"Ya kalau di sini ada 12 KK umat Buddhanya, itu juga rata-rata sudah tua hanya beberapa saja yang masih umur 40an, pemudanya hanya satu," kata Pak Supri (54).
Pak Supri menjelaskan, SPD di Ngasinan berjalan lancar, meskipun di tengah pandemi. Bahkan selama pelaksanaan SPD, beberapa penyuluh dan tokoh-tokoh agama Buddha dari Dusun lain hadir menyampaikan pesan Dhamma.
"Sering sekali penyuluh-penyuluh datang ke sini pas SPD, bahkan kalau di sini kami bisa bertemu dengan tokoh lintas kabupaten. Satu waktu, penyuluh dari Semarang yang datang, lain waktu dari Temanggung berkunjung ke sini. Kami senang sekali, jadi bisa banyak belajar, tapi untuk dua tahun terakhir ini memang kami menjadi sedikit repot karena harus menerapkan protokol kesehatan" imbuh Pak Supri.
SPD bukan satu-satunya kegiatan umat Buddha Ngasinan, setiap malam di hari-hari biasa umat menjalankan puja bakti rutin di vihara. Untuk lebih memperkuat keyakinan umat, mereka mengadakan selapanan, setiap Hari Minggu Legi bergabung dengan vihara Kebonagung.