Mohon tunggu...
Detha Arya Tifada
Detha Arya Tifada Mohon Tunggu... Editor - Content Writer

Journalist | Email: dethazyo@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Tradisi Ramadan dalam Ingatan Masyarakat Betawi

9 Mei 2019   15:39 Diperbarui: 9 Mei 2019   16:06 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tradisi memberi uang guna mengikat rasa emosi sosial dengan tujuan menggembirakan, kiranya telah jauh-jauh hari diterapkan oleh masyarakat Betawi sedari dulu. Dalam kaitan dengan bulan puasa, tradisi ini biasanya dilestarikan oleh para orang tua yang senantiasa menjanjikan anaknya, jikalau puasa sebulan penuh akan diberikan sekian persen, kalaupun ada "bocor" beberapa hari akan diberikan sekian persen. Tujuannya ialah agar si anak tersebut mau berusaha untuk berpuasa sebulan penuh selama Ramadan.

Menariknya, tradisi ini kemudian berlanjut hingga hari lebaran tiba, dengan seorang pasangan suami -- istri yang setia memberi uang kecil -- tetapi masih baru, belum lusuh -- kepada anak-anak yang datang berlebaran semata-mata untuk membahagiakan mereka menyambut hari kemenangan.

3. Ajang Sedekahan

Perlu diketahui, sedekahan yang dimaksud disini ialah semua acara yang diakhiri dengan makan bersama, dan dalam kontek bulan puasa, biasanya dilakukan pada saat berbuka puasa dengan mengajak tetangga-tetangga dan sanak famili menuju rumah yang berarti semua hidangan disediakan oleh pemilik rumah. Berbeda hal, kala acara tersebut diadakan di masjid, maka hidangan yang ada berasal dari banyak orang.

Hidangannya pun kadang kala disajikan dalam nampan atau piring besar yang cukup untuk empat orang. moment menyantap makanan bersama-sama dalam nampan, tentunya dapat menambah tali silaturahim. Kenapa? Karena setiap orang akan berusaha menjaga sikap agar tak Nampak serakah dalam menyantap hidangan. Masing-masing harus dapat menjaga agar tak "menyerobot" bagian makanan yang ada di hadapan teman se-nampan. Melalui tradisi inilah nilai-nilai sosial dan hidup bersama muncul. Oleh karenanya, yuk kenali Tradisi dan jangan lupa untuk melestarikannya juga agar tak tergerus oleh zaman. Semangattt!!!

signature
signature

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun