Capres dan Cawapres 2024-2029

Telah sekian lama ditunggu-tunggu pengumuman Capres dan Cawapres periode 2024-2029. Memang sejak bulan Januari sudah mulai ada isu-isu yang akan mencalonkan diri sebagai Capres diantaranya. 

1. Prabowo Subianto

2. Ganjar Pranowo

3. Anies Baswedan

4. Erik Tohir

5. Sandiaga Uno

Selain tokoh-tokoh diatas, masih ada calon-calon yang diusulkan untuk menjadi Capres 2024. Namun dari berbagai perhitungan Ekstabilitas 3 tokoh yang menonjol dan yang akan di pilih oleh partai Politik tersebut di antaranya: Ganjar Pranowo pilihan dari PDIP, Prabowo Subianto dari Gerindra, Anies Baswedan dari partai Nasdem. Dalam beberapa bulan terakhir ada banyak isu-isu Cawapres. Pak Jokowi pernah mengatakan bakal 7 orang kandindat bakal calon cawapres Ganjar Pranowo termasuk Prabowo. Namun, Capres Prabowo tidak pernah setuju kalau Dia jadi cawapres, karena Prabowo merasa bahwa pengikutnya atau pendukungnya sudah banyak. Pada bulan Oktober ini sudah keluar kandidat yang menjadi Capres dan cawapres 2024 diantaranya

1. Prabowo-Gibran

2. Ganjar-Mahfud MD

3. Anies-Muhaiman Iskandar

Namun, dari isu2 masyrakat Sumatera Utara bahwasannya, memang dulu mereka suka dengan Ganjar, Namun ketika beliau melarang mengenai Sepak Bola. Sehingga hati rakyat bagai kecewa dengan tindakan Ganjar tersebut. Kalau soal Anies memang rata2 masyarakat tidak terlalu setuju atau suka sok-sok dari Anies. Kemudian dari Prabowo dengan Gibran. Ini suatu hal permasalahan sekarang di media sosial. Dimana Gibran ini adalah Putra sulung dari Presiden Jokowi. Sehingga ketika Gibran menjadi Cawapres Prabowo, PDIP menganggap bahwa Gibran ini adalah Pengkhianat dari PDIP. Beliau dibina dari PDIP hingg menjadi Wali Kota Solo. Namun beliau tidak mendukung calon dari PDIP melainkan menjadi Cawapres dari Prabowo. Memang Presiden Jokowi pernah mengatakan bahwa Bagaimana Gibran Jadi Cawapres. Wali kota aja baru dua tahun dan belum memiliki banyak pengalaman di bagian politik. 

Namun, dari semua isu-isu politik ini, pasti ada udang dibalik batu. Namun yang kita lakukan sebagai masyarakat hanya melihat dan mendoakan siapa pemimpin yang tepat memimpin bangsa Indonesia ini