Pertama, asas manfaat, artinya bermanfaat bagi masyarakat Indonesia dan berkeadilan sosial, dan bukan malah adil pada pemodal, yang justru memasung bangsa sendiri sebagai tumbal atas nama pembangunan.
Kedua, asas kemadirian, dimana kita dapat memberdayakan sumber daya alam dan sumber daya lokal secara bijaksana, apa yang sudah menjadi milik kita, itulah yang dikembangkan.
Ketiga, asas keberlanjutan, bahwa pembangunan tak melulu berbicara pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pelestarian lingkungan demi anak cucu kita.
Ketika sudah begitu, saya pribadi akan berada di garda terdepan untuk mendukung pembangunan sampai kapan pun. Jika tidak, melalui semangat idul fitri (hari kemenangan), maka cuma ada satu kata yang senantiasa tak bisa dibungkam: LAWANNNN!!
Ada yang berlimpah, ada yang terkuras.
Dan kita di sini bertanya :
"Maksud baik saudara untuk siapa?
Saudara berdiri di pihak yang mana?"
(Sepenggal Sajak Rendra)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H