Jika semua sulit dikatakan dengan lisan, jangan salahkan pena menulis.
Ada beribu kata terpenjara. Ada lusinan lisan tak tergerak. Huruf ingin bermakna. Alfabet berebut tahta. Keluar mencari bangga. Sebaris cinta terserabut angka2. Tulisan pun mengena di kertas fana.
Tinta yg mengotori begitu ungu, legam. Sulit membuang titik temaram.
Tak semudah awan yg menghilang tersapu bayu. Tulisan yg tak mudah dicerna. Enggan berlalu menyingkap verba. Satu kata pun berat untuk terlupa. Sebab ia teramat sakit kala terbaca
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H