Mohon tunggu...
Daffa Amadeuz
Daffa Amadeuz Mohon Tunggu... Lainnya - International Relation

Hanya seorang mahasiswa hubungan internasional yang skeptis tentang dunia dan akhirat

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Budaya "Clickbait" di Era Informasi Cepat

13 Maret 2019   19:52 Diperbarui: 13 Maret 2019   20:14 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Stanford CoreNLP, teknologi yang menganalisis bahasa manusia, dijadikan mesin ekstensi itu. Untuk menghindari basis data yang masuk kategori "false negative," tim pembuat mempekerjakan sukarelawan yang akan menyortir apakah judul dianggap clickbait atau tidak.

Dalam penciptaan Stop Clickbait, Chakraborty dan timnya menemukan bahwa terdapat beberapa ciri suatu judul dapat dianggap clickbait atau tidak. Dari hasil riset mereka, rata-rata panjang judul artikel clickbait ialah 10 kata. Sementara non-clickbait hanya tujuh kata. Namun, meskipun panjang, jumlah karakter per kata yang digunakan artikel berjudul clickbait lebih sedikit dibandingkan yang tidak. 

Rata-rata jumlah karakter per kata judul artikel clickbait ialah 4,5 karakter, sementara itu non-clikbait ialah 6 karakter. Tim tersebut juga menemukan, dalam konteks bahasa Inggris, artikel berjudul clickbait memiliki kata khusus atau kata yang umumnya berasosiasi dengan clickbait atau sebaliknya. 

Kata khusus yang berasosiasi dengan clickbait antara lain I, you, everyone, he, here, it, reason, something, that, dan they. Artinya judul-judul yang menekankan pada kata ganti. Sementara kata yang berasosiasi dengan bukan clickbait misalnya court, crash, fire, gov, leader, dan senate atau judul yang menekankan pada penggunaan kata kerja. (tirto.id)

Upaya memaksimalkan jumlah kunjungan tiap artikel jadi kondisi yang harus dihadapi media digital masa kini. Semakin banyak yang membaca sebuah artikel, semakin menggelembung page view sebuah media. Kondisi ini sering diasosiasikan dengan peluang mendapatkan pengiklan, apalagi sistem iklan yang berkembang saat ini sudah merambah pada layanan AdSense. 

Web dukungan AdSense mengatakan bahwa situsweb memperoleh pendapatan dengan menampilkan iklan yang ditawarkan AdSense. Penerbit memperoleh uang ketika pembaca meng-klik iklan atau hanya melihat/membacanya. Ini artinya, dengan sistem AdSense, page view sangat menentukan. 

BBC melaporkan dalam tulisan berjudul Clickbait: The changing face of online journalism, mengutip Columbia Journalism Review ada media yang sangat memperhatikan aspek keterbacaan sebuah artikel. Misalnya ada media online bernama Bleacher Report (BR). BR menggaji penulisnya hanya $100 per bulan. Mereka memberikan insentif sebesar $5 setiap 500 klik di artikel yang mereka buat. Untuk memperoleh insentif itu, clickbait adalah cara yang ditempuh oleh kebanyakan penulis artikel.

Masalahnya adalah clickbait terlalu banyak janji dan kurang tayang, sehingga kemungkinan sebagian besar calon pelanggan Anda berusaha menghindarinya kapan pun memungkinkan. Lagipula, tidak ada yang suka merasa bahwa mereka telah ditipu atau membuang-buang waktu dan jika Anda mulai terlalu sering menerbitkan atau mempromosikan clickbait, merek Anda mungkin menjadi sinonim dengan informasi yang dipertanyakan atau waktu yang terbuang. 

Search engine seperti Google memasukan banyak kriteria ke dalam algoritma mereka ketika menghasilkan halaman hasil untuk pengguna dan salah satu faktor tersebut adalah kualitas konten web. 

Setiap beberapa bulan, Google meluncurkan sejumlah pembaruan yang dirancang untuk menyaring clickbait, menggandakan konten, dan berita palsu, dan kemudian menghukum halaman dan situs web yang terkait dengan konten berkualitas rendah dengan mendorong mereka lebih jauh ke bawah halaman hasil. 

Faktor lain yang dicari mesin pencarian ketika memeringkat situs yang berbeda adalah rasio pentalan laman web. Jika pengguna mengklik ke suatu halaman, mengidentifikasi konten sebagai tidak berguna dan segera "bangkit" dari situs tanpa mengklik ke halaman lain, Google umumnya mengklasifikasikan situs itu sebagai kurang berharga dari sudut pandang pengguna. Semakin banyak pengguna minggat dari konten tidak berguna Anda, semakin banyak situs web Anda menderita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun