In another perfect life/ In another perfect light/ We run/ We run/ We run/ Run!
Foo Fighter -- Run
Tanpa terasa lagu dari Band yang digawangi oleh Dave Grohl menjadi pembuka pagi yang cerah di seputaran Monumen Nasional (Monas) Jakarta, dan lagu tersebut tak hanya membuat saya yang sedari pukul 04:00 semakin semangat menjalani aktivitas sebagai peliput berita. Tenyata, dengan berakhirnya lagu, menandakan pula ajang tahunan dari Mandiri Jakarta Marathon (MJM) 2017 resmi di mulai, dengan tanda kibaran bendara hitam putih yang dikibarkan langsung oleh orang nomor dua di DKI Jakarta, siapa lagi kalau bukan Sandiaga Uno, tepat pada pukul 05:00 (29/10).
Event yang diikuti oleh Sebanyak 16.000 pelari ini, bahkan lebih dari 1.585 adalah pelari asing yang datang dari 50 negara. Mereka dilepas secara teratur sesuai kategori, Full Marathon (05:00), Half Marathon (05:10), 10K (05:25), 5K (05:40) dan Maratoonz (08:00). Masalah antusias dari acara ini tentu jangan ditanya lagi, dari slogan 'Never Give Up' yang dipilih oleh Bank Mandiri selaku sponsor utama, telah menyiratkan artian memacu diri pantang menyerah berlari hingga batas akhir (finish line). Semacam ajang pembuktian bagi runners untuk memacu batas diri lebih dari biasanya.
Hal tersebut terbukti dengan satu-persatu peserta yang dimulai dari kategori terkecil (5K) hingga (Full marathon) tampak telah memasuki garis finish, baik pria maupun wanita. Sesuatu yang menarik terlihat pada pemenang dari kategori 10K pria, Agus Prayogo. Waktu yang Ia tempuh untuk mencapai garis finish ialah 32:57. Serta untuk kategori 10K putri diraih oleh Odekta Vina Naibaho dengan waktu tempuh 37:58. Jika dilirik kebelakang, keduanya bahkan telah aktif mengikuti event-event berlari dari skala nasional maupun internasional.
Rasanya tak berlebihan sedikit mengangkat tentang profil mereka berdua, terlebih dalam penyelenggaraan tahun pertama sampai MJM 2017, belum pernah ada nama perwakilan Indonesia yang mampu menembus kerasnya persaingan di kelas Full Marathon yang rute berlarinya mampu menonjolkan keindahan landmark-landmark ikonik kota Jakarta seperti Kawasan Kota Tua, Fatahillah Square, Gereja Katedral, Masjid Istiqlal, Monas, dan Bundaran Hotel Indonesia.
Menang -- Kalah Itu Tak Penting, Selama Anda Bisa Melaju Hingga Garis Finish!
Dalam penyelenggaran MJM 2017, siapa coba yang tak tergiur dengan hadiah total Rp 774 juta? saya kira semua orang akan tergiur. Cuman bukan itu saja alasan orang-orang mengikuti MJM 2017. Ada yang mengikuti Marathon untuk mengukur batas diri seperti Haruki Murakami, ada yang mengikuti marathon untuk mengalahkan rekor lamanya, dan ada yang mengikuti marathon hanya untuk dapat menjadi saksi dari event yang digadang-gadang bakal disejajarkan dengan kota Boston, Paris, Berlin atau Tokyo dengan label 'Sport Tourism' kelas dunia berkat event marathon-nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H