Mohon tunggu...
Desyy Putri
Desyy Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Desi mahasiswa universitas Jambi, disini saya ingin berbagi opini tulisan saya tentang minyak goreng yang langkah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Opini tentang Langkanya Minyak Goreng di Indonesia

5 Desember 2022   21:15 Diperbarui: 5 Desember 2022   21:21 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Opini Tentang Kelangkaan Minyak Goreng

 di Indonesia

Assalammualaikum warrahmatullahi wabarakatu, salam sejahtera untuk kita semua Perkenalkan Nama Saya DESI dengan Nomor Induk Mahasiswa B10020076 disini saya akan memberikan pendapat Tentang Kelangkaan Minyak Goreng di Indonesia .

Awal bulan kebiasaan kita itu berbelanja bulanan kayak sembako, peralatan/perlengkapan yang lain seperti bahan makanan, salah satunya minyak goreng tapi ternyata subsidi minyak goreng dari pemerintah itu habis bahkan kosong di rak nya tu di tuliskan kosong, ternyata ngak satu di minimarket aja bahkan di beberapa minimarket took-toko warung warung-warung juga sama kosong, kira kira masalah nya apa ya..? kenapa bisa minyak goreng itu langkah disaat kita lagi butuh-butuhnya kayak gini..?

Beberapa pendapat dari saya mengenai kelangkaan minyak goreng tersebut, yang pertama pemerintah untuk segera menyelesaikan masalah kelangkaan dan juga mahalnya minyak goreng, ternyata bukan Cuma minyak goreng saja kedelai itu juga mahal, ada sebuah pabrik di gresik Jawa Timur dimana Perusahaan minyak itu ternyata tidak mengurangi produksinya, maka dari itu saya meminta kepada Pihak-pihak yang terkait terutama Pemerintah untuk menyelidiki kenapa si minyak goreng itu bisa langkah ..? 

dan ibu Puan juga mengatakan: sebagai ketua DPR Ri dirinya juga memiliki fungsi dan kegunaan yang sangat luar biasa, terutama dalam pengawasan dan sebagai eksekutor dari pendistribuan tersebut.

Pemerintah harus menelusuri kelangkaan minyak goreng itu karna apa. Dan harus segera menggelar operasi pasar karna ditakutkan banyak yang menimbun di pasar. 

Yang kedua saya belum menemukan penyebab pasti dari kelangkaan minyak goreng yang terjadi di Indonesia saat ini, padahal menurut saya jika di cek ditingkat produksen, produksi minyak goreng yang berjalan pada saat ini seharusnya sudah mencukupi kebutuhan dosmetik, atau jangan-jangan benar ada pihak-pihak tertentu yang menimbun minyak goreng ini, dan kalau para produksen juga sudah memenuhi aturan dosmetik market obligation yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah dan pihak nya mencatat produksen minyak goreng sudah memasok sebanyak 351 juta liter untuk kebutuhan dalam negeri dengan asumsi perhitungan seluruh pabrik di Indonesia yang memproduksi minyak goreng ini dan juga kebutuhan masyarakat seharusnya membuat pasar dalam negeri kebanjiran produk minyak goreng dalam jangka waktu sebulan dan ngak kekurangan kayak sekarang. Bukan melimpahnya pasokan minyak goreng di pasaran melainkan yang terjadi sekarang justru sebaliknya. Dugaan saya dengan kelangkaan ini diakibatkan beberapa oknum ada yang menimbun minyak goreng dalam jumlah yang sangat besar .

Yang ketiga, kelangkaan minyak goreng itu terjadi karena pelaku usaha menahan stok minyak goreng dan kasus pelaku usaha itu menahan stok itu ditemukan di beberapa kota yaitu: kota makasar, Sulawesi selatan, Sumatra utara, lampung, nusa tengara timur, jambi, dan juga lebak serta serang banten. Beberapa wilayah yang mengalami kelangkaan minyak goreng saat ini karena para pelaku usaha masih menyesuaikan pola kegiatannya dengan kebijakan pemerintah untuk melakukan stabilisasi harga minyak goreng, ada yang mengatakan bahwa stok minyak goreng di tanah air masih aman dan saat ini dalam proses distribusian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun