Setiap melihat tanggalan mulai mendekati 17 Agustus, entah mengapa pertanyaan sederhana  'Sudahkah kita merdeka?'selalu muncul. Rasanya memperoleh jawaban dari akal pikiran sendiri begitu sukar didapat, entah secara lisan maupun tulisan.Â
Dimana merdekanya, kala untuk memperoleh pendidikan saja membutuhkan dana yang cukup besar. Dimana merdekanya, kala untuk mendapatkan pengobatan terbaik saja sulitnya minta ampun, walau disisipi label adanya kartu sakti. Serta dimana merdekanya kala para veteran perang yang dulunya membela negara mati-matian dari penjajah, kini hidupnya malah kurang diperhatikan.
Berdiam diri saja tentu bukan opsi terbaik, atas dasar mengikuti ego guna mendapatkan jawaban dari pertanyaan diatas, diri pribadi langsung mendaftarkan diri untuk mengikuti upacara peringatan HUT RI ke- 72 di Lapangan Sepak Bola Babakan, Tanara  kawasan perkebunan teh milik PT PN VIII, Desa Banjarsari, Pangalengan, Bandung, Jawa Barat, tepat pada kamis pagi (17/8).
Alhamdulillah, akhirnya saya terpilih menjadi salah satu dari 20 kompasianer yang mengikuti upacara bertajuk 'Merayakan Kemerdekaan dalam Keberagaman.' Dalam acara tersebut telah digadang-gadangkan bakal dihadiri oleh 1000 warga yang berdatangan dari Desa Sukamanah & Banjarsari. Bisa dibayangkan betapa penuhnya orang-orang yang ingin melihat langsung prosesi upacara 17-an tersebut.
Atas kesempatan tersebut, saya sudah seharusnya berucap terima kasih kepada Kompasiana dan Bank Mandiri dengan program 'BUMN Untuk Negeri' atas undangan yang mampu membuat saya sedikit bernostalgia, akan perayaan 17-an di kampung halaman (Sumbawa, NTB). Jujur, terakhir kali saya upacara 17-an itu pas masih belajar di bangku sekolahan, kiranya 7 tahun yang lalu. Akhirnya, sekarang saya bisa kembali merayakan kemerdekaan bangsa Indonesia dengan semangat dan mimpi yang sudah ter-upgrade, sekalipun bukan di kampung halaman.
Dikarenakan lokasi upacara yang berada didaerah perbukitan. Otomatis, pagi harinya udara dingin dengan mudah menggoda setiap orang supaya tertidur pulas, namun tidak untuk hari ini. Sedini mungkin, saya telah bersiap dengan dress code (hitam-putih), berharap menjadi orang pertama yang tiba dengan gagah dilokasi.
Bangga tentu saja, siapalah kita dibanding mereka yang telah banyak berkontribusi bagi nusantara. Itulah mengapa momen ini menjadi salah satu momen terbaik yang hadir dalam kurun waktu pertengahan 2017. Jiwa nasionalisme seakan meningkat kala sang saka merah putih mulai dikibarkan berpadu dengan daya magis dari nyanyian 'Indonesia Raya' Karya WR. Soepratman, seakan saya lah orang pertama yang mendengar beliau dengan biolanya menggubah lagu tersebut pertama kali pada Kongres Pemuda ke-2 kala itu.
Untuk menjamin kehidupan veteran, terhitung 10 BUMN turut bahu membahu memberikan bantuan berupa bedah 724 rumah bagi veteran se-Jawa Barat. 150 diantara diambil alih oleh Bank Mandiri sebagai salah satu BUMN yang berpartisipasi.
Dirgahayu Republik Indonesia ke-72.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H