenangan sesaat.
Prestasi menurun
Prestasi menurun dapat terjadi karena seorang remaja mengalami masalah yang bernama stress disaat stress muncul membuat hilangnya pikiran fokus, ketika pikiran fokus sudah hilang itu sangat mudah untuk membuat prestasi menurun.Masalah ini biasanya sering dijumpai di bangku sekolah
 Resiko hamil di luar nikah
Resiko hamil di luar nikah dapat terjadi jika melakukan hubungan seks bebas terlalu dalam dan sering untuk dilakukan. Para remaja jarang untuk memikirkan dampaknya jika sampai hamil apalagi belum menikah. Itu akan membuat beban tanggungan bagi orang tua tentunya. Para remaja seharusnya memikirkan dampak hamil ini, karena dampak ini bukan dampak yang ringan.
 Aborsi
Aborsi terjadi ketika sebuah pasangan seorang pacar tidak ingin bertanggung jawab dan memilih untuk menggugurkan kandungan dari wanita. Dampak ini sering dijumpai di kalangan remaja saat ini. Dampak aborsi bermula di saat para sepasang lelaki dan wanita melakukan hubungan seks bebas terlalu sering lalu berujung hamil. Disaat wanita sedang hamil lelaki tidak ingin bertanggung jawab dan wanita akan melakukan sebuah tindakan yang hina, tindakan hina itu adalah tindakan aborsi.
 Bunuh diri
Remaja yang tidak siap untuk menanggung resiko dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Para remaja ini biasanya akan melakukan bunuh diri. Jika dari pihak lelaki melakukan bunuh diri itu karena biasanya para lelaki ini belum siap untuk menikah, belum berani untuk bertanggung jawab atau lari dari masalah, malu jika harus bertemu kepada kedua orang tua. Jika dari wanita bunuh diri biasanya dikarenakan wanita tersebut hamil di luar nikah atau hamil di bawah umur. Sebelum melakukan bunuh diri sebagian wanita biasanya ada yang menggugurkan kandungannya terlebih dahulu sebelum melakukan bunuh diri.
Tercorengnya nama baik keluarga
Tercorengnya nama baik keluarga biasanya karena perilaku bejat wanita dan lelaki ini telah diketahui. Dalam fase ini tidak ada yang bisa dilakukan kecuali rasa malu yang didapatkan. Rasa malu ini akan semakin menjadi besar jika tetangga sampai mengetahui hal tersebut.
 Tekanan batin
Tekanan batin terjadi tidak hanya dari pelaku namun pihak orang tua juga bisa mendapatkan tekanan batin. Tekanan batin ini biasanya terjadi disaat pikiran mereka tidak percaya atas apa yang diperbuat lalu diperparah dengan stress. Disaat terjadinya tekanan batin yang ada hanya rasa penyesalan.
 Terjangkit penyakit
Penyakit yang dijangkit tidak hanya dari wanita namun dari pria juga dapat terjangkit penyakit. Salah satu penyakit yang muncul saat melakukan hubungan seks bebas adalah HIV. Perlu diketahui bahwa penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang susah untuk dihilangkan dan juga membuat membuat kesengsaraan untuk diri sendiri.
Dampak dari seks bebas tidak sepatutnya dianggap remeh karena dampak yang ditimbulkan tidak ringan bahkan bisa saja orang sampai melakukan bunuh diri karena sangat berat dampak dan bahaya yang ditanggung. Banyak remaja yang setelah melakukan hubungan seks bebas hingga hamil di luar nikah yang tidak bertanggung jawab bahkan para remaja ini lepas tangan. Para remaja tidak bertanggung jawab karena mereka hanya ingin melakukan hubungan seks bebasnya saja, bahkan di umur mereka yang seperti itu juga belum bisa dikatakan siap untuk menafkahi.(Shofiyah, 2020).
 Selain dampak ke diri sendiri bahaya dampak lain yang ditimbulkan juga dapat menyerang mental dan fisik seperti
Psikologis
Psikologis bisa dikatakan sebagai penyakit yang timbul awal mula karena stress pada pikiran dan otak. Di saat remaja melakukan seks bebas lalu terkena dampak mental seperti psikologis itu akan memperparah keadaan yang ada. Karena jika seseorang terkena psikologisnya orang tersebut kemungkinan dapat terjangkit penyakit mental dan gangguan jiwa, yang dimana sudah pasti akan memperburuk dan memparah keadaan dan situasi.
 Sosial
Jika masalah sosialnya sudah terkena satu hal yang pasti adalah akan memperparah keadaan yang ada. Karena kehidupan sosial merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan mengingat bahwa makhluk hidup adalah mahkluk sosial yang saling membutuhkan bantuan orang lain. Jika masalah sosial ini sudah rusak yang jelas kehidupannya juga akan menjadi buruk dan akan memperparah keberlangsungan hidupnya.
Â
Kesehatan fisik
Kesahatan fisik adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Jika kesehatan fisik menurun maka dapat munculnya penyakit-penyakit baru. Penyakit-penyakit baru ini bisa muncul karena turunnya kesehatan fisik yang ada. Kesehatan fisik jika terjadi karena selesai melakukan seks bebas juga kan membuat kesehatan fisik dapat menurun
Depresi
 Dalam seks bebas seseorang akan depresi jika masalah yang muncul setelah melakukan seks bebas menjadi tambah banyak. Masalah dalam seks bebas akan bertambah banyak merupakan masalah yang normal karena masalah itu terus ada karena para remaja melakukan hubungan seks bebas disaat belum melakukan pernikahan. Jika masalah yang muncul makin banyak itu bisa menyebabkan depresi yang ada, depresi ini terjadi karena belum siapnya para remaja untuk menanggung masalah yang ada atau yang sedang terjadi
Saat remaja mengalami depresi karena masalah yang muncul akibat seks bebas. Tidak sedikit remaja memilih unttuk melakukan bunuh diri. Remaja ini melakukan bunuh diri karena stress nya dengan masalah yang ada dan tidak bisa menanggung beban yang telah diperbuat.
 fenomena ini dapat terjadi karena remaja yang sangat menonjol adalah terjadinya peningkatan minat dan motivasi terhadap seksualitas. Hal ini dapat terjadi karena remaja kompleks dengan permasalahn dan untuk melepaskan diri khususnya dari ketegangan seksual. Dampak fisik dan mental juga seharusnya tidak boleh dianggap remeh mengingat jika dampak tersebut sudah sangat parah dapat mengakibatkan tekanan mental,stress, bahkan gangguan jiwa. Masalah seperti ini sudah sangat ramai ditemui di Indonesia. Mengingat banyak sekali kasus seks bebas di era sekarang ini(Shanty, 2021).
Dengan mengetahuinya dampak dan bahaya yang ditimbulkan dari seks bebas yang berujung hamil. Diharapkan para pembaca memiliki kesadaran.
Upaya Penanganan Terhadap Seks di Luar Nikah
Edukasi mengenai seks bebas merupakan pengetahuan awal yang jelas mengenai seks bebas lalu memberikan arahan dan juga informasi mengenai seks bebas, serta faktor-faktor dan dampak yang ditimbulkan akibat dari seks bebas. Melalui kegiatan ini diharapkan munculnya kesadaran mengenai betapa pentingnya menjauhi perbuatan seks bebas melalui kegiatan edukasi ini diharapkan pembaca mendapatkan pengetahuan serta meningkatkan awareness atau kesadaran mengenai betapa pentingnya menjauhi perbuatan seks. Tidak hanya itu dengan pemberian edukasi ini diharapkan pembaca tidak mengulangi masalah yang bersangkutan dengan seks bebas. Diharapkan juga kasus seks bebas dapat berkurang dengan adanya edukasi-edukasi tentang cara-cara serta upaya pencegahan untuk menangani seks bebas (Sinarsi, dkk, 2020).
Pencegahan terhadap seks bebas pada remaja juga bisa dicegah dengan cara
Menghindari atau menjauhi kontak dengan benda-benda pornografi
Upaya ini harus dilakukan karena dengan menghindari kontak dengan benda-benda pornografi bisa membuat pikiran tidak berfikir yang aneh-aneh dan tidak akan terangsang. Karena tidak sedikit remaja melakukan seks bebas karena diawali dengan mendekati kontak dengan benda-benda pornografi.
Berpacaran dengan tidak dibiarkan tenggelam dalam rangsangan seks yang menggoda
Disaat sedang memiliki pacar usahakan untuk jangan membiarkan pasangan untuk tenggelam dalam rangsangan seks yang menggoda. Karena rangsangan seks yang menggoda bisa membuat pasangan/pacar tersebut terangsang dan jika terangsang itu sangat berbahaya karena bisa mengakibatkan munculnya masalah seks bebas.
Banyak remaja yang melakukan hubungan seks bebas karena membiarkan diri untuk terangsang dalam hal yang menggoda. Dalam situasi ini pun hubungan yang terjadi sudah bukan hubungan sehat lagi.
Jangan biarkan daerah kemaluan dirangsan oleh lawan jenis
Menutup daerah kemaluan dengan menggunakan pakaian tertutup merupakan bagian penting agar lawan jenis tidak terangsang. Menutup kemaluan dengan pakaian tertutp juga dapat membuat lawan jenis memandang bukan karena bagian tubuh.
Kasus ini sering dijumpai pada remaja wanita disaat remaja wanita tidak bisa menutup bagian kemaluan dengan pakaian tertutup. Lawan jenis biasanya akan terangsang dengan bagian kemaluan yang terbuka. Jika lawan jenis sudah terangsang itu akan sangat mudah untuk melakukan seks bebas bahkan tindakan pelecehan terhadap wanita. Oleh karena itu, lebih baik memakai pakaian yang tertutup.
Mendekatkan diri dengan tuhan
Mendekatkan diri dengan tuhan merupakan salah satu cara agar terhindar dari perbuatan buruk, seperti salah satunya akan dijauhi dari perbuatan zina seperti sek bebas. Remaja yang sudah biasa mendekatkan diri dengan tuhan tidak akan berani membiarkan dirinya masuk atau terjerumus ke dalam rayuan setan dan melakukan tindakan hina dan maksiat seperti seks bebas.
Remaja yang mendekatkan diri dengan tuhan akan dijauhkan dari lingkungan yang kotor, teman yang baik, dan akan dijauhkan dari perbuatan buruk. Sementara orang yang menjauhi tuhan atau tidak mendekatkan diri dengan tuhan akan susah untuk masuk kedalam jalan yang benar jika sudah masuk kedalam jalan yang salah
Mendekatkan diri kepada tuhan tidak akan ada penyesalan,resiko,ataupun kesedihan yang akan muncul. Karena tuhan adalah tempat dimana manusia membuang keluh kesah disaat tidak ada manusia yang dapat dipercayai.
Menjauhi tempat-tempat terjadinya zina seperti tempat dugem
Perlu diingat jika tidak ingin masuk kedalam lingkungan yang kotor jangan pernah mencoba atau mencicipi untuk masuk kedalam lingkungan yang kotor. Seperti tempat  zina seperti dugem . jika tidak ingin mengalami masalah atau fase merepotkan yang bernama seks bebas. Maka jangan pernah mencoba untuk memasuki tempat dugem.
Karena di dalam sana tempat orang untuk melakukan perbuatan zina,maksiat, dan dosa lainnya. Banyak sekali remaja yang melakukan seks bebas karena bermula dari pergi ke tempat dugem, disaat para remaja telah mengerti betapa nikmatnya melakukan dosa seperti seks bebas. Para remaja seperti itu akan sulit untuk keluar dari lingkaran hitam.
Oleh karena itu jangan pernah memasuki tempat seperti dugem agar terhindar dari seks bebas. Menjauhi tempat-tempat terjadinya zina juga merupakan cara ampuh agar remaja tidak berada di jalan sesat dan pastinya tidak melakukan perbuatan maksiat seperti seks bebas.
Jika berpacaran lakukan hubungan pacaran yang sehat
Jika memiliki pacar jangan pernah memiliki hubungan yang tidak sehat. Berpacaranlah dengan sewajarnya. Para remaja biasanya untuk awal hubungan masih sehat namun jika hubungan sudah dirasa lama maka biasanya lawan jenis mulai berani mencium pipi. Dari awal keberanian mencium pipi biasanya akan tumbuh rasa merangsang dalam tubuh lawan jenis. Dan akhirnya lawan jenis mulai berani memegang area yang tidak seharusnya di pegang.
Oleh karena itu, jangan biarkan pasangan lawan jenis untuk mencium dan memegang area yang memang tidak sepatutnya di pegang. Dengan begitu hubungan yang dijalin akan menjadi hubungan yang sehat.
Sering-sering berkomunikasi agar memiliki hubungan masyarakat yang baik
Remaja yang membiasakan diri berkomunikasi dengan semua orang adalah remaja yang memiliki banyak relasi. Dengan memilikinya banyak relasi membuat seorang remaja memiliki banyak teman. Jika memiliki banyak teman,remaja dapat memilih mana teman yang baik untuk dijadikan teman pergaulan dan mana teman yang di rasa tidak baik untuk dijauhi agar terhindar dari ajakan buruk yang ada.
Dengan begini remaja dapat memiliki banyak relasi dan akan menjauhi seks bebas.
 Jangan pernah mau jika harus diajak ke  tempat yang sepi
Ajakan dari lawan jenis untuk pergi ke tempat sepi biasanya akan berakhir buruk. Oleh karena itu jika memiliki pasangan atau teman lawan jenis baik sesama jenis jika ada ajakan untuk pergi ke tempat yang sepi llebih baik ditolak. Perlu diingat mencegah lebih baik daripada mengobati.
 Upaya  diatas adalah beberapa cara pencegahan agar terhindar dari perilaku seks bebas yang dapat menyebabkan hamil di luar nikah (Zurrahmi, dkk, 2022).
PENUTUP
Kesimpulan dari analisisÂ
Masalah seks merupakan salah satu masalah yang menarik dan tidak ada habisnya untuk dibahas. Pendidikan kesehatan seksual dan reproduksi remaja yang ada di Indonesia belum sepenuhnya diterima oleh masyarakat. Hal ini dipengaruhi oleh lingkungan yang kompleks dari kehidupan soial, budaya, dan agama. Dampak negatif yang muncul akibat dari seks bebas biasanya dilakukan oleh kalangan remaja saat ini. Dampak dari akibat seks bebas bisa berupak ke mental,fisik,dan ke diri sendiri. Dari dampak yang ditimbulkan dari seks bebas bisa menimbulkan dan munculnya masalah-masalah baru yang bahkan bisa dapat memperparah.
Seks bebas bisa terjadi karena beberapa faktor seperti keluarga broken home, faktor pergaulan, tingkat pendidikan keluarga yang rendah, faktor lingkungan, dan masih banyak lagi. Faktor-faktor yang muncul tersebut mendorong remaja-remaja melakukan seks bebas. Dengan berkembangnya zaman dapat mempermudah kalangan remaja melakukan hubungan seks bebas, seperti masuknya budaya barat dan berkembangnya teknologi. Dengan adanya hal semacam itu seks bebas dapat masuk dengan mudah ke Indonesia
Oleh karena itu disini edukasi sangat penting serta diperlukan agar remaja mempunyai kesadaran dengan mengetahui dampak dan bahaya melakukan seks bebas serta upaya penanganan sehingga diharapkan perlakuan seks bebas dapat berkurang. Masalah ini bisa teratasi jika para remaja memiliki kesadaran untuk berhenti melakukan seks bebas. Oleh karena itu, kesadaran tersebut dapat ditumbuhkan dengan cara memberikan edukasi kepada para remaja dengan tujuan remaja mendapatkan kesadaran dari edukasi yang telah di terima.
DAFTAR PUSTAKA
(Menggunakan sistem APA)
Ariyanti, K. S. (2021). Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Seks Bebas      Pada Masa Pademi COVID-19 di SMP Negeri 4 Pupuan. Jurnal medika usada, 4(2), 40-44.
Diana, A., Yuviska, I. A., Iqmy, L. O., & Evayanti, Y. (2020). Penyuluhan tentang bahaya seks bebas mempengaruhi pengetahuan remaja.
Kuswandi, K., Ismiyati, I., & Rumiatun, D. (2019). Analisis kualitatif prilaku seks bebas pada remaja di Kabupaten Lebak. JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang), 14(1), 18-24.
Meliala, S., Ningsih, S. D., & Ramadhani, S. (2020). Edukasi penanggulangan perilaku seks bebas pada remaja di sma pencawan kota medan. Jurnal Abdimas Mutiara, 1(2), 392-399.
Natalia, S., Sekarsari, I., Rahmayanti, F., & Febriani, N. (2021). Resiko Seks Bebas dan Pernikahan Dini Bagi Kesehatan Reproduksi Pada Remaja. Journal of Community Engagement in Health, 4(1), 76-81.
Sawitri, E., Rohmawati, W., Wahyuningsih, E., & FERNANDA, F. (2022). Gambaran Pengetahuan Tentang Seks Bebas Pada Remaja.involusi: Jurnal Ilmu Kebidanan, 12(1), 29-35.
Shofiyah, S. (2020). Dampak Media Sosial dan Pornografi Terhadap Perilaku Seks Bebas Anak Di Bawah Umur. Alamtara: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam, 4(1), 57-68.
Suryanto, A. (2018). Perilaku Menyimpang Pacaran Pemicu Seks Bebas di Kalangan Mahasiswa (Studi Universitas X Pekanbaru Provinsi Riau) (Doctoral dissertation, Universitas Islam Riau).
Wahyuningsuh, H. P. (2020). Tingkat Pengetahuan Tentang Seks Bebas Pada Remaja Di Smp Muhammadiyah Kasihan Bantul, Yogyakarta (Doctoral dissertation).
Zurrahmi, Z. R., Sudiarti, P. E., & Lestari, R. R. (2022). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Mahasiswa Baru Prodi S1 Kesehatan Masyarakat Terhadap Pencegahan Seks Pranikah Di Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai. Jurnal Ners, 6(1), 134-138.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H