Mohon tunggu...
Detha Arya Tifada
Detha Arya Tifada Mohon Tunggu... Editor - Content Writer

Journalist | Email: dethazyo@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menyapa Pantai Karang Taraje

21 Februari 2016   03:20 Diperbarui: 21 Februari 2016   03:29 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="pantai karang taraje/ dok by: Cecep Primavit"][/caption]

After all this time/ After all of these season /After your own decision to go to the water for a reason/ It's only the ocean and you.

-Jack Johnson – Only The Ocean-

Meski secara idealisme barisan pantai-pantai ditanah kelahiran (Sumbawa, NTB) selalu menjadi yang terindah dari terbaik. namun tak selalu begitu adanya, terbukti pesona Pantai Karang Taraje, yang berada disebelah timur Sawarna, Banten, membius hati untuk sejenak berdiam menikmati hempasan ombak pada batu karang.

Taraje yang berarti tangga, karang ya batu karang. Menggabungkan keduanya mendapat artian tangga karang. Walau tak sepenuhnya beralaskan pasir putih, panorama pantai, sunset, serta suara ombak menjadi alasan yang mampu memberi gambaran akan keindahan.

Perjalanan menuju ketempat ini begitu tak disengaja, demi menghindari macetnya lalu lintas balik dari aktivitas rafting di sungai Citarik, Sukabumi via tol Ciawi menuju Jakarta. Maka jelas membanting setir ke arah Pelabuhan Ratu menjadi pilihan untuk menuju ibu kota melewati barisan pantai-pantai indah yang ada ditanah para Jawara (Banten).

[caption caption="live on the bus/ cecep primavit"]

[/caption]

Barisan pantai-pantai indah disekitar wilayah tersebut, mulai dari pantai Carita, Ciputih, Sawarna tak mampu menarik hati untuk berdiam lebih lama. Ramenya pengunjung pantai menjadi alasan hingga bis yang kami tumpangi terus melaju. Tanpa tersadar haripun mulai menunjukkan pukul 5:30 sore hari, itupun teringat ketika smartphone memberi sinyal, penanda pesan yang masuk. Tak disengaja melihat keluar jendela bis, hingga sebuah papan nama “Karang Taraje” terlihat.

Lelah lantas membuat langkah kami berhenti untuk sesaat, sekedar menikmati panorama lautan dan hempasan ombak dari dekat. Hanya secuil harapan yang keluar dari hati untuk dapat menikmati senja ditempat ini. Dan beruntung, kamipun mampu merekam moment tersebut hanya bermodal kedua bola mata yang setia mengamati keindahan demi keindahan.

Ombak yang besar, membuat anak-anak dengan suka cita bermain kejar-kejaran, tentunya moment ini tak luput dari pengawasan para orang tua, jika tidak, bisa jadi nyawa taruhannya. Apalagi batu karang dengan ukuran kecil hingga besar selalu mendominasi bibir pantai, hingga pasir putih mau tak mau berbagi sedikit ruang.

[caption caption="alive/ cecep primavit"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun