Elemen pada sebuah informasi visual seperti gambar, video merupakan sebuah sarana yang dapat membuka mata hati siapa saja yang melihat atau menontonnya dibandingkan dengan pesan yang disampaikan dalam teks tulisan. Sejenak cobalah melihat kembali kehidupan kita setiap hari, ketika disodorkan sebuah buku dengan kontennya berisi satu halaman penuh teks tulisan dan yang satunya berisi gambar. Mana yang akan menarik perhatian kita?
Visual gambar atau video membantu siapa saja dapat memahami sebuah pesan tertentu. Pesan yang disampaikan melalui video atau gambar dapat dipahami oleh siapa saja terlebih yang tuna aksara. Cara penyampaian seperti diatas disebut Visual Storytelling.
Visual Storytelling dapat membangkitkan emosi, kenangan dan bahkan membuat manusia bertindak sesuai "gejolak" batinnya ketika melihat pesan-pesan visual tersebut.
Pengertian visual dalam KBBI: "dapat dilihat dengan indra penglihat (mata); berdasarkan penglihatan" Bentuk visual yang ditampilkan adalah berupa gambar, video infografik dan sebagainya.
Jika disederhanakan maka Visual Storytelling adalah: bagaimana menyampaikan pesan atau informasi pada media dengan menggunakan foto, gambar, video atau ilustrasi yang dapat menyampaikan berita tersebut secara kompleks.
Menurut Echols dalam jurnal Prihatin dkk; "Storytelling: dapat dimaknai dalam dua pengertian: Story yang berarti cerita dan telling yang berarti penceriteraan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa storytelling berarti menceriterakan sesuatu.
Tujuan storytelling berbicara mengenai aspek perkembangan bahasa, sosial, emosi, kognitif dan moral. Manfaat storytelling yakni: untuk membentuk pribadi, moral, sosial, menyalurkan kebutuhan imajinasi dan fantasi, memacu kemampuan verbal, dan merangsang kecerdasan emosi (Musfiroh, 2005).
Secara faktual manusia dapat berbicara atau menyampaikan pesan dengan berbagai cara. Riset membuktikan bahwa 93% komunikasi sebenarnya adalah nonverbal hal ini ditunjukan oleh Profesor Albert Mehrabian pada tahun 1960-an.  Albert Mehrabian mengatakan: sebagian besar perasaan dan sikap berasal dari ekspresi wajah dan cara kata-kata yang diucapkan dan sisanya hanya 7 % berasal dari kata-kata aktual yang diucapkan. Pesan atau informasi visual berupa gambar dan video lebih banyak memberi pesan dan kredibel dibandingkan dengan pesan teks.
Meskipun komunikasi manusia telah ada sejak 30.000 tahun lalu, hanya 7000 tahun terakhir manusia mengembangkan bahasa tulisan. Lukisan masih merupakan satu-satunya cara yang digunakan untuk menyampaikan pesan secara visual sebelum masuknya tulisan dan mesin cetak. Manusia terus berevolusi dalam merespon informasi visual sebelum mengembangkannya dalam tulisan teks.