Mohon tunggu...
Kompaskoplak
Kompaskoplak Mohon Tunggu... -

Just want to share my opinion to loving the haters

Selanjutnya

Tutup

Politik

Solo Gak Beres, DKI Gak Beres, Apalagi Indonesia?

14 April 2014   20:11 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:41 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang hebat opini media mainstream. Tinggal poles apa yang paling diinginkan si pemberi tulang yang penting bisa makan. Gak peduli nantinya masyarakat luas yang jadi korban, meskipun itu adalah kerabat terdekatnya, apalagi urusan hidup setelah mati hehehe..... Karena apa ? Karena yang penting segelintir orang yang menjadi bagian dari komunitas pemberi tulang sudah diuntungkan akibat penggiringan opini tersebut. Dan mereka bisa makan, ini sudah lebih dari cukup.

Semua kebijakan akan menguntungkan atau paling tidak "Tidak akan merugikan" kelompok si pemberi tulang. Masa bodo dengan rakyat bego yang mau-maunya dibegoin, karena dalam kamus mereka "Bohong demi kemuliaan kelompok adalah tidak mengapa". Yang penting mereka sudah teracuni, tinggal menunggu efek domino dari pemberitaan tersebut yang pasti akan lebih heboh dan sahut-menyahut mempengaruhi orang "bego" lainnya.

Tanyakan "Apa bisa mengurus Indonesia kalau DKI saja gak beres-beres !"

Janjinya 100 hari tapi dah 1.5 tahun lewat masih aja gak beres bahkan lebih parah kondisinya dari sebelumnya.

Disini kita gak usah ngomongin banjir. Anggaplah itu urusan jangka panjang karena menyangkut alam yang siapapun tidak bisa menghilangkannya dalam waktu cepat.

Tapi ini urusan "MACET!!"

Alih-alih mengatasi macet, malah korupsi trilyunan yang mencuat ke permukaan. Alih-alih bis baru, malah besi tua rongsokan dan berkarat yang datang. Boro-boro mu dipake 5 tahun. Belum sebulan dah pada jebol.

Sekarang apa masalahnya "MACET!!" belom bisa diatasi ? Kamu gak malu sama janjimu ?! Tiap hari warga Jakarta yang telah memilihmu harus merasakan macet yang lebih parah dan terus menjadi lebih parah ! Warga non-DKI wajar meneriakimu karena mereka tidak tahu kondisi DKI saat ini. Karena pemilik tulang sudah meminimalisir fakta yang sebenarnya di media mereka.

Situkan orang nomor satu di DKI ? Punya pula Dobermen di bawahmu langsung yang sudah terkenal galak dan mudah menggonggong dan menggigit ? Apa pula masalahnya ?

Memecat itu kan gampang untuk yang tidak bisa berkinerja, dan itu sudah dilakukan, lantas kenapa pula urusan "MACET!!" yang menjadi masalah utama Jakarta belom juga bisa beres, padahal janjinya apa ?

Realisasikan saja rencanamu kalau memang kamu yakin itu bisa menyelesaikan masalah paling utama di Jakarta. Jangan cuma tebar pesona, memancing pemilik tulang mengekspos pesonamu tapi nihil fakta.

Tapi kalau skenarionya ingin menjadikan Dobermen si wakil utama pemilik tulang menjadi orang nomor satu di DKI adalah alasannya. Seperti kesuksesan mengantarkan wakil pemilik tulang menjadi orang nomor satu di Solo. Maka sangat wajar kalau kamu hanya dijadikan boneka dan melakukan pekerjaan kotor blusukan ke kampung-kampung sambil bagi-bagi buku tulis yang manfaatnya cuma buat belajar tulis corat-coret anak-anak kecil yang selanjutnya dijadikan pembungkus tukang sayur atau perahu dan kapal-kapalan.

Hentikanlah kebohonganmu. Kalau kamu tidak mampu jangan paksakan dirimu untuk maju memimpin Indonesia. Karena kenyataannya Solo saja belum jadi kota paling sejahtera di Indonesia, Jakarta masih macet bahkan lebih parah padahal sudah 1,5 tahun kepemimpinanmu. Apalagi Indonesia yang jauh lebih kompleks.

Orang-orang bego yang mendukungmu hanyalah korban-korban dari suara seruling kebohongan pemilik tulang. Yang sejatinya tidaklah peduli kamu menang atau kalah. yang juga tidak peduli apakah keikutsertaan mereka meramaikan suara seruling pemilik tulang akan merugikan kerabat terdekatnya juga. Ya... mereka komplotan orang-orang bego itu tidak mempedulikan diri mereka atau kerabat mereka. Karena mereka bangga menjadi bagian dari orang-orang bego yang bisa satu suara dengan media si pemilik tulang.

Salam Indonesia...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun