Tapi kalau skenarionya ingin menjadikan Dobermen si wakil utama pemilik tulang menjadi orang nomor satu di DKI adalah alasannya. Seperti kesuksesan mengantarkan wakil pemilik tulang menjadi orang nomor satu di Solo. Maka sangat wajar kalau kamu hanya dijadikan boneka dan melakukan pekerjaan kotor blusukan ke kampung-kampung sambil bagi-bagi buku tulis yang manfaatnya cuma buat belajar tulis corat-coret anak-anak kecil yang selanjutnya dijadikan pembungkus tukang sayur atau perahu dan kapal-kapalan.
Hentikanlah kebohonganmu. Kalau kamu tidak mampu jangan paksakan dirimu untuk maju memimpin Indonesia. Karena kenyataannya Solo saja belum jadi kota paling sejahtera di Indonesia, Jakarta masih macet bahkan lebih parah padahal sudah 1,5 tahun kepemimpinanmu. Apalagi Indonesia yang jauh lebih kompleks.
Orang-orang bego yang mendukungmu hanyalah korban-korban dari suara seruling kebohongan pemilik tulang. Yang sejatinya tidaklah peduli kamu menang atau kalah. yang juga tidak peduli apakah keikutsertaan mereka meramaikan suara seruling pemilik tulang akan merugikan kerabat terdekatnya juga. Ya... mereka komplotan orang-orang bego itu tidak mempedulikan diri mereka atau kerabat mereka. Karena mereka bangga menjadi bagian dari orang-orang bego yang bisa satu suara dengan media si pemilik tulang.
Salam Indonesia...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H