Mohon tunggu...
Detha Arya Tifada
Detha Arya Tifada Mohon Tunggu... Editor - Content Writer

Journalist | Email: dethazyo@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kolaborasi JNE X Wahyoo: Berbagi 10.000 Takjil Selama Ramadan 2023

24 April 2023   20:19 Diperbarui: 24 April 2023   20:20 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh keistimewaan. Suratan itu diamini oleh umat Islam di seantero negeri. Mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan berkah, rahmat, dan ampunan dari Sang Pencipta. Berbagi kepada sesama jadi salah satu ajian.

Langkah berbagi kemudian diadopsi oleh JNE yang berkolaborasi dengan perusahaan rintisan (startup), Wahyoo. Keduanya melanggengkan kegiatan berbagi 10 ribu takjil selama bulan suci Ramadan. Kegiatan berbagi takjil disambut dengan gegap gempita. Khalayak umum senang, UKM banyak terbantu.

Umat Islam dan bulan Ramadan adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan. Keduanya saling berkaitan. Ibadah umat Islam takkan paripurna jika melewatkan ibadah di bulan suci Ramadan. Dari berpuasa hingga tarawih.  

Bulan Ramadan pun dianggap istimewa. Narasi itu karena kehadiran Ramadan diyakini dapat membimbing umat Islam menjadi lebih baik. Umat Islam dituntut menekan nafsu duniawi dan segera mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Langkah itu termasuk dalam  kategori jihad besar. Suatu jihad yang menuntut segenap manusia tak melulu melawan kemungkaran dan kemunafikan. Sebab, manusia dituntun untuk melawan hawa nafsunya sendiri.

Narasi itu diamini oleh Buya Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka). Pun Buya Hamka menganggap ibadah puasa tak hanya terbatas pada menahan haus dan lapas, melainkan untuk menguatkan jiwa. Karenanya, kaum Muslimin mulai berlomba-lomba untuk berbuat kebaikan.

Berbagi kepada sesama jadi salah satu ajian. Upaya itu dilakukan untuk memupuk solidaritas sosial. Dapat pahala pula. Semua itu dalam rangka untuk melengkapi 'keindahan' bulan suci Ramadan dengan serangkaian aktivitas positif dan memupuk kepedulian antar sesama.

"Kaum Muslimin seolah-olah sedang melakukan suatu penataran yang cara dan tata tertibnya dibuat oleh Allah SWT. Kita tidak makan di siang hari dan beribadah melebihi hari yang lain selama bulan Ramadhan, bertarawih, membaca Al-Quran, juga menjalani ibadah-ibadah lain yang akan mendekatkan diri kita kepada Allah SWT."

"Selain itu, kita dilatih pula selama sebulan memupuk solidaritas (kesepakatan) sosial dengan sesama manusia. Menolong fakir miskin, menjalin silaturahim, berkumpul bersama jamaah di masjid serta di musala. Itulah yang kita kerjakan setiap datangnya bulan suci Ramadhan dan kelak kita akhiri dengan datangnya bulan Syawal dan Hari Raya Idul Fitri. Pada waktu itu, kita sempurnakan lagi bulan ibadah ini dengan membayar zakat fitrah kepada fakir miskin," terang Buya Hamka dalam buku Tuntunan Puasa, Tarawih, dan Shalat Idul Fitri (2020).

JNE Bagikan 10.000 Takjil

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun