Ada sesuatu yang menarik saat mempelajari budaya betawi, apalagi terkait jejak kuliner khas orang Betawi tempo dulu. Hal tersebut ialah fakta bahwa makanan sehari-hari yang disantap, sungguh berbeda dengan apa yang disantap pada waktu lebaran atau pada waktu ada hajatan seperti acara pernikahan dan lain-lainnya.
Pola makan pada hari biasa seperti yang diutarakan Abdul Chaer dalam bukunya yang berjudul 'Betawi Tempo Doeloe,' mengungkap bahwa makanan yang disantap hari biasa adalah nasi putih atau nasi biasa dengan lauknya ikan kering atau ikan basah, dilengkapi dengan sayur asem, sayur bayem, atau sayur lainnya yang bahannya bisa didapat dari kebun.
Berbeda ketika adanya hari spesial, semisal idul fitri dan idul adha, orang betawi punya masakan spesial yaitu ketupat dengan sayur laksa atau sambal godok dengan lauk semur daging, dan opor ayam. Serta saat pernikahan dan sebagainya hal yang disajikan mulai nasi uduk atau nasi ulam atau nasi kebuli.
Melalui penjelasan diatas, sebuah pembelajaran menarik dapat ditarik, bahwa sesuatu hal yang spesial plus enak sudah semestinya disajikan disaat spesial pula. Menurut hemat saya, spirit inilah yang dibawah oleh GOJEK Indonesia yang selama sepekan penuh (5-13 mei 2018) menyelenggarakan Hari Kuliner Nasional (HarKulNas) GO-FOOD serentak di 11 kota mulai dari Jabodetabek, Surabaya, Makasar, Pelembang, Yogyakarta, Cirebon, Malang, Medan, Semarang, & Bali.
Berhubung diri pribadi berada di Jakarta, maka jelas yang menjadi tujuan penjelajahan rasa ialah Harkulnas GO-FOOD di Gelora Bung Karno. Karena lokasi yang dekat, mumpung hari libur, serta tak ada hiburan yang menarik disekitar kampung, maka disanalah raga berlabuh. Apalagi saat melihat saldo GO-PAY via smartphone yang pada saat itu lagi percaya diri untuk di tukarkan dengan ragam makanan menggoyang lidah.
Pilihan pertama ialah Papi Orange Float, dengan memesan sebuah Orange Float guna memuaskan dahaga yang kehausan. Nah, sebelum membayar terjadi drama kebingungan dalam melakukan pembayaran. apa harus di pesan dahulu via aplikasi seperti memesan GO-FOOD pada hari biasa? Atau harus konfirmasi dahulu kepada panitia untuk dapat menikmati HarKulNas? Ternyata, hanya dengan buka aplikasi seperti biasa, lalu scan QR-Code Merchant, masukan jumlah tagihan sesuai pesanan, pilih bayar, kemudian masukkan pin GO-PAY, terus pembayaran berhasil deh, dan Orange Float langsung di tangan.
Bahagianya, bisa berhasil transaksi itu rasanya-rasanya seperti balik lagi ke masa kanak-kanak saat berhasil melobi orang tua untuk membelikan es krim. Beralasan kebahagiaan, maka aktivitas berbelanja kemudian dilanjutkan. "masa jauh-jauh dari Mampang, cuma dapat minum doang di Harkulnas, ya gak dong?"
Untuk itu, kami mendatangi merchant lain seperti sate maranggi, Bollo Ubi Kopong, Baso Bakar, Lumpia goreng dan seperangkat minuman botolan yang ada di acara. Masalah harga tentunya tak membuat dompet menjadi jebol. Karena rata-rata hanya dipatok dari Rp. 15.000 -- Rp. 50.000. Itupun, setiap transaksi menggunakan GO-PAY, siapa saja akan mendapatkan diskon alias potongan harga sebesar 10% dari total harga. Jelas, makan-makan di HarKulNas menjadi semakin murah kan?
Kalaupun tak makan, dan ingin tetap ngaso, area hammock (tempat tidur gantung) bisa menjadi pilihan, sambil menikmati segarnya semilir angin berada di pohon rindang. Segarnya mirip-mirip kampong Betawi 'zaman old' yang notabene penduduknya (orang betawi) memiliki rumah dengan halaman luas didaerah tersebut, sebelum akhirnya tergerus pembongkaran untuk keperluan komplek olahraga tahun 1960 dalam rangka Asian Games ke -- 4. Itu menurut sejarah ya...
Masalah kepuasaan yang dimunculkan dari event ini, jelas terlihat dari ungkapan 'big smile on my face,' jadi, tak perlu di jelaskan panjang kali lebar. Namun, adapun masukan bagi empunya acara, guna kenyamanan yang dihadirkan ke depan, akan lebih semakin nyaman. Mohon kalau bisa untuk menambah sekaligus memisahkan merchant yang khusus menjajahkan kuliner nusantara, dan merchant kuliner campuran.
Bukannya apa-apa? Biar HarkulNasnya tak hanya menjadi semboyan belaka. Hal lainnya ialah bisa kali di tempat ngaso dihadirkan sebuah live music yang non stop selama acara. Ya bisa dibilang sebagai musik pengiring orang-orang menyantap makanannya dan sebagai peneduh jiwa bagi mereka yang sejenak mengistirahatkan raga di tempat tersebut. Kiranya itu saja masukkan yang dapat diberikan, selebihnya, Jayalah GO-JEK, jayalah GO-FOOD, & Jayalah Kuliner Indonesia. Mantapp!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H