Mohon tunggu...
deui wulandari
deui wulandari Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu rumah tangga

Travel(love)ing

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Bisnis Latah Tanpa Persiapan

7 Februari 2024   06:23 Diperbarui: 15 Februari 2024   20:32 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Menjelang Pemilu muncul istilah *FOMO* dari salah satu pendukung paslon, ternyata ini istilah anak muda kekinian yang sering dipakai untuk respon thd suatu produk lho..

Sering kali kita berlomba supaya produk-produk kita diendorse oleh artis terkenal, untuk meningkatkan promosi dan penjualan..

Lantas bagaimana dengan produk-produk dari artis itu sendiri..??

Apakah produknya bisa laku dan langgeng ..??

Ternyata banyak sekali produk mereka yang hanya bertahan se umur jagung, walaupun di bidani dan di endorse oleh artisnya langsung, kenapa ini bisa terjadi ? 

Menurut Chief Empowerment Officer (CEO) Accelerice Indonesia, Charlotte Kowara, bisnis kue-kue kekinian para artis ini lebih condong meningkatkan strategi marketing lewat nama artisnya itu sendiri, dibandingkan kualitas rasa dan produknya sendiri alias 

*Bisnis Latah Tanpa persiapan*

Jika membangun usaha dari awal, dibutuhkan waktu yang cukup panjang dan harus menembus sasaran pasar produknya. Namun sekarang, banyak pengusaha yang berpikir orang-orang sudah 'diedukasi' dengan produk-produk kekinian yang sama dari perusahaan lain

Faktor lain yang menjadi alasan adalah *FOMO (Fear Of Missing Out)* 

menjadi salah satu alasan banyak orang Indonesia yang takut ketinggalan kekinian. 

Jadi mereka langsung lompat ke ranah yang mereka pikir sudah diedukasikan alias mereka ikut momentum yang sudah dibantu karena viral

Namun sayangnya banyak dari pengusaha tidak melihat situasi, apakah produk yang mereka keluarkan bisa bertahan lama atau hanya mengandalkan momentum hype-nya. Sayangnya mereka tidak melihat itu, maka itulah yang menjadi penyebab kue-kue artis ini gulung tikar.

Intinya kembali ke pengetahuan proses produksi dan kontinuitas dari produk itu sendiri yang lebih menjamin ke langgengan suatu produksi bukan dengan mengikuti hype atau endorse dari artis semata..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun