[caption id="attachment_339532" align="aligncenter" width="500" caption="flickr.com/sasca kohlmann"][/caption]
“Kemarin adalah sebuah pelajaran, dan hari ini adalah sebuah kejutan”
Entah bagaimana kata-kata ini hinggap dipikiran, namun jika dipikir-pikir ada benarnya. Sebagai manusia tentu masalah dengan sendirinya datang menghampiri, serta berawal dari masalah pula harta karun berbentuk jawaban itu dapat muncul dipermukaan.
Sering kali mengulang kesalahan yang sama bisa menjadi hobi yang buruk di kemudian hari, sebuah harapan akan perubahan terus berputar dikepala. Ingin lebih dan lebih menggali potensi diri. Sebagai mahasiswa salah satu perguruan swasta kadang kita tak jeli melihat peluang. Jangankan menggali potensi diri, bangkit dari tempat tidur saja begitu malas bahkan enggan beranjak dari salah satu zona ternyaman yang ada dirumah. Apalagi Jakarta yang dujuli kota tak pernah tidur dengan segala problemanya seperti macet, banjir dan lainnya yang menguatkan keinginan untuk nyantai dirumah.
Tentunya hal itu tak mudah diubah, bisa berubah namun akan lama jika tanpa adanya niat yang kuat terpatri dalam akal dan pikiran. Tanpa disadari muncul secerah jawaban ditengah zona nyaman tersebut. Musik, yupz benar musik. Musik adalah Bahasa universal yang mampu membangkitkan gairah ketika didengar dan dinikmati. Apalagi naluri dasar manusia yang tak pernah puas bisa menjadi senjata untuk memadukan musik dalam menggali potensi yang kita miliki bahkan dengan seketika mempengaruhi mood pribadi. Terlebih lagi ketika menjadikan mendengar musik pagi hari menjadi ritual wajib menyambut mentari pagi, senada dengan Da Gea (Kiper Manchester United) yang mendengarkan lagu-lagu Metalica keras-keras sebagai ritual wajib sebelum bertanding.
“People have a taste” dari banyaknya musik yang berwujud lagu-lagu nan merdu dengan permainan kata menarik tentu tak semuanya bisa dikonsumsi seketika, kemampuan kita untuk memilih yang sesuai dengan minat menjadi salah satu factor penentu musik mampu mempengaruhi semangat dalam raga. Butuh keterampilan dalam meramu playlist yang ada di Smartphone. Berujar tak mudah memang benar adanya, ribuan lagu di seleksi untuk mengambil sebagian yang menjadi favorit butuh waktu. Namun dengan begitu sebanding dengan apa dampak yang dimunculkan ketika telah tersusun dengan rapi.
Hal ini menjadikan kita sebagai operator radio untuk diri pribadi, bayangkan banyak orang sehari-harinya yang terjebak macet ditengah perjalanan menuju kantor ataupun kampus untuk menimbah ilmu, playlist dari banyaknya stasiun radio menjadi penyelamat bahkan menjadi sarana efektif untuk membunuh rasa bosan. Masalah efektif atau tidaknya, tergantung pribadi masing-masing. Just try it..
Hingga sekarang aktivitas ini menjadi semakin menarik, macet bukan lagi membawa rasa malas, playlist yang terangkum mulai dari lagu-lagu dalam kumpulan album Jack Johnson, Cage the Elephant, Black Keys, Superheavy, john Mayers serta lainnya menjadi playlist yang wajib diputar setiap harinya. Melalui lyric-lyric yang berpadu dengan musik khas menjadi mood booster yang ampuh.
Dampaknya pun hingga hari ini bisa dibilang cukup positif, ada bagian dimana kita dapat terinspirasi dari lagu untuk bergerak lebih cepat, terlebih lagi jika musisi tersebut tak hanya menggambarkan problema cinta melulu, beragam tema lain seperti persahabatan, lingkungan hidup, keajaiban bahkan mimpi bisa dimunculkan melalui lyric dalam satu lagu. Betapa beruntungnya kita dizaman serba modern ini mampu membuat gadget kita semakin berguna dibanding sebagai sarana untuk curhat belaka. Anda siap bergerak lebih cepat menjawab tantangan dengan musik?? Are you ready?????Let’s Rock…..
@dethazyo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H