Mohon tunggu...
Detha Arya Tifada
Detha Arya Tifada Mohon Tunggu... Editor - Content Writer

Journalist | Email: dethazyo@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Bertarung di Atas Jeram Sungai Cisadane

27 Oktober 2018   22:19 Diperbarui: 28 Oktober 2018   15:30 1020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sesaat setelah menaklukkan jeram bendungan/ dethazyo

menuju titik start/ dethazyo
menuju titik start/ dethazyo
Jeram demi jeram pun terlewati, mulai dari yang bernama jeram blender, jeram kerinduan, jeram kuda liar, dan sambil menanti jeram dam atau bendungan. Berita baiknya, setiap jeram rasanya merangkum sebuah cerita, tak lain ialah cerita tentang betapa bahagianya dapat rafting ditempat seindah ini dengan kiri-kanan pandangan yang diisi oleh rimbunnya pepohonan serta warga lokal yang sedang beraktivitas di ladang.

bersiap menaklukkan sungai cisadane/ dethazyo
bersiap menaklukkan sungai cisadane/ dethazyo
meluncur/ dethazyo
meluncur/ dethazyo
Ditengah-tengah perjalanan otak langsung mengingat sesuatu karena saking bahagianya. Sesuatu itu ialah sebuah pendapat tentang kebahagiaan yang diungkap langsung oleh Noah Webster yang kala itu tengah menulis kamus Amerika yang pertama tepat pada tahun 1825. Ia mengungkap bahwa kebahagiaan adalah "perasaan menyenangkan yang berasal dari kenikmatan rasa senang."

Pendapatnya sungguh mewakili aktivitas rafting pagi hari ini. Saking bahagianya, hingga hormon bahagia, endorphin dan dopamine langsung memenuhi seisi perahu yang kami tumpangi. 

Efeknya membuat seisi perahu menjadi semangat dalam mendayung, seraya mengidupkan sepeda motor, awalnya di gas perlahan-lahan, merasa stabil kemudian tancap gas secepatnya.

Akhirnya pun tiba pada sebuah tantangan terakhir yang cukup menakutkan, sampai-sampai skipper harus turun dan membenarkan posisi dari perahu agar siap menuruni jeram dam atau bendungan yang tingginya mencapai 3 meter dengan kemiringan 90 derajat. 

Sempat saat itu nyali menjadi ciut, tapi karena adrenaline sudah kandung tinggi, maka satu-satunya opsi adalah HADAPI. Seperti hidup yang hanya menyediakan opsi 'Move On' kala dihujani oleh masa lalu. Hehehhe..

sesaat setelah menaklukkan jeram bendungan/ dethazyo
sesaat setelah menaklukkan jeram bendungan/ dethazyo
semangattt/ dethazyo
semangattt/ dethazyo
Tantangan tersebut pun kami taklukkan. Tenyata, hal itu tak hanya menimbulkan ketakutan belaka, candu pun ikut-ikutan menyertainya. Betapa tidak, candu tersebut rasanya membuat pikiran segera menyusun rencana baru, entah pada liburan akhir tahun atau libur tahun baru untuk kembali merasakan sensasi yang sama dari salah satu wisata Indonesia yang ada di Bogor, dan dengan orang-orang yang baru, tentunya. Karena tak ada hal yang lebih mengasikkan selain menyebarkan kebahagiaan, bukan?

signature
signature

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun