Mohon tunggu...
Detrianus Zai
Detrianus Zai Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

badminton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Asal-Usul Manusia: 5 Pandangan Mengenai Asal-Usul Manusia

14 September 2023   21:30 Diperbarui: 14 September 2023   21:35 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika berbicara tentang asal usul manusia, kita tidak hanya sekadar membahas awal kehidupannya. Karena awal kehidupan sekadar merujuk pada kenyataan ketika manusia mulai ada. Dengan demikian, berbicara awal kehidupan merupakan sebuah istilah ilmiah yang merujuk kepada kenyataan bahwa manusia mulai ada serta mungkin caranya manusia mulai ada. Dalam pengertian keberadaan individual, permulaan dari kehidupan setiap orang sama. Awal tersebut terjadi ketika sel sperma laki-laki berpadu dengan sel telur wanita. 

Namun dari pandangan duniawi tidaklah sama, sebab walaupun beberapa kelahiran tertentu merupakan hasil dari perencanaan dari kedua orang tua untuk mempunyai anak atau penyatuan yang tidak dikehendaki oleh dua orang, mungkin sebagai akibat sembronoan. Dari pernyataan diatas saya kurang setuju kalau asal usul manusia itu berasal dari hasil sperma laki-laki dan sel telur perempuan. Memang, perkembangan manusia didunia melalui reproduksi antara laki-laki dan perempuan. Jika awal manusia seperti itu, lalu dari mana sel itu muncul kalau bukan dari manusia yang sudah ada? Sehingga pandangan diatas hanya sebatas ilmu biologis saja dan belum menelusuri asal usulnya. Ada beberapa pandangan mengenai asal-usul manusia dari berbagai versi. 

1. Menurut Alkitab

Di Dalam Alkitab orang-orang Nasrani menjelaskan bahwa asal-usul manusia ada, yang dimulai dari Allah menciptakan ciptaannya. Enam hari Allah menciptakan seluruh isi bumi ini dan pada hari ke tujuh Dia berhenti, menguduskan dan memberkati. 

1. Hari pertama Allah menciptakan Langit dan bumi

2. Allah menciptakan Cakrawala

3. Allah menciptakan Daratan, Lautan dan Tumbuh-tumbuhan

4. Allah menciptakan benda-benda penerang (matahari, bukan dan bintang) 

5. Allah menciptakan binatang laut dan binatang di udara. 

6. Allah menciptakan binatang darat dan manusia. 

Dari sini kita melihat bahwa manusia di ciptakan pada hari ke enam. Kitab Kejadian memiliki dua kisah tentang penciptaan manusia oleh Allah, yang pertama Kejadian 1:26-27 "Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." 

Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. " Disini hanya mencatat keputusan Allah untuk menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya. Tindakan Allah dalam melaksanakan keputusan ini, sama sekali tidak tidak disebutkan tentang bahan maupun cara yang dipakai Allah. Dia hanya menekankan maksud dan alasan bahwa manusia harus berkembang biak (ay.28). Kedua, kejadian 2:7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. Di sini tekanannya adalah pada cara yang digunakan Allah untuk menciptakan manusia. Dari kedua kisah diatas, sebenarnya tidak perbedaan. Namun, di pasal 1 dia memberitahukan secara sekilas saja. Sedangkan dalam pasal dua, dia lebih mendalami bagaimana penciptaan manusia itu. Manusia diciptakan Allah dari debu tanah dan Allah menghembuskan nafas kehidupan kedalam hidungnya, sehingga manusia itu menjadi makhluk yang hidup. Manusia pertama yang dimaksud adalah Adam. Nama Adam sendiri memiliki arti yaitu Tanah. Setelah manusia itu memberikan nama-nama kepada segala binatang Kej. 2:20, lalu Allah melihat bahwa Si Adam kesepian. Sehingga dalam Kejadian 2:21-22 Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Nama perempuan itu adalah Hawa yang artinya "ibu dari semua yang hidup".Demikianlah asal usul manusia menurut Alkitab dan dari dua orang inilah manusia berkembang hingga memenuhi seluruh bumi. 

2. Menurut Evolusi alamiah

Menurut pandangan evolusi alamiah, hal yang diperlukan untuk mengawali kehidupan hanyalah atom-atom yang bergerak. Kombinasi dari gerakan atom, waktu, serta faktor, kebetulan telah menjadikan semesta alam. Pada tahap-tahap yang lebih tinggi atau yang kemudian dari proses ini terjadilah apa yang dinamakan "Seleksi alam". Alam ini sangat produktif, alam menghasilkan lebih banyak jenis kehidupan dari pada yang dapat bertahan hidup. Karena kekurangan kebutuhan hidup, terjadilah persaingan. Yang terbaik dan yang terkuat dan yang paling mudah menyesuaikan diri dengan keadaan, itulah yang lolos dalam persaingan tersebut. Selain itu, terjadi berbagai mutasi. Mutasi merupakan variasi mendadak, Ciri-ciri yang baru muncul, yang sebenarnya tidak terdapat pada awal. Dari sekian banyaknya mutasi, ada jenis yang sangat membantu dan jenis yang merusak. Pada akhir proses seleksi alam yang berkepanjangan dan berbagai mutasi yang berguna muncullah manusia. Manusia ini merupakan organisme yang amat sangat kompleks serta memiliki kemampuan-kemampuan yang mengungguli jenis-jenis kehidupan lainnya, bukan karena ia diciptakan demikian, tetapi karena sifat-sifat inilah yang membuatnya bertahan hidup ditengah-tengah seleksi alam yang ganas ini. Manusia adalah jenis yang paling kuat yang dapat bertahan hidup. Pandangan ini dipolori oleh "Charles Darwin".

3. Kreasionisme berdasarkan Titah

Dalam pandangan ini, menganggap bahwa setiap jenis yang baru yang diciptakan khusus oleh Allah. Dan setiap jenis kehidupan itu berbeda sama sekali dengan jenis lainnya. Allah telah menciptakan manusia secara utuh melalui suatu tindakan kreatif yang unik dan langsung. Manusia tidak berasal dari organisme yang sudah ada sebelumnya. Itulah menurut pandangan kreasionisme berdasarkan titah. Sesungguhnya pandangan ini tidak jauh beda dengan pandangan Alkitab hanya saja pandangan ini justru mencerminkan penafsiran yang harfiah terhadap kisah dalam Alkitab. Namun jika dibandingkan dengan Pandangan Evolusi ilmiah maka pandangan kreasionisme berdasarkan titah ini menjumpai kesulitan. Karena apabila data tersebut dianggap dengan serius, tampaknya terdapat petunjuk ke arah terjadinya perkembangan yang sangat besar, termasuk bentuk-bentuk peralihan di antara jenis-jenis kehidupan, bahkan ada beberapa bentuk yang tampaknya adalah nenek moyang manusia. 

4. Evolusi Deistis

Pandangan ini beranggapan bahwa Allah telah mengawali proses evolusi, setelah menciptakan zat yang pertama serta menanamkan didalam ciptaan hukum-hukum yang diikuti dalam perkembanganya. Dengan demikian, Allah telah memprogram proses itu. Kemudian Allah tidak lagi terlibat secara aktif dengan dunia ini dan boleh dikatakan Ia menjadi pencipta purna-karya. Dalam pandangan ini, hampir tidak ada kesulitan data yang didapatkan. Namun, dari pandangan ini agak sulit untuk mencocokkan dengan pandangan Alkitab. Memang pandangan ini mengatakan bahwa Allah telah menciptakan satu jenis yang kemudian berkembang. Lalu, dimana Gambar Allah menciptakan semua bumi ini serta segala isinya. Terutama penciptaan manusia yang segambar dan serupa dengan dia. Sehingga bertolak belakang dengan Doktrin Alkitab. 

5. Evolusi Teistis

Pandangan ini tidak jauh dengan pandangan Deistis. Namun, pandangan ini menjangkau lebih jauh mengenai keterlibatan Allah di dalam dan dengan ciptaa-Nya ini. Allah memulai dengan menciptakan organisme yang pertama. Kemudian Allah melanjutkan bekerja secara internal kepada sasaran yang dikehendaki untuk ciptaan itu. Kadang-kadang Allah juga bertindak secara adikodrati, turun tangan untuk mengubah proses yang sedang berlangsung, tetapi dengan memakai bahan yang sudah ada. Demikian juga Allah menciptakan manusia dari bahan yang sudah ada. Allah menciptakan jiwa manusia, kemudian memasukan kedalam makhluk menyusui tingkat utama dan dengan demikian mengubah makhluk tersebut menjadi manusia pertama. 

Dari berbagai pandangan diatas, dapat kita perhatikan bahwa ada banyak teori-teori yang membahas dan mengatakan asal-usul manusia. Dari berbagai pandangan diatas, saya lebih setuju dengan pandangan Alkitab. Karena jelas dan sudah tertulis didalam Alkitab. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun