Mohon tunggu...
Deti Ria Rahayu
Deti Ria Rahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo saya Deti Ria Rahayu seorang mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional dari universitas Sriwijaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jepang Minim Generasi Pewaris

2 Maret 2023   06:44 Diperbarui: 2 Maret 2023   06:47 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Angka kelahiran di Jepang merosot pada 2014,
berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan
dengan hanya 1.001.000 bayi lahir pada 2014 atau
lebih rendah 9.000 dibandingkan 2013.

Penurunan tersebut adalah keempat kalinya dalam empat tahun dan terjadi di tengah meningkatnya angka kematian. Merosotnya jumlah populasi berusia 15-65 diprediksi akan menurunkan tingkat pertumbuhan dan
pendapatan perkapita Jepang.

Uang menjadi salah satu alasan utama warga jepang memilih tidak menikah alias child free
seperti diketahui kurangnya tingkat kelahiran jadi masalah terbesar pemerintah jepang saat ini. Banyak sekolah-sekolah di jepang yang
tutup karena masalah ini. Akibat problem yang terjadi ini. pemerintah jepang memberikan tunjangan besar-besaran pada tiap warganya yang ingin menikah.

Sejak  april 2021 lalu pemerintah jepang telah memberikan tunjangan sebesar 300.000 yen atau sekitar 84 juta ke setiap pengantin baru, akan ada
tambahan 420.000 yen bila nantinya sudah memiliki keturunan. bahkan bisa bertambah 2 kali lipat jika mendapatkan anak kembar.

Bagi pasangan yang belum bisa memiliki anak, sudah disiapkan program bayi tabung dengan nominal 150.000 yen belum termasuk subsidi tambahan dari tiap daerah. Menariknya tunjangan dan fasilitas ini bisa juga dirasakan warga asing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun