Berpikir kritis adalah pendekatan pemecahan masalah yang memberdayakan individu untuk bernalar secara logis dan tenang dalam lingkungan yang beragam. Oleh karena itu, sangat penting bagi manusia untuk mengembangkan keterampilan ini agar dapat mengambil keputusan yang efektif. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada anak-anak meliputi mengajarkan mereka untuk memahami bahan bacaan, meningkatkan kemampuan analisis, dan mengembangkan keterampilan observasi. Selain itu, mendorong rasa ingin tahu anak terhadap berbagai kegiatan konstruktif dapat meningkatkan proses berpikir mereka.Hal hal yang membutuhkan Critical Thinking:
-Mengidentifikasi isu atau masalah.,
-Menentukan informasi mana yang relevan dan tidak relevan dengan masalah
-Menyelesaikan masalah yang dihadapi.
2. Berpikir kreatif (Creative Thinking )
adalah proses di mana individu bekerja sama untuk mencapai hasil yang telah ditentukan, sekaligus membangun kepercayaan di antara para ahli yang terlibat. Hal ini penting karena memungkinkan individu untuk memperoleh informasi baru dan membentuk hubungan yang dapat menghasilkan pengetahuan yang berguna dan meningkatkan keterampilan sosial, sehingga meningkatkan kepercayaan diri di lingkungan publik. Kolaborasi bertujuan untuk meningkatkan komunikasi di antara individu untuk mencapai hasil yang lebih baik Creative Thinking adalah pemikiran seseorang untuk menciptakan ide baru, asli, luar biasa, dan ada nilainya. Hal ini akan membantu anak-anak dalam menciptakan sesuatu hal dari pemikirannya. Hal ini bisa diliat saat anak-anak yang hanya melihat sesuatu, bisa memikirkan atau membuat hal lain yang mungkin lebih baik dan luar biasa berdasarkan ide yang mereka pikirkan. Selain itu, ketika ada perbedaan pendapat, Creative Thinking merupakan solusi yang baik jika digabungkan dengan pemikiran problem solving.
3. Karakter (Character)
Karakter merupakan bagian penting bagi anak karena merupakan pola perilaku, pikiran, dan perasaan yang didasarkan pada prinsip-prinsip moral dan integritas. Hal ini juga akan memberikan identitas diri pada anak sehingga ia memiliki keistimewaan tersendiri dan dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk dari perasaan yang anak rasakan.
4. Kewarganegaraan (Citizenship)
Kewarganegaraan harus ditanamkan pada anak-anak untuk menumbuhkan rasa patriotisme dan identitas nasional yang kuat. Sikap ini akan membuat anak mampu menghargai dan membela negaranya, serta menghormati sesama warga negara.
5. Komunikasi (Communication)