Mohon tunggu...
Detha Arya Tifada
Detha Arya Tifada Mohon Tunggu... Editor - Content Writer

Journalist | Email: dethazyo@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Andai Kata Nikita Khrushchev Berkunjung ke Likupang

23 Februari 2022   21:12 Diperbarui: 23 Februari 2022   21:22 1844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantai Pulisan Likupang| Youtube: Wonderful Indonesia

 Soekarno menyambut Nikita| John Dominis/LIFE Magazine
 Soekarno menyambut Nikita| John Dominis/LIFE Magazine
Upacara itu begitu berkesan bagi Khrushchev. Ia menganggap penyambutan itu adalah salah satu penyambutan terbaik yang diterimanya selama menjadi pemimpin negara adi kuasa Uni Soviet.

Peristiwa berharga itu tak pelak jadi buruan jurnalis dunia. Tidak kurang dari 89 jurnalis ikut dalam perjalanan Nikita keliling Indonesia. Segala berita terkait kekaguman Nikita kepada budaya Indonesia jadi buah bibir di masyakarat dunia. Apalagi pengalaman Nikita mencoba durian.

Soekarno dan Nikita |  John Dominis/LIFE Magazine
Soekarno dan Nikita |  John Dominis/LIFE Magazine

Kisah-kisah itu bersanding dengan kekaguman Nikita terhadap tiap daerah yang dijelajahinya. Dari Jakarta hingga Bali. Ia mengagumi sejarah, seni, tradisi, alam dan kehangatan rakyat Indonesia. Tiap bahasa yang keluar dari Nikita tak saja membuat Indonesia terkenal, tapi juga turut mengangkat pariwisata Indonesia. Karenanya, keindahan Indonesia mulai banyak dikenal dunia. Dan Nikita ada di baliknya.

'Sebanyak 89 wartawan, juru kamera, televisi, radio, media cetak mengikuti perjalanan Nikita salama di Indonesia. Semua pemburu berita. Hanya ada 11 wartawan Indonesia di dalamnya, termasuk saya. Jumlah yang kecil dibandingkan dengan wartawan Amerika, di antaranya Bernard Kalb, koresponden New York Times di Jakarta." cerita jurnalis Indonesia yang sempat meliput Safari Nikita, Rosidan Anwar dalam buku Sejarah Kecil "Petite Histoire" Indonesia Jilid 2 (2009).

Mendongengkan Likupang ala Storyonomic

Panorama Bawah Laut Pulau Gangga| Youtube: Wonderful Indonesia
Panorama Bawah Laut Pulau Gangga| Youtube: Wonderful Indonesia
Kalau boleh sedikit berimajinasi liar, andai kata Nikita diajak Bung Karno berkunjung ke Likupang, Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Boleh jadi Likupang telah mendunia. Kelihaian Bung Karno menyampaikan pengetahuan terkait seni dan budaya jadi kuncinya.

Adapun kemampuan Bung Karno sebagai pencerita ulung sungguh cocok dengan ajian kekinian dalam mempromosikan pariwisata lewat konsep storyonomic. Konsep ini adalah pendekatan akan suatu destinasi wisata dengan cara storytelling (bercerita).

Karena itu, tiap pendengarnya, terutama Nikita niscaya memiliki kedekatan emosional dengan kota yang akan dikunjungi. Kunci keberhasilan Storyonomic mudah dideteksi. Kala sebuah kisah sudah mengenai hati, maka melupakannya adalah hal mustahil. Inilah yang dapat dilakukan seorang orator ulung, Bung Karno.

Narasi itu dapat dimulai ketika Nikita dan rombongan jurnalis tiba di Bandara Internasional Sam Ratulangi, Manado. Tak menunggu lama, Nikita akan disambut dengan sebuah tarian khas Minahasa yang juga tari kebanggan orang Likupang. Tari Maengket, namanya. Di situlah kemudian Bung Karno menjelaskan kepada Nikita cerita di balik munculnya tarian ini.

Bung Karno dengan percaya diri menjelaskan kepada Nikita bahwa tarian ini telah hadir sejak abad ke-7. Atau tepatnya ketika orang Minahasa mulai akrab dengan sistem pertanian. Tari Maengket yang mulanya hanya ditampilkan sebagai wujud syukur tiap kali panen raya. Kini mulai bertransformasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun