Mohon tunggu...
Detha Arya Tifada
Detha Arya Tifada Mohon Tunggu... Editor - Content Writer

Journalist | Email: dethazyo@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Silat Beksi Betawi Enggak Ada Matinya

22 Juli 2023   22:43 Diperbarui: 23 Juli 2023   14:00 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Budayawan Betawi, Masykur Isnan bersama Pemimpin Perguruan Silat Tradisional Beksi Kong Noer, Rohmat alias Bang Omat | Dok. Pribadi

Upaya menjaga tradisi tak mudah. Orang Betawi paham benar hal itu. Urusan menjaga tradisi silat tradisional beksi Betawi, misalnya. Mahaguru Ilmu bela diri (maen pukulan) kerap putar otak supaya beksi dapat terus relevan dengan selera zaman.

Narasi itu kemudian diwujudkan dalam kegiatan silaturahmi antara tokoh beksi di seantero Jakarta. Latihan Gabungan Silat Beksi Kong Noer, namanya. Hajatan itu jadi bukti bahwa perkembangan zaman tak harus mematikan tradisi. Bak tanaman, silat beksi kudu terus dipupuk.

Imej kawasan Petukangan sebagai bagian dari tumbuh kembang silat beksi tak terbantahkan. Kawasan itu memiiki empat tokoh beksi kesohor: Hasbullah, M. Noer, Simin, dan Mandor Mingggu. Keempatnya memiliki basis murid yang besar.

M. Noer atau yang kerap disapa Kong Noer, salah satunya. Sekalipun telah tiada, sosok generasi generasi keempat silat beksi itu mampu mengembangkan perguruan hingga keluar Petukangan. Muridnya ada di mana-mana, bahkan eksis hingga hari ini.

Narasi itu semakin nyata ketika hajatan Latihan Gabungan Silat Beksi Kong Noer di SMP El Syifa, Ciganjur, Jakarta Selatan dilanggengkan pada 16 Juli 2023. Latihan gabungan diikuti oleh Perguruan Silat Tradisional Beksi Kong Noer yang tersebar di seantero Jabodetabek. Dari Ciganjur, Gandul, Kalibata, Kreo, Ulujami, Petukangan, Bintaro, hingga Ciputat.

Keramaian itu buat Pimpinan Perguruan Silat Beksi Tradisional Kong Noer, Rohmat senang bukan main. Pria yang akrab disapa Bang Omat menganggap Latihan Bersama sebagai kegiatan kegiatan yang penuh manfaat.

Alih-alih hanya sebagai penyambung silaturahmi belaka, acara itu dielu-elukan sebagai ajang diskusi dan kreasi. Sebuah upaya mencocokan diri dengan selera zaman. Apalagi, Bang Omat bercerita bahwa bukan perkara mudah untuk memboyong anak muda mengenal beksi di era kekinian.

Tiap perguruan harus mampu melanggengkan promosi ekstra. Kegiatan itu dilanggengkan supaya anak muda tak hanya betah belajar dan bermain via gadget. Akan tetapi, mereka ikut menggali budaya Betawi yakni beksi.

"Harapan saya pengennya Perguruan Silat Tradisonal Beksi Kong Noer ini semakin maju, semakin besar. Inti dari semua adalah silaturahmi, memperpanjang tali persaudaraan, saling mengenal dengan yang lain. Karena kan Beksi Kong Noer ini banyak orangnya. Dengan adanya latihan gabungan begini semua berkumpul saling mengenal dan berbagi ide supaya silat beksi lestari," ujar Bang Omat disela-sela latihan gabungan yang dihadiri puluhan orang.

Acara itu tak hanya didominasi oleh kalangan pesilat beksi belaka, ada pula beberapa budayawan Betawi yang datang. Mereka datang jauh-jauh untuk mendukung eksistensi silat beksi. Pun sembari mencoba merawat ingatan melihat belasan jurus beksi -- dari loco boni (pukulan celentang) hingga jejek kaki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun