Seumur-umur ke Pulau Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, baru kali ini kedatangan di sambut dengan begitu meriah, lewat tarian pembuka, dilakon kan oleh 4 perempuan muda cantik jelita, gerakan demi gerakan seakaan memaksa kita terhanyut dalam kedamaian seketika.
Disambut layaknya tamu penting merupakan point menarik dalam kunjungan kali ini. Bukan malah terhanyut dengan melihat aktivitas penyu-penyu yang hilir mudik di atascottages yang kami tempati (Derawan Fisheries), tapi lewat indahnya gerakan tarian yang bernama Dalling serta irama musik khas yang dilantunkan walau hanya bermodal sound system seadanya.
Istimewa, begitulah yang tergambarkan, tarian penyambutan khas suku bajau yang segenap mendiami pulau terluar gugusan kepulauan kecil bagian Kepulauan Derawan ini, meski hanya di lakonkan oleh empat orang saja, tetapi bukan berarti para pelancong lainnya tak bisa ikut, penari dalling tak hanya sekedar menari, mereka pun turut mengamati wajah-wajah yang dilanda kebahagiaan.Â
Ketika salah seorang dirasa cukup tepat, maka mereka langsung mendatangi, dan langsung mengalungkan sebuah selendang kehormatan yang menjadi penanda mereka harus menghormati dan menuju lantai dansa guna menari bersama mengikuti irama.
Tawa menjadi hal yang sering terdengar selama ritual penyambutan, masyarakat yang berada disekitar bahkan menjadi penonton setia bagaimana para penari dan pelancong melebur jadi satu. Seakaan memberikan sebuah pesan, kita adalah bagian dari masyarakat yang mendiami pulau Derawan.
Menelusuri Tari Dalling
Asumsi bahwa tak adanya regenerasi dari yang tua ke muda suku Bajau menjadi faktor utama, tari dalling tersebut bahkan sempat tak dipertontonkan di muka umum untuk waktu yang lama. Beruntung orang-orang yang merasa terpanggil jiwanya kembali membuat tarian ini muncul ke permukaan. Meski dahulunya tarian di pertontonkan diacara tertentu, baik pesta adat, ataupun kegiatan keramaian di kampung, kini tarian tersebut telah menjelma sebagai tarian pembuka bagi siapa saja yang telah melangkahkan kaki ke Kalimantan Timur.
‘And now I have finally seen the light/ And I have finally realized/ What you need.’
Muse – Madness
SUPPORTED BY :
@DerawanFisheries
@indonesia_Paradise
@dethazyo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H