Mohon tunggu...
Tedy Tri Saputro
Tedy Tri Saputro Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang manusia sederhana, yang bukan siapa - siapa. http://blog.ruangtedy.net | twitter id : @detik19

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Radiasi Nuklir dari Lampu Petromaks

15 September 2013   12:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:52 6586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13792242852116645818

Lampu petromaks, demikianlah orang sering menyebutnya, banyak digunakan oleh pedagang-pedagang kaki lima kala malam hari, juga oleh anak-anak pramuka kala berkemah. Meskipun sekarang keberadaannya sudah terpinggirkan dengan kebaradaan lampu-lampu portable yang sedemikian lebih praktis.

Yang jarang kita tahu, ternyata kaos lampu petromaks juga mengandung unsur radioaktif. Sebagaimana ditujukan oleh video di link ini, bagaimana detektor radiasi Geiger Counter mendeteksi keberadaan radiasi nuklir yang berasal dari kaos lampu petromaks.

Kaos lampu petromaks dalam bungkus plastik ( gambar diambil dari http://www.anythingradioactive.com/radsamples.htm)

Bagaimana sebuah kaos lampu petromaks bisa mengandung radioaktif? Dari mana asalnya? Radioaktivitas tersebut berasal dari thorium oksida yang menjadi salah satu bahan dalam pembuatan kaos lampu. Thorium dipilih dikarenakan beberapa keuntungan yang dimilikinya, di antaranya adalah thorium bisa berpijar pada suhu yang sangat tinggi tanpa meleleh, juga karena cahayanya yang dihasilkan jauh lebih terang ketimbang lampu konvensional. Formula pada kaos lampu ini ditemukan pada tahun 1884 oleh Carl Auer von Welsbach, seorang kimiawan Austria. Sebuah penemuan yang  memulai pemakaian komersial pertama dari unsur thorium.

Kaos lampu petromaks dibuat dengan mencelupkan kain kedap (misalnya, jaring nilon) ke dalam larutan thorium nitrat. Selain itu juga ditambahkan logam lain kedalam larutan. Misalnya, cerium guna meningkatkan keluaran cahaya yang dihasilkan, juga berilium yang berguna meningkatkan kekuatan kaos lampu tersebut

Di Amerika Serikat, Coleman Company, adalah salah satu pabrik terbesar pembuat perlengkapan perkemahan, yang  menggunakan Thorium untuk membuat kaos lampu petromaks hingga pada pertengahan 1990-an, lalu mengubahnya dengan yttrium, suatu senyawa non-radioaktif yang tahan terbakar,dan menyala terang lebih lama. Namun meskipun begitu, hingga sekarang, masih banyak ditemui kaos lampu petromaks yang mengandung Thorium, sekitar 50 juta kaos lampu yang dijual pada tahun 2000 di Amerika Serikat masih mengandung unsur radioaktif.

Amankah?

Sebenarnya penggunaan thorium sebagai bahan campuran lampu petromaks cukup aman, selama kita tahu bagaimana menggunakannya. karena sebagai unsur radioaktif, thorium tidak bersifat fisil. meskipun inti atom Thorium yang bereaksi dengan  netron bisa meluruh menjadi Uranium-233, suatu unsur yang bisa digunakan untuk reaksi berantai dari nuklir fisi. Namun reaksi dengan neutron hanya bisa terjadi di dalam kondisi laboratorium yang sesuai ( di dalam sebuah reaktor nuklir misalnya).

Alasan kedua, Thorium adalah pemancar partikel alfa. Radioaktivitas alfa hanya efektif untuk jarak beberapa sentimeter dan tidak mampu menembus kertas atau bahkan jaringan kulit mati. Sehingga thorium hampir tidak memiliki bahaya eskterna. Sehingga dalam penggunaan yang tepat, penggunaan Thorium dalam lampu petromaks tidaklah masalah - karena cukup aman jika unsur tersebut diletakkan di dalam kaca sebagai sumber cahaya.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Oak Ridge National Laboratory pada tahun 1981 menyimpulkan bahwa penggunaan kaos lampu petromaks dengan unsur thorium pada setiap akhir pekan akan berkontribusi pada penambahan dosis radiasi sekitar 0.3 hingga 0.6 millirem, nilai ini sangat jauh dibawah dari dosis radiasi yang kita terima dari radiasi latar setiap harinya.

Masalah radioaktivitas baru muncul jika  kaos  lampu tersebut dipasang dan dibakar, asap thorium yang terlepas menjadi rawan terhirup orang-orang di sekelilingnya. Partikel alfa adalah masalah yang cukup serius jika masuk ke dalam organ tubuh (bahaya interna) karena tidak ada lagi pelindung berupa kulit yang mencegah partikel alfa. Thorium bisa mengendap di dalam paru-paru atau hati , memapar hingga 200 millirem per tahun. Masalah lainnya yang mungkin terjadi adalah Thorium sebagai unsur radioaktif menghasilkan peluruhan berupa gas radioaktif radon-220, yang karena sifatnya sebagai gas, akan menjadi rawan untuk terhirup.

Meminimalkan Resiko Radiasi

Karena resiko radiasi yang bersifat interna maka kaos lampu petromaks akan aman selama ia berada dalam bungkus plastiknya, sehingga pastikan bungkus plastiknya dalam kondisi bagus dan ganti, segera jika rusak. Jangan membawanya di dalam saku celana ataupun saku baju, dan letakkan pada tempat yang aman. Pastikan sebelum memasang dan membakarnya, petromaks telah tertutup dengan sempurna, berhati-hatilah untuk tidak menghirup asap dari lampu petromaks tersebut. Dan jangan gunakan lampu petromaks sebagai penerangan di dalam ruangan, terlebih dengan ventilasi udara yang buruk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun