Mohon tunggu...
Detha Arya Tifada
Detha Arya Tifada Mohon Tunggu... Editor - Content Writer

Journalist | Email: dethazyo@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

11.000 Mangrove for Tidung Island

21 Juli 2011   22:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:29 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_124228" align="aligncenter" width="640" caption="GSM Crew di tengah-tengah Prasasti peresmian "][/caption]

Indonesia sebagai negera kepulauan saat ini harus berbenah. melihat realita yang berkembang bahwa Pulau-pulau kecil yang ada di Indonesia satu demi satu telah tenggelam akibat dampak dari perubahan iklim. Salah satunya telah terjadi di Pulau Tidung, Kep. Seribu Selatan. Pulau yang memiliki luas wilayah 50,13 Ha, memiliki gugusan Pulau-pulau yang berjumlah 6 pulau. Namun ironinya, 1 dari 6 pulau yang ada di kelurahan pulau tidung tenggelam akibat tidak ada perhatian dari individu-individu yang mendiami pulau tersebut.

Jika kita berpikir bahwa masyarakat setempat harus disalahkan, tentu hal tersebut adalah sesuatu yang tidak elok. Kita sebagai gerenasi muda seharus dapat membuat perubahan agar gugusan 5 Pulau yang tersisa tidak memiliki nasib yang sama seperti gugusan pulau yang telah tenggelam sebelumnya. Cara sederhana seperti menanam mangrove pun seharusnya menjadi langkah terdepan untuk mencegah hal tersebut. namun fakta berkata lain.

“fakta dilapangan, tanaman mangrove di Tidung sudah sangat memprihatinkan. Kalau dibiarkan begitu saja, maka Pulau Tidung hanya tinggal nama” ujar Mardian S.H, Manager Advokasi dan Program Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jakarta.

Tidak mudah memang mencoba merealisasikan ide-ide perubahan, namun dengan tekat yang kuat serta berpegang teguh pada kata “Imposiblle is nothing,” maka muncullah ide untuk melakukan suatu aksi nyata untuk lingkungan yaitu “Mangrove Planting Program.” Ide ini terrealisasi berkat kerjasama Green Student Movement (GSM) Jakarta dan PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia (HCMI) di Pulau Tidung. (20/07/2011)

Tidak tanggung-tanggung 11.000 mangrove siap ditanam. Bahkan sang Presiden Direktur dari PT. Hitachi, Bapak Tadashi Motoi. Menyempatkan diri untuk datang langsung dari Jepang untuk dapat mengaksikan serta ikut serta dalam menanam mangrove. Sangking takjubnya, beliau berkata “ saya menjadi lupa dengan kata-kata sambutan yang ingin saya ucapkan. Hal itu dikarenakan saya merasa istimewa berada disini. Keindahan pulau tidung serta masyarakat yang ramah membuat saya ingin mengucapkan terima kasih tanpa henti kepada pihak yang berparsipasi pada mangrove planting program ini.”

[caption id="attachment_120540" align="aligncenter" width="625" caption="Presiden Direktur PT. HCMI bersalaman dengan Koordinator GSM"]

13112853991089095100
13112853991089095100
[/caption]

Membedah berbagai Permasalahan di Tidung

Berdasarkan survey yang dilakukan para GSM Crew sebelum peresmian program. jumlah mangrove yang ada terlihat tidak banyak. Hal ini dikarenakan berbagai macam faktor. Menurut Sherly Anvita, Mahasiswa sekaligus GSM Crew mengatakan, masyarakat sekitar memiliki keperdulian yang kurang. Meskipun jumlah mangrove yang di tanam mencapai angka fantastis sekalipun untuk ditanam, tidak akan berarti apa-apa jika hanya ditanam setelah itu dibiarkan begitu saja. Bisa dibilang hanya seremonial belaka.

“wisatawan yang berlibur harusnya memiliki andil besar dalam melestarikan mangrove bukan malah merusaknya dengan membuat sampah sembarangan yang mengganggu aksistensi mangrove. Come on, let’s make a change with your hand” tambah Sherly dengan penuh semangat.

Kunci Kesuksesan adalah kerjasama

Tentu kita tidak ingin jika pulau yang indah ini hanya tinggal nama. Dengan tekat yang kuat niscaya hal tersebut bisa teratasi. Para GSM Crew mencoba merangkul semua pihak yang ada di Tidung, mulai dari instansi pemerintah, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat, beserta pemuka agama untuk bekerjasama dalam mensukseskan Mangrove Planting Program.

“Melalui Program ini, kedepannya akan mampu memberikan dampat positif mengingat fungsi mangrove yang mampu menahan abrasi air laut. Tidak bisa dipungkiri bahwa dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menumbuhkembangkan mangrove. Namun, dengan adanya perawatan, kerjasama dan saling mendukung dari berbagai pihak, tidak akan mustahil jika mangrove bisa tumbuh dengan baik kedepannya” tutur Isti Subandini, Divisi Acara, GSM Jakarta.

Terlepas dari hiruk pikuk aktivitas bekerja, sekolah dan seluruh keasyikan duniawi. Luangkan lah waktu beberapa detik, menit, jam, hari, bulan hingga tahun untuk sekedar peduli pada lingkungan. Let’s Move…

13112848361288997111
13112848361288997111
13112847071011461209
13112847071011461209
1311284916795283829
1311284916795283829
13112849911075061012
13112849911075061012
1311285040773839732
1311285040773839732
13112850981341371034
13112850981341371034
1311285115835133748
1311285115835133748
13112851621387156491
13112851621387156491
1311285278271505951
1311285278271505951
13112853391487853334
13112853391487853334

Sumber Foto: Dok. Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun