Sebelum kami pulang 2 buah kain tenun Khas Sikka disematkan kepada saya dan rekan seperjalanan. Ketika mendarat kembali di Jakarta, kain tersebut menjadi sebuah pajangan yang berfungsi memutar kembali lagi waktu akan ingatan mengunjungi salah satu desa yang menjadi destinasi favorit selama mengarungi flores luar dalam, hingga suatu saat keinginan untuk datang kembali bisa terealisasi untuk sekedar berbagi kebahagiaan.
Berbagi tak selamanya mengharapkan pamrih,
 berbagi pula mengawetkan prinsip magnet untuk Tarik menarik,
 berbagi adalah refresentasi prisinsip dasar kedua orang tua yang selalu berujar tangan diatas lebih baik dari pada tangan dibawah,
 serta berbagi membawa secerah kebahagiaan yang melengkapi hidup,
 Some People call it Voluntourism, But for me, it Called Happiness.