Mohon tunggu...
Detrianus Zai
Detrianus Zai Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

badminton

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Contoh Khotbah dari 2 Korintus 8:1-7

29 September 2023   17:15 Diperbarui: 29 September 2023   17:21 1386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

2 Korintus 8:1-7

Tema: melayani dengan kasih

Bapa ibu saudara-saudari yang terkasih didalam nama Tuhan Yesus Kristus. Sebelum saya memulai firman Tuhan ini. Saya akan mengawalinya dengan sebuah pengantar. Tema kita tadi mengatakan melayani dengan kasih. Yahh, itu suatu hal yang menarik bagi kita. Berarti, jika kita bayangkan melayani dengan kasih. Berarti melayani dengan lemah lembut, melayani dengan nada suara yang enak didengar. Tidak marah-marah saat melayani, tidak bersungut-sungut Ketika dipercayakan kepadanya sebuah pelayanan. Misalnya. Ketika datang tamu dirumah kita, tentu dilayani oleh tuan rumah dengan baik. Membuat minum bahkan memberikan makan. Atau pelayanan-pelayanan lainnya, seperti pelayanan anak, pelayanan pemuda atau pelayanan lansia, atau pelayanan orang-orang yang berkebutuhan khusus. Melayani anak-anak bukan hal yang muda. Jika ditawarkan kepada pemuda-pemudi ditempat ini, mungkin ini jawaban mereka. "ah, saya ngk bisa! Saya masih muda. Tidak bisa mengatur anak-anak." Syukurlah kalau anak sekolah minggunya menurut. Kalau tidak! Oyong kepala ini. Kalau di gereja-gereja kecil mungkin masih bisa di control ya, karena jumlahnya tidak terlalu banyak. Tapi kalu di gereja-gereja besar. Waduhhh. Ada nanti yang berantamlah, ada yang nangis-nangis dll. Berbagai macamlah yang terjadi. Tetapi seorang pelayan harus melayani dengan kasih, harus sabar. Jangan nanti ada anak sekolah minggu umur dua tahun nangis-nangis, truss guru sekolah minggunya "diam kau" bukan malah diam yang terjadi...malah tambah nangisss. Lalu muncul berbagai pertanyaan? Bagaimana pelayanan kasih yang sesungguhnya? Apakah pelayanan-pelayanan yang kita lakukan selama ini sesuai dengan firman Tuhan atau malah bertentangan? Itulah yang akan kita renungkan pada saat ini.

Bapa ibu, jika melihat nats yang telah kita baca tadi. Nats ini adalah nats yang ditulis oleh rasul Paulus di jemaat korintus. Kita bisa lihat di 2 korintus 1:1 "dari Paulus, yang oleh kehendak Allah menjadi rasul Yesus Kristus, dan dari timotius saudara kita, kepada jemaat Allah di korintus dengan semua orang kudus diseluruh akhaya." Dimana-mana surat Paulus selalu diawali salamnya dengan menyebut dirinya sebagai rasul Yesus kristus. Dan surat ini di tujukan kepada jemaat di korintus yang dengan orang-orang kudus di seluruh akhaya. Lalu mengapa Rasul Paulus mengirim surat ini di jemaat Allah di Korintus? Ternyata ada penyebab rasul Paulus untuk mengirim surat kepada jemaat-jemaat Allah. Salah satunya adalah jemaat yang ada di korintus ini. Untuk apa? Agar memilki kerelaan dan kemauan orang Kristen membantu menolong orang lain yang sedang menderita, memberi bantuan, pertolongan yang tanpa perhintungan laba-rugi, tanpa bersungut-sungut untuk memberi bantuan tersebut. 

Bapa ibu, mengapa muncul ide yang baik ini dari Paulus? Apakah hanya karena akal-akal si Paulus saja, tentu tidak. Tetapi dia melakukan hal ini karena pada saat itu banyak orang Kristen yang tinggal diberbagai-bagai tempat yang mengalami penghambatan, pengejeran dari penjajah, penangkapan dan menderita baik secara jasmani, fisik maupun secara rohani. Terutama jemaat-jemaat yang tinggal di kota Yerusalem. Itulah yang dimaksud tadi di pasal 1 ayat 1 orang-orang kudus. Yaitu mereka orang-orang Kristen yang telah menerima kristus yang tinggal di di kota Yesusalem. Mereka disana sangat kesusahan, mencari makan saja sangat susah. Karena apa? Karena mereka dijajah oleh Romawi. Mereka bersembunyi-sembunyi dibawah tanah dan dibawah tanah inilah mereka istrahat, memuji Tuhan, berdoa kepada Tuhan. Apalagi mencari makanan, mereka sangat kesusahan, karena apa? Karena kejaran para penjajah tadi. Bukan itu yang dipikirannya "biar saya menanam sayur atau tumbuh-tumbuhan " melainkan yang mereka pikirkan keselamatan mereka ###. Karena apa bapa ibu? Ngeri..kali penjajahan orang Kristen pada saat itu. Indonesia juga pernah mengalami masa penjajahan, tetapi penjajahan orang Kristen pada saat itu lebih kejam daripada penjajahn yang terjadi di Indonesia. Sehingga dengan kondisi ini, rasul Paulus meminta bantuan kepada jemaat di korintus. Harapannya. Karena korintus ini adalah kota yang sangat kaya dengan pertanian yang sangat subur dan daerah Pelabuhan yang sangat ramai. Harapan Paulus, jemaat yang ada di korintus mempunyai rasa keterbebanan, kerelaan untuk berbagi berkat kepada saudara orang Kristen yang menderita di Yerusalem.

Tapi puji Tuhan ada salah satu jemaat yang mempunyai kerelaan untuk menolong orang-orang terssebut. Siapa itu? Yaitu jemaat makedonia. Kenapa dengan jemaat makedonia ini. Mari kita lihat ayat 1.....suatu kasih karunia yang anugerahkan Allah kepada jemaat makedonia. Bapa ibu, jemaat makedonia adalah jemaat yang sangat kecil dan miskin. Tetapi Allah memberikan kasih karunia kepada mereka untuk memberi, membantu, menolong orang-orang kudus di Yerusalem. Roma 15:26 "sebab Makedonia dan akhaya telah mengambil keputusan untuk menyumbangkan sesuatu kepada orang-orang miskin di antara orang-orang kudus di Yerusalem". Ingat...telah mengambil keputusan! Jadi jika telah mengambil keputusan, ada keterbebanan dalam hal itu, ada kewajiban yang harus dipertanggung jawabkan. Dan memang bapa ibu, jika kita melihat ayat yang ke 2 "selagi dicobai dengan berat dalam perbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan". Meskipun yang sebenarnya keadaan mereka sedang dalam masalah besar, dan penderitaan. Namun mereka bersuka cita Ketika mereka bisa membantu, menolong orang-orang Kristen yang ada di Yerusalem. Ingat disitu dikatakan sangat miskin ....mungkin keadaan ekonomi mereka pada saat itu lebih tipis dari keadaan ekonomi kita sekarang ini. Tapi dikatakan disitu mereka kaya dalam kemurahan... kemurahan hati mereka berlimpah-limpah, mereka sangat bermurah hati untuk memberi, berbagi kepada orang lain. Sehingga Paulus menyaksikan diayat 3 mengatakan "Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka" pemberian mereka kepada orang-orang kudus sudah disaksikan Paulus langsung. Mereka memberikan, menolong orang lain tersebut sesuai kemampuan mereka. Sekiranya dia hanya mempunyai makanan, maka makananlah yang bisa dibagikannya. Sekiranya pakaian banya samanya, maka pakaianlah yang bisa dibagikannya. Bahkan Paulus menyaksikan, mereka memberi melampui kemampuan mereka. Bukankah itu suatu hal yang luar biasa?? 

Itu sangat luar biasa bapa ibu, kerelaan mereka yang dasyat, kemurahan hati mereka yang sangat luar biasa. Jika kita melihat ayat 4. Sebenarnya Paulus menolak pemberian mereka, karena mereka juga dalam keadaan miskin. Mereka juga dalam keadaan berkekurangan. Tapi dikatakan disitu mereka mendesak..supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus. Rupanya dalam hal memberi juga salah satu bagian dalam pelayanan. Jika saya mengekpresikan keadaan mereka pada saat itu, seperti ini.

Rasul Paulus,, ini bantuan kami kepada orang-orang kudus. Lalu Paulus menjawab "oh ngk usahlah, kalian juga dalam keadaan berkekurangan" tapi mereka mendesak,,, tidak tuan. Ini tolonglah ambil, supaya kami juga mengambil bagian dalam pelayanan ini. Mereka mendesak Paulus untuk menerima pemberian mereka, bahkan diayat 5 mengatakan mereka memberikan lebih banyak bahkan lebih dari yang diharapkan. Mungkin yang Paulus harapkan 1 goni beras, tetapi yang diberikan jemaat Makedonia, 2 goni atau lebih..sehingga dalam ayat 6 disuruhnyalah Titus kesana, ke Makedonia ini untuk apa? Untuk menyelesaikan pelayanan kasih disana.

Rasul Paulus memberitahu mereka bahwa Titus diminta pergi dan mengumpulkan pemberian mereka itu. Dan rasul Paulus tau bahwa Titus akan diterima dengan baik oleh mereka. Rupanya Titus ini sudah pernah merasakan sambutan hangat dari mereka sebelumnya. Mereka telah menunjukkan kasih kepadanya dia pun memiliki kasih yang besar kepada mereka. Dan rasul Paulus menganggap bahwa yang pantas menyelesaikan pekerjaan ini adalah Titus karena Titus sudah memulai pekerjaan ini. Mengumpulkan pemberian orang.. bisa tidak sampai pada tujuan jika orang yang dipekerjakan dibagian itu tidak tepat. Mengapa bapa ibu, jika orang yang tidak tepat bisa saja digunakan pemberian orang itu untuk dirinya sendiri, bukan pada tujuan tertentu. Tetapi rasul Paulus dengan pertolongan Tuhan. Rasul Paulus memilih orang yang tepat mengumpulkan pemberian jemaat Makedonia tersebut.

Ayat 7 berbunyi "maka sekarang, sama seperti kamu kaya dalam segala sesuatu, dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami-demikian juga hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih"

banyak keterampilan kudus digunakan oleh Rasul Paulus di sini. Ketika dia hendak membujuk orang-orang Korintus untuk hal baik ini, dia memuji mereka atas hal-hal baik lainnya yang ditemukan dalam diri mereka. Kebanyakan orang senang dipuji, terutama ketika kita meminta pemberian mereka untuk kita sendiri atau orang lain. Dan kita berutang kepada orang-orang yang memiliki anugerah Allah yang bersinar dalam diri mereka, untuk bersikap adil dengan memberikan pujian yang sepantasnya. Perhatikanlah di sini, dalam hal apa orang-orang Korintus kaya. Iman disebutkan pertama, karena itu adalah akarnya, karena tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah (Ibr. 11:6), maka orang-orang yang kaya dalam iman akan kaya juga dalam anugerah-anugerah dan pekerjaan-pekerjaan baik yang lain. Dan iman akan bekerja dan menampakkan diri melalui kasih. Kepada iman mereka ditambahkan perkataan, yang merupakan karunia yang sangat baik, dan banyak mendatangkan kemuliaan bagi Allah dan kebaikan bagi jemaat. Banyak orang beriman yang kurang dalam perkataan. Namun orang-orang Korintus ini mengungguli sebagian besar jemaat dalam karunia-karunia rohani, dan khususnya dalam perkataan. Dan pada diri mereka tidak ada tanda maupun bukti kebodohan, seperti yang ada pada banyak sekali orang, karena bersama perkataan mereka tampak terdapat juga pengetahuan, pengetahuan yang melimpah. Mereka memiliki perbendaharaan hal-hal baru dan lama, dan mereka mengeluarkan perbendaharaan ini dalam perkataan. mereka juga kaya dalam segala kerajinan (TB: kesungguhan untuk membantu). Orang-orang yang berpengetahuan hebat dan fasih lidah tidak selalu merupakan orang-orang Kristen yang paling rajin. Pembicara-pembicara besar tidak selalu merupakan pelaku-pelaku hebat. Tetapi orang-orang Korintus ini rajin untuk berbuat baik, seperti halnya dalam berpengetahuan dan berbicara yang baik. Dan lebih jauh lagi, mereka memiliki kasih yang melimpah bagi hamba Tuhan mereka. Mereka tidak seperti orang yang lain, karena memiliki karunia-karunia mereka sendiri, suka sekali meremehkan hamba-hamba Tuhan, dan mengabaikan mereka. Nah, kepada semua hal baik ini Rasul Paulus ingin mereka menambahkan kasih karunia ini juga, yaitu kaya dalam perbuatan amal kepada orang miskin. Dengan demikian, banyak ditemukan kebaikkan didalam kehidupan mereka.

Lalu apa pelajaran yang dapat kita ambil dari firman Tuhan ini bapa ibu?

Memiliki iman yang berakar kepada Tuhan Yesus

Bapa ibu, dengan memiliki iman sehingga mempunyai keterbebanan untuk menolong orang-orang yang beriman diluar sana. Karena saudara yang ada disana sini adala satu tubuh dengan kita. Ketika kita meneriman kristus dalam kehidupan kita, maka kita semua adalah bersaudara. Oleh sebab itu, Ketika saudara kita mempunyai kelemahan saudara yang satu menolong, menompang sehingga sama-sama mengalami pertumbuhan didalam Tuhan. Tidak mungkin tangan mengatakan "saya tidak membutuhkan mata" lalu apa yang akan kamu kerjakan kalau tidak yang melihat. Tentu saling membutuhkan. Demikian juga kita didalam Tuhan.

Buah Iman akan kelihatan dari Tindakan

Bapa ibu, tidak baik jika orang mengatakan "saya beriman kepada Tuhan" sedangkan tidak ada Tindakan. Tidak ada buah...yang bisa dinikmati. Saya percaya kepada Tuhan tetapi tidak pernah melakukan apa yang dikatakan Tuhan Yesus. Tetapi jemaat Makedonia ini, menunjukkannya dengan pelayanan kasih. Apapun yang mereka miliki, mereka membantu, menolong saudara-saudara orang kudus yang ada di Yerusalem.

Penyertaan Tuhan selalu ada

Bapa ibu, jemaat Makedonia. Bukan secara kebetulan mereka mengulurkan tangan untuk orang-orang kudus. Tetapi itu suatu karya Tuhan, dia bisa memakai siapa saja untuk menolong orang yang sedang berada dalam kesusahan. Jemaat Makedonia suatu alat Tuhan untuk menolong orang-orang kudus yang sedang menderita. Bapa ibu, mungkin juga, kita sekarang sedang berada dalam berbagai pergumulan, berbagai masalah. Yakin dan percayalah Tuhan akan menyertai kita, Tuhan akan membukakan jalan bagi kita. Dia bisa saja memakai saudara-saudara kita yang ada disini untuk menolongmu. Atau siapa saja. Oleh sebab itu. Tetaplah berharap hanya kepada Tuhan. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun