Mohon tunggu...
Detha Arya Tifada
Detha Arya Tifada Mohon Tunggu... Editor - Content Writer

Journalist | Email: dethazyo@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jazz Gunung Bromo 2016, Festival Musik Paling Berkarakter di Indonesia

14 Agustus 2016   02:53 Diperbarui: 14 Agustus 2016   03:37 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengabadikan suasana jazz gunung/ official jazz gunung

Keterlibatan Musisi Lokal

penggagas & penampil jazz gunung bromo/ dethazyo
penggagas & penampil jazz gunung bromo/ dethazyo
Beberapa waktu lalu sempat viral di media sosial terkait perkara tidak dilibatkannya musisi lokal dalam sebuah festival musik. Percaya atau tidak, tanpa adanya partisipasi langsung dari musisi lokal, tentu sebuah event akan dianggap hambar atau bisa disebut bagai sayur tanpa garam.

Embel-embel berkarakter pun akan langsung sirna jika sampai musisi lokal tak dilibatkan, apalagi jika ingin mereferesentasikan daerah tertentu dengan tujuan mengenalkan kekayaan budaya dan pariwisata. Beruntungnya dari penyelenggaraan pertama kali hingga ke -8 Jazz Gunung Bromo, penyelenggara selalu melibatkan partisipasi pemusik-pemusik tradisional di jawa timur, utamanya di probolinggo, karena kekuatan-kekuatan etnic yang begitu kaya. Dan tak lupa, beberapa musisi jazz kelas dunia serta musisi kebanggaan tanah air turut mengisi line up pengisi acara. (*line up cek dibawah)

Menjamin Kenyamanan Penonton

Simbolis tanda tangan/ dethazyo
Simbolis tanda tangan/ dethazyo
Di era media sosial seperti saat ini, jangan kan sebuah berita, aib seseorang saja akan mampu tersebar dengan begitu cepat walau hanya dalam hitungan jam. Berangkat dari hal tersebut, beberapa media mainstream memanfaatkan kecepatannya dalam menyebarkan informasi status Gunung Bromo yang saat ini berada dalam lingkaran waspada.

Sigit Pramono, penggagas jazz gunung/ dethazyo
Sigit Pramono, penggagas jazz gunung/ dethazyo
Sigit Pramono selaku penggagas Jazz Gunung Bromo pun turut angkat bicara, ia mengungkap bahwa isu status waspada jangan terlalu dibesar-besarkan, meski gunung Bromo tiap menitnya erupsi kadang agak tinggi dan agak rendah. Status waspada yang ada di Bromo hanya berbentuk peringatan tak boleh mendekati kawah Bromo dari radius 1 km.

Hal itu dikuatkan oleh pernyataan perwakilan pemerintah Probolinggo, ia berkata bahwa Bromo selalu ‘open’ kepada siapa saja, bahkan masyarakat Probolinggo sendiri sangat antusias dengan penyelenggaraan acara tersebut. Jadi kepada siapa saja yang ingin menyaksikan Jazz Gunung tak perlu khawatir sewaktu membeli berlembar-lembar tiket. Ragam hotel & home stay telah ‘welcome’ menyambut tamu yang ingin bermalam, jika tak kebagiaan tempat, maka opsi lainnya ialah mendirikan tenda atau menginap di Surabaya dan Malang.  

Berikut line up pengisi acara dalam Jazz Gunung Bromo 2016:

line up acara
line up acara
Signature
Signature

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun