Mohon tunggu...
Desy Tria Nur Rahmadhani
Desy Tria Nur Rahmadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Vlogger

Menari, vlog

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bagaimana Membimbing Anak Berkebutuhan Khusus?

6 Juni 2024   07:22 Diperbarui: 6 Juni 2024   07:28 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini gerak dan perhatian pemerintah terkait sekolah inklusi meningkat. Tentunya pelayanan terhadap peserta didik ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) harus baik lagi. Peserta didik ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) dengan keterbatasannya yang melekat pada dirinya akan menimbulkan berbagai masalah seperti sosial, psikologis, emosional, dan lain - lain yang tentunya juga akan mempengaruhi proses belajarnya disekolah. Maka dari itu, peran orang tua dan guru BK sangat diperlukan, bagi tingkat Sekolah Dasar guru BK yaitu guru wali kelas.

Bimbingan terhadap peserta didik ABK perlu dilakukan terus menerus, agar peserta didik ABK dapat mengatasi permasalahan atau hambatan didalam dirinya, mampu hidup mandiri ditengah - tengah masyarakat, serta  mampu berkembang secara optimal. Selain membutuhkan bimbingan dari guru BK, peserta didik ABK juga membutuhkan terapi yang dimana berfungsi untuk menghilangkan hambatan yang ada didalam dirinya dan peserta didik ABK dapat menciptakan kegiatan yang produktif. Dalam kegiatan ini guru BK dalam menghadapi permasalahan dibantu dengan tenaga khusus yang bergerak dalam bidang psikologi jika ABK yang ditangani dalam tingkatan tinggi.

Berikut dibawah ini jenis layanan BK bagi peserta didik ABK :
1. Layanan Orientasi : layanan yang diberikan untuk mendorong peserta didik ABK untuk mengenal lingkungan barunya.
2. Layanan Informasi : membantu peserta didik ABK untuk memahami informasi terkait karier, kesehatan, dll.
3. Layanan Penguatan Konten : layanann yang membantu peserta didik ABK untuk mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik.
4. Layanan penempatan dan penyaluran : menempatkan peserta didik sesuai dengan kemampuannya.
5. Layanan konseling perorangan : memberikan layanan terhadap peserta didik secara mandiri dengan bertatap muka untuk mengetas permasalahan.
6. Layanan bimbingan kelompok  : layanan yang diberikan oleh beberapa peserta didik.
7. Layanan konseling kelompok : memberikan layanan pada kelompok untuk memecahkan masalah pribadi yang ingin pecahkan secara kelompok.
8. Konsultasi : layanan yang bersifat kognitif
9. Mediasi : membatu peserta didik untuk memperbaiki hubungan antar mereka.
10. Layanan Advokasi : membantu peserta didik untuk memperoleh hak - hak yang seharusnya didapatkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun