Mohon tunggu...
Devi R. Ayu
Devi R. Ayu Mohon Tunggu... communication consultant, freelance writer&translator/interpreter -

Senang menulis dan kebetulan penjahat Milis. Ingin Bukti? Coba saja intip: dev1ra.wordpress.com roemahkata.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Belatung dan Keceriaan Burung

15 Februari 2011   11:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:34 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku liat seekor belatung sedang menggelepar di pinggir jalan aspal.Menggeliat kepanasan, mencoba menyelamatkan diri dari sengatan matahari. Merayap di pinggiran aspal demi mencari tempat perlindungan.


Tak berapa jauh dari tepian aspal, kulihat burung-burung bernyanyi riang. Mereka mematuk-matuk tanah lembab dengan sukaria. Belatung-belatung gemuk rupanya beringsut masuk ke dalam paruh mereka.


Di keheningan waktu antara aku, belatung, dan burung adalah... Suatu kesadaran...


Di setiap hal selalu ada kebalikan untuk hal tersebut. Belatung yang dianggap menjijikkan dan banyak teronggok di tumpukan sampah adalah kesenangan tersendiri bagi burung-burung yang sedang mencari makan. Belatung adalah sumber penghidupan sang burung. Pun sampah adalah gua hibernasi bagi belatung-belatung yang berkembang biak.


Inilah rantai yang tidak bisa kita putus dari kehidupan.


Yang tidak kita sukai sebenarnya adalah hal yang disukai orang lain. Apa yang tidak kita sukai kadangkala adalah kehidupan bagi orang lain, dan mungkin hal-hal yang terkesan menjijikkan dan kumuh justru hal-hal yang sebenarnya paling kita butuhkan untuk membangunkan kesadaran.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun