Siapa sih yang nggak kenal sama ayam geprek? Makanan kombinasi western dengan kearifan lokal ini memang termasuk salah satu makanan sejuta umat di Indonesia.
Nggak heran sih, rasanya emang seenak itu. Asin, gurih, pedas, ditambah dengan tekstur kulit yang renyah bikin lauk yang satu ini jodoh banget sama nasi hangat.
Selain rasanya yang enak, harga menu ayam geprek ini cenderung terjangkau, lebih murah daripada menu-menu lain yang ada di rumah makan. Jadilah ayam geprek sebagai menu andalan anak kos.
Ngomong-ngomong soal ayam geprek, ternyata makanan seenak itu masih ada aja lho yang mempermasalahkan, masalah apa sih? Yuk simak ulasannya!
1. Utuh atau Hancur, sih?
Sebenarnya, ayam geprek itu gepreknya harus sampai hancur atau cuma sampai penyet aja sih?
Disini ada dua kubu berdiri, yang satu tim ayam geprek yang ayamnya harus benar-benar hancur, satunya lagi cuma sekadar dipenyet atau digeprek tapi masih berbentuk ayam.
Sebenarnya nggak ada patokan khusus untuk ini, tapi selera orang kan beda-beda, ya. Jadi ada yang suka makan ayam geprek yang masih terasa tekstur ayamnya, ada juga yang suka ayam hancur jadi mudah diblend sama nasi.
2. Tepungnya Kok Banyak Banget?
Basicnya ayam geprek memang ayamnya digoreng tepung jadi seperti ayam krispi gitu, tapi nggak jarang ada yang protes juga, kok tepungnya tebel banget sih? Ini ayam geprek apa tepung geprek?
Sebenarnya nggak ada yang salah dengan penggunaan tepung banyak atau sedikit, asal tetap renyah, berasa bumbu, dan sebanding dengan ukuran ayamnya.
Masalah orang-orang yang protes tadi biasanya beli dengan harga yang lebih tinggi dari harga ayam geprek normal, eh ternyata lebih tebal tepungnya, ukuran ayamnya sama dengan ayam geprek yang harganya normal-normal aja.
3. Ayam Geprek Itu Pakai Sambal Bawang Mentah
Nah, siapa disini suka ayam geprek pakai sambal yang macam-macam? Ada sambal ijo, sambal matah, sambal dabu-dabu, dan lain-lain.
Tapi, pada dasarnya ayam geprek hanya memakai sambal dengan bahan bawang putih, cabai, dan garam saja. Ada orang yang tipenya suka makan ayam geprek dengan berbagai macam sambal, ada juga yang keukeuh dengan citarasa klasik dari sambal bawang.
4. Ayam Geprek Harus Boneless
Ada tipe orang yang suka kesel kalo pas makan ayam geprek, eh nemu tulang yang udah hancur dan kecampur sama ayamnya. Alhasil, pas makan jadi keikutan tulang.
Yang jadi pertanyaan, harusnya pakai ayam boneless atau tanpa tulang nggak sih? Kalau dari segi kenyamanan, sebaiknya ayam geprek memang memakai ayam boneless supaya lebih enak makannya, alias nggak repot misahin tulang dan daging yang sudah sama-sama hancur.
Perdebatan apa lagi yang ada di dunia perayamgeprekan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H